<img width="670" height="400" src="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?fit=670%2C400&ssl=1" class="attachment-full size-full wp-post-image" alt="" decoding="async" loading="lazy" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?w=670&ssl=1 670w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?resize=300%2C179&ssl=1 300w" sizes="(max-width: 670px) 100vw, 670px" data-attachment-id="471111" data-permalink="https://www.arrahmah.id/yordania-pembalasan-israel-atas-serangan-iran-berisiko-menimbulkan-perang-kawasan/germany-jordan/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?fit=670%2C400&ssl=1" data-orig-size="670,400" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"1.8","credit":"AP","camera":"ILCE-1","caption":"Jordan's Foreign Minister Ayman Safadi briefs the media with German Foreign Minister Annalena Baerbock after a meeting at the Foreign Ministry Auswaertiges Amt in Berlin, Tuesday, April 16, 2024. (AP Photo/Markus Schreiber)","created_timestamp":"1713269334","copyright":"Copyright 2024 The Associated Press. All rights reserved","focal_length":"135","iso":"250","shutter_speed":"0.00625","title":"Germany Jordan","orientation":"1"}" data-image-title="Germany Jordan" data-image-description="" data-image-caption="
Ayman Safadi. (Foto: AP)
” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?fit=300%2C179&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/04/4323231-1599327050.jpg?fit=670%2C400&ssl=1″ />
AMMAN (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pada Rabu (17/4/2024) bahwa pembalasan “Israel” terhadap serangan Iran dapat membawa risiko yang nyata untuk menyeret seluruh wilayah ke dalam perang yang menghancurkan.
Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh media pemerintah, Safadi mengatakan bahwa negaranya sedang melobi negara-negara besar untuk mencegah eskalasi yang akan berdampak luas pada stabilitas dan keamanan regional.
“Risikonya sangat besar. Hal itu dapat menyeret seluruh kawasan ke dalam perang, yang akan menghancurkan kami di kawasan ini dan akan memiliki implikasi yang sangat, sangat serius bagi seluruh dunia, termasuk AS,” kata Safadi.
“Situasinya terlalu berbahaya. Kemungkinan terjadinya ledakan regional adalah nyata, dan itu harus dihentikan. Kita harus memastikan tidak ada eskalasi lebih lanjut,” tambahnya, lansir Reuters.
Sekutu setia AS, Yordania, dengan bantuan pertahanan udara Amerika dan dukungan dari Inggris dan Prancis, menembak jatuh sebagian besar pesawat tak berawak dan rudal Iran yang terbang di atas negara itu menuju Yerusalem dan berbagai target di “Israel”.
“Sekarang tekanannya adalah pada ‘Israel’ untuk tidak menyerang,” kata Safadi, seraya menambahkan bahwa Teheran telah mengatakan bahwa mereka menyerang sebagai pembalasan atas serangan udara yang dicurigai dilakukan oleh “Israel” di kompleks kedutaannya di Damaskus pada tanggal 1 April dan tidak akan bertindak lebih jauh kecuali jika “Israel” merespons.
Yordania bertetangga dengan Suriah dan Irak -kedua negara tempat pasukan proksi Iran beroperasi- dan bertetangga dengan “Israel” dan Tepi Barat yang diduduki “Israel”.
“Kami berada di tengah-tengah api, jadi kedua belah pihak harus memahami bahwa kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi diri kami sendiri, dan untuk mencegah eskalasi ini,” kata Safadi.
Safadi memperingatkan bahwa negaranya akan bertindak tegas jika terjadi gejolak lain dan bahwa Yordania tidak akan membiarkan “baik Iran maupun ‘Israel’ mengubah kerajaannya menjadi medan perang.”
“Kami akan menjatuhkan proyektil apa pun yang mengancam rakyat kami dan melanggar kedaulatan kami, serta menjadi ancaman bagi warga Yordania. Dan kami menegaskan hal ini kepada ‘Israel’ dan Iran,” katanya.
Drone Iran yang datang dari arah Irak dan terbang di atas Yordania selatan dan kota Aqaba yang menuju ke pelabuhan Eilat “Israel” juga dicegat.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menggunakan konfrontasi dengan Iran untuk mengalihkan perhatian dari Gaza, kata Safadi.
Pemimpin “Israel” itu seharusnya tidak dibiarkan menyeret “Washington dan negara-negara besar Barat ke dalam perang dengan Iran,” tambahnya. (haninmazaya/arrahmah.id)
Sumber Klik disini