Mediaislam.id

Puluhan Ribu Jamaah Al-Aqsha Sambut Baik Gencatan Senjata

Yerusalem (Mediaislam.id) – Puluhan ribu jamaah Palestina menunaikan salat Jumat di Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang diduduki, meskipun ada larangan dari Israel. Departemen Wakaf Islam di Yerusalem menegaskan bahwa sekitar 60.000 Muslim melaksanakan salat Jumat di tempat suci tersebut. Sebuah kontingen besar polisi Israel dikerahkan di pintu masuk, lingkungan, dan gang-gang kota, serta di gerbang luar Masjid. Pasukan Israel juga menangkap seorang wanita muda di dekat Gerbang Asbat setelah mencegahnya mencapai Masjid. Mereka juga menggeledah tas-tas wanita sebelum memasuki Masjidil Aqsha, memeriksa kartu identitas para pemuda, dan mencegah sejumlah pemuda memasuki tempat suci itu melalui Gerbang Asbat, bertepatan dengan waktu salat Jumat. Sebelumnya pada Jumat subuh, sejumlah pemuda dan pemudi terpaksa melaksanakan shalat Subuh di sekitar Masjidil Aqsha setelah dilarang masuk ke dalam masjid. Dalam khotbah Jumat, Mufti Yerusalem, Syekh Muhammad Hussein, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata Gaza yang “akan mengakhiri perang kriminal terhadap rakyat kami yang sabar dan tabah setelah ribuan dari mereka terbunuh, termasuk anak-anak, wanita, orang tua dan pria.” “Rakyat yang tangguh ini memilih untuk tetap tinggal di tanah mereka meskipun menghadapi segala tantangan, kesulitan, bencana, kebakaran, dan kobaran api,” katanya. sumber: infopalestina

Keutamaan Amalan di Bulan Rajab

RAJAB adalah bulan yang agung dan mulia. Karena ia termasuk dalam empat bulan haram yang disebutkan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan yang empat itu…” (At-Taubah: 36). Rasulullah saw menjelaskan empat bulan haram dalam ayat di atas adalah tiga bulan berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan satu bulan terpisah yaitu Rajab. Dari Abu Bakrah bin Nufai’ bin Al-Harits radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi saw bersabda ketika haji Wada’: “Sesungguhnya zaman telah beredar sebagaimana yang ditentukan sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan. Darinya terdapat empat bulan haram yaitu tiga bulan berurutan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan (satu terpisah) Rajab Mudhar yang berada di antara Jumada (Akhirah) dan Sya’ban.” (Muttafaq ‘alaih). Para ulama sepakat mengatakan bahwa dianjurkan memperbanyak amal shalih pada Rajab. Amal shalih yang dimaksud adalah amalan secara umum yang dalilnya shahih yang dianjurkan pada semua bulan termasuk Rajab, bukan amalan yang dikhususkan pada bulan Rajab. Tidak dianjurkan amalan tertentu atau khusus di bulan Rajab. Karena, tidak ada satupun dalil yang shahih mengenai anjuran amalan tertentu atau khusus di bulan Rajab yang bisa diamalkan dan dijadikan hujjah. Maka, amalan ini perbuatan bid’ah yang dikecam dan diharamkan dalam Islam. Amal shalih itu dianjurkan pada setiap bulan, terlebih lagi pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan haram yaitu Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Karena, bulan Ramadhan dan empat bulan haram ini merupakan bulan yang diagungkan dan dimuliakan dalam Islam sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Oleh karena itu, dosa maksiat pada bulan-bulan ini lebih besar dari bulan-bulan lainnya. Begitu pula pahala amal shalih pada bulan-bulan ini lebih besar dari bulan-bulan lainnya. Inilah keutamaan bulan-bulan haram termasuk Rajab. Adapun dalil mengenai anjuran memperbanyak amal shalih pada bulan-bulan haram termasuk Rajab adalah firman Allah swt: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan-bulan itu…” (At-Taubah: 36). Imam Ibnu Jarir At-Thabari (wafat 310 H) dan Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir (wafat 774 H) telah menukilkan tafsir Ibnu Abbas (seorang sahabat Nabi saw yang tahun wafat 68 H) radhilyallahu anhuma dan tafsir Imam Qatadah (seorang ulama tab’in yang wafat tahun 118 H) mengenai ayat 36 dari surat At-Taubah tersebut di atas di dalam kitab-kitab tafsir mereka. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: “Firman Allah swt: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan-bulan itu…” (At-Taubah: 36), maksudnya dalam setiap dua belas bulan. Lalu Allah mengkhususkan dua belas bulan itu empat bulan, maka Allah menjadikan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, membesarkan pengharamannya, menjadikan dosa pada empat bulan haram ini lebih besar dan amal shalih dan pahala lebih besar.” (Tafsir At-Thabari, 10/133, Tafsir Ibnu Katsir, 4/86). Dari Qatadah, ia berkata: “Adapun firman Allah swt: “Maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam bulan-bulan haram”, maka sesungguhnya kezhaliman yang dilakulan pada bulan-bulan haram itu lebih besar dosanya daripada kezhaliman pada bulan selainnya, meskipun (dosa) kezhaliman pada setiap waktu itu besar, akan tetapi Allah membesarkan urusannya apa yang Dia kehendaki.” (Tafsir Ath-Thabari, 10/133, Tafsir Ibnu Katsir, 4/86) More pages: 1 2 3 4

Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Yerusalem (MediaIslam.id) – Kabinet Keamanan dan Politik Israel pada Jumat (17/1) menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza. Meskipun dikabarkan tiga dari 11 menteri kabinet menentang keputusan itu. Kabinet Keamanan terdiri dari 11 menteri. Namun, kesepakatan dengan Hamas akan diajukan ke Kabinet penuh pada Jumat malam, dengan harapan akan disetujui. “Setelah mengevaluasi semua aspek politik, keamanan, dan kemanusiaan, serta menyadari bahwa kesepakatan yang diusulkan sejalan dengan tujuan perang, Komite Menteri untuk Urusan Keamanan Nasional (Kabinet Politik-Keamanan) merekomendasikan pemerintah untuk menyetujui rencana yang diusulkan.” “Dewan Kabinet diharapkan akan bersidang pada hari ini,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu. Sementara itu, Radio Militer Israel melaporkan bahwa tiga menteri memberikan suara menentang kesepakatan tersebut: Mereka adalah Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Kerja Sama Regional David Amsalem, yang merupakan anggota Partai Likud. Israel Terus Serang Palestina Meskipun gencatan senjata telah disepakati, serangan udara Israel ke Palestina terus dilancarkan. Dikabarkan, Zionis Israel telah menewaskan 101 warga Palestina sejak diumumkannya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel. Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal mengungkapkan, korban jiwa serangan Israel terbaru itu meliputi 31 wanita dan 27 anak-anak. Basal memastikan bahwa 82 dari total jumlah korban jiwa terjadi wilayah Gaza utara, sementara 16 lainnya terjadi di selatan, termasuk 14 di Khan Younis dan dua di Rafah. Lima lainnya gugur di Gaza Tengah. More pages: 1 2

Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata, Zakat in Gaza Bagikan Satu Ton Semangka

Jakarta, Mediaislam.id–Ekspresi kegembiraan diungkapkan oleh masyarakat dunia menyambut gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina. Di Indonesia, Zakat in Gaza membagikan satu ton semangka kepada masyarakat sebagai wujud syukur. “Supaya semakin banyak orang yang ikut merasakan momen bahagia atas kemenangan Gaza,” kata Ketua Zakat in Gaza Samade Saputra, Jumat (17/1/2025). Menurut Samade, semangka dibagikan di sejumlah titik. Seperti di masjid, pesantren dan fasilitas umum lainnya. “Titik distribusi di Jakarta, Purwakarta, Jonggol, Bogor, Bekasi dan wilayah lainnya. Bahkan kami bagikan juga di Jepang,” jelas Samade. Dikatakan Samade, pembina Zakat in Gaza KH Bachtiar Nasir turut serta membagikan semangka kepada masyarakat di Jakarta. Samade melanjutkan, semangka telah digunakan sebagai simbol dukungan masyarakat dunia kepada Palestina dan menunjukkan bahwa rakyat Palestina terus berjuang untuk kemerdekaan dan kedamaian. Zakat in Gaza berkomitmen terus membantu rakyat Palestina meski perang sudah berakhir. “Rencana dalam waktu dekat ini kami akan menyalurkan bantuan terbaik untuk rakyat Gaza. Baik itu pangan, selimut, air bersih maupun bantuan kesehatan,” ujar Samade.*

Ubay bin Khalaf: “Jika Muhammad Meludahiku Maka Matilah Aku”

BEGITU  membaca atau mendengar nama Ubay bin Khalaf, spontan Anda akan mengatakan, “Dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna aku berlindung kepada-Nya dari kejahatan makhluk-Nya.” Orang musyrik satu ini terkenal sebagai gembong kesesatan dan salah satu tokoh dari kaum kafir yang tinggal di neraka di lapis paling bawah. Kita berlindung kepada Allah daripadanya. Siapa itu Ubay bin Khalaf? Dan bagaimana kisahnya? Diceritakan oleh Ibnu Ishak, “Suatu hari Ubai bin Khalaf bertemu Rasulullah Saw di Makkah. Dengan sombong ia berkata, ‘Muhammad, sekarang ini aku sedang merawat seekor kuda yang setiap hari aku beri makan gandum lebih dari cukup. Aku akan membunuhmu dengan menggunakan kuda itu.’ Rasulullah Saw menjawab, “Bahkan insyaallah aku lah yang akan membunuhmu.” Hari-hari berlalu dengan cepat. Dan ketika terjadi pertempuran yang cukup sengit antara pasukan kaum musyrikin dan kaum muslimin, kemenangan ada di pihak pasukan kaum muslimin. Pasukan kaum musyrikin berhasil ditaklukkan. Lalu pada perang Uhud, Ubay bin Khalaf merasa bersemangat sekali untuk membuktikan janjinya, yakni akan membunuh Nabi Saw di atas kuda yang telah dirawatnya khusus untuk itu. Selanjutnya Ibnu Ishak menceritakan tentang sedikit peristiwa yang terjadi pada perang Uhud, “Ketika Rasulullah Saw disandarkan di sebuah sudut jalan. Ubay bin Khalaf mendekati beliau dan berkata, ‘Akulah yang tidak selamat kalau kamu selamat.’ Para sahabat berkata, ‘Ya Rasulullah, ada orang di antara kami yang sanggup menghadapinya.’ Beliau lalu menyuruh untuk memanggil orang itu. Dia adalah Al-Harits bin Ash-Shummat. Ketika Al-Haris mendekat, beliau menyerahkan sebatang tombak kepadanya. Ketika menyerahkan tombak tersebut, nampak ada getaran yang cukup keras sekali. Sebelum terjun menghadapi Ubay bin Khalaf, Al-Harits sempat dipeluk dan dicium oleh beliau. Akhirnya ia berhasil beberapa kali menusuk leher Ubay bin Khalaf dengan penuh rasa dendam permusuhan.” (Al-Bidayah Wan-Nihayah IV/33-34). Ketika pulang kepada kaumnya dengan penuh bekas luka tusukan tombak, ia berkata, ‘Muhammad membunuhku.’ Mereka bertanya, ‘Sungguh ia telah melenyapkan akal pikiranmu. Ada apa sebenarnya denganmu?’ More pages: 1 2

LPLH-SDA MUI Gagas Sinergi Nasional Upaya Pengurangan Sampah Organik

Jakarta, Mediaislam.id–Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI), Hayu Prabowo, mengatakan pihaknya bersama para pemangku kebijakan tengah mempersiapkan program-program sinergi nasional dalam rangka Kampanye Mengurangi Sampah Organik Selama Bulan Ramadhan dengan mengoptimalkan pemanfaatan makanan lebih yang masih layak konsumsi. Berdasarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mencatat adanya peningkatan timbulan sampah sebesar 20% di bulan Ramadhan 2023. Dia menyampaikan hal tersebut usai diskusi terbatas terkait pengolahan sampah berbasis masyarakat melalui program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi) di Jakarta pada Kamis (16/1/2025) dan dihadiri para pemangku kebijakan dari berbagai lembaga terkait. Turut hadir dalam diskusi tersebut Asisten Deputi Ekonomi Sirkular dan Dampak Lingkungan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI, Rofi Alhanif; Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nita Yulianis; serta Koordinator Program Nasional pada Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut, Ahmad Bahri Rambe. Para peserta diskusi menyepakati pentingnya sinergi pelaksanaan program Kampanye Gerakan Sedekah Sampah dengan masjid sebagai pusat kegiatannya. Gradasi telah diinisiasi pada Ramadhan tahun 2021 yang hingga sekarang masih berbasis sampah plastik. Melalui pertemuan tersebut, pada Ramadhan tahun ini Gradasi dapat dikembangkan untuk sedekah Makanan Berlebih dalam mengurangi sampah organik. MUI telah memulai gerakan Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL) pada 2019 yang telah menampung dan menyalurkan lebih dari satu ton makanan layak pangan pada tahun tersebut. BeraMal terhenti sejak Covid 19. Ketua LPLH-SDA MUI, Hayu Prabowo, menegaskan bahwa sinergi ini menjadi langkah konkret dalam mengedukasi dan menginsiprasi masyarakat melalui masjid, mengingat masjid memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Indonesia. “Tidak hanya sebagai tempat ibadah, rumah ibadah juga merupakan pusat kegiatan sosial kemasyarakatan untuk mengurangi pemborosan makanan sekaligus memberikan bantuan pangan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Hayu dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Jumat (17/1/2025). Sementara Rofi Alhanif memperkenalkan program GRADASI Pangan (Gerakan Ramadhan untuk Pangan) yang mengintegrasikan nilai sosial dan ibadah dalam pengelolaan isu pangan. Ia menekankan, masyarakat dapat memanfaatkan momentum Ramadhan untuk meningkatkan kesadaran berbagi makanan sebagai bentuk ibadah sosial, mengurangi pemborosan makanan melalui pendekatan ekonomi sirkular, serta memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah organik. Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nita Yulianis, menyampaikan program “Ramadhan Ceria Pangan” yang menyoroti urgensi penyelamatan pangan di Indonesia. “Studi Food Loss and Waste di Indonesia dari Kementerian PPN/Bappenas tahun 2021 memberikan gambaran yang lebih rinci tentang permasalahan ini. Penyelamatan pangan harus menjadi prioritas nasional,” jelasnya. Program tersebut mengedepankan pencegahan, redistribusi makanan berlebih, hingga pengelolaan limbah organik melalui Gerakan Selamatkan Pangan (GSP). Sinergi antarinstansi ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif masyarakat dalam pengelolaan sampah organik dan menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan selama Bulan Ramadhan. [RS]

Bahaya Istidraj, Pemanjaan Menuju Kehinaan

Aceh Besar, Mediaislam.id– Istidraj merupakan pemanjaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk perlahan-lahan membawa mereka pada kehinaan. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dalam tafsir Al-Qur’an Al-Majid An-Nur menjelaskan, istidraj terjadi ketika seseorang yang gemar bermaksiat terus diberikan kenikmatan dunia tanpa disadari. Hal itu justru menjauhkan mereka dari Allah. Imum Syiek Masjid Al-Hasyimiah Gampong Rukoh, Darussalam, Banda Aceh, Tgk. H. Ahmad Riziani, S.Ag, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jum’at di Masjid Besar Lambaro Angan, Kecamatan Darussalam, 17 Januari 2025 bertepatan dengan 17 Rajab 1446 H. Ia menyampaikan, bahwa Allah memberikan kemewahan dunia kepada mereka yang tidak beribadah, tetapi nikmat itu justru membawa mereka pada kebinasaan. Allah Swt memberikan rezeki berlimpah kepada orang yang jarang shalat, tidak senang pada nasihat ulama, dan terus berbuat dosa. Hidup mereka terlihat bahagia, tetapi jauh dari nilai ketakwaan. Allah SWT telah mengingatkan kita dalam firman-Nya: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.” (QS. Al-A’raf [7]: 182-183) Rasulullah SAW juga bersabda: “Jika kamu melihat Allah memberikan kemewahan dunia kepada hamba-Nya yang suka melanggar perintah-Nya, maka itulah yang disebut istidraj.”(HR. Ahmad, merujuk QS. Al-An’am : 44) Ahmad Riziani atau biasa disapa Abon Yani mengutip Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar jilid 3 yang menjelaskan, istidraj adalah ketika seseorang dikeluarkan dari jalan lurus kebenaran tanpa disadari. Mereka terus diberi kenikmatan dunia hingga lupa diri, dan pada akhirnya Allah mencabut semua kenikmatan itu secara tiba-tiba. ‘Fir’aun diberi kekuasaan besar, tetapi keangkuhannya menjerumuskannya pada kehancuran. Ia bahkan mengaku sebagai Tuhan. Akhirnya, Allah Swt menenggelamkannya di laut bersama pasukannya. Hal serupa juga terjadi pada Qarun, yang ditelan bumi bersama seluruh hartanya karena kesombongannya,” ungkapnya. Ahmad Riziani menjelaskan, untuk mengenali istidraj, perhatikan beberapa tanda berikut : pertama, kenikmatan dunia semakin bertambah, tetapi keimanan semakin menurun, kemudahan hidup diperoleh meski terus bermaksiat, dan rezeki berlimpah, tetapi lalai dalam ibadah. “Ciri lainnya, kekayaan bertambah, tetapi menjadi kikir, serta jarang diuji dengan kesulitan, tetapi semakin sombong,” tegasnya. Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam Al-Hikam juga mengingatkan, “Takutlah pada perlakuan baik Allah di tengah durhakamu kepada-Nya, karena hal itu bisa jadi istidraj.” Ahmad Riziani menegaskan, kenikmatan, baik materi maupun non-materi, amanah yang harus disyukuri. Syukur itu diwujudkan melalui lisan dengan memuji Allah, hati yang selalu mengingat-Nya, dan perbuatan yang mencerminkan ketaatan kepada-Nya, seperti bersedekah dan membantu sesama. “Kerena itu, kita patut bercermin pada do’a Umar bin Khattab, Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menjadi mustadraj (orang yang dilalaikan menuju kehancuran). Semoga kita selalu terjaga dari istidraj, semakin mendekat kepada Allah dalam syukur dan ketakwaan, serta menjadikan nikmat sebagai sarana mendapatkan ridha-Nya,” pungkasnya.* (Sayed M. Husen)

ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di Gaza

Jakarta, Mediaislam.id–Sekitar seribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI BP), melakukan aksi solidaritas Palestina. Aksi solidaritas Palestina ini dilakukan di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/1/2025) sore. Dalam aksi tersebut, para peserta aksi kompak membawa atribut bendera Palestina, dan juga membawa spanduk bertuliskan free Palestina, dan juga Freedom for Palestina. Dalam aksi ini, juga dilakukan pemotongan nasi tumpeng, sebagai rasa syukur atas dilaksanakannya gencatan senjata di Palestina. Dalam aksi tersebut, Sekretaris Komite Pelaksana ARI BP, Oke Setiadi, berharap dengan adanya gencatan senjata, maka bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dapat segera didistribusikan. “Semoga perbatasan Gaza segera dibuka, sehingga bantuan kemanusiaan bisa segera masuk ke Gaza,” ujar Oke Setiadi kepada wartawan di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025) sore. “Kami hanya berinisiatif agar dengan kegembiraan ini, mewakili kegembiraan masyarakat Indonesia, agar Gaza segera bangkit dari keterpurukannya, akibat genosida yang dilakukan oleh Israel selama ini,” tambahnya. Selain menggelar aksi solidaritas Palestina, lanjut Oke Setiadi, ARI BP juga berencana menyelenggarakan kegiatan bertajuk Run For Humanity pada pekan depan. “Dalam mengumpulkan sumbangan untuk masyarakat Gaza, dengan acara Run For Humanity. Kami juga akan segera meluncurkan masyarakat pecinta olahraga untuk Gaza,” katanya. “Dengan peluncuran itu, kami berharap berkumpul masyarakat yang cinta olahraga, dalam rangka mendukung perjuangan masyarakat Gaza terbebas dari genosida dan penjajahan,” ucap Oke Setiadi.*

Al-Hayya: Israel Tak akan Mampu Kalahkan Perlawanan Rakyat Palestina

Gaza (Mediaislam.id) – Anggota Biro Politik Hamas dan ketua gerakan di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu adalah keajaiban dan pencapaian militer dan keamanan Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) akan tetap menjadi sumber kebanggaan bagi rakyat dan perlawanan mereka, yang diwariskan dari generasi ke generasi. “Gaza telah membuktikan bahwa musuh (Israel) tidak akan mengalahkan rakyat kami dan perlawanan kami, dan tidak akan melihat momen kelemahan atau perlawanan kami kekalahan dari kami.” ujarnya dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Kamis (17/1). Al-Hayya menegaskan dalam pidatonya setelah pengumuman perjanjian untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, bahwa badai Al-Aqsa menghantam entitas musuh hingga tewas, dan rakyat Palestina akan mendapatkan kembali hak penuh mereka. Iseael akan dikalahkan dari tanah dan tempat suci di Palestina. Al-Hayya menjelaskan bahwa perang yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel akan tetap menjadi aib bagi kemanusiaan dan dunia yang diam dan lalai. Rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan semua orang yang berpartisipasi dalam perang brutal ini, dengan mengatakan, “Musuh kita tidak akan melihat momen kelemahan atau kekalahan dari kami.” Dia menambahkan bahwa pendudukan Israel berusaha secara diam-diam melikuidasi perjuangan Palestina dan menghancurkan Jalur Gaza dan melakukan Tindakan kekerasan brutal dan menyiksa mereka mengusir mereka, namun rencana ini gagal. Al-Hayya menjelaskan bahwa Israel tidak akan mampu mewujudkan tujuan yang dinyatakan atau dirahasiakan, karena rakyat Palestina tetap teguh pada tanah mereka, berpegang teguh pada hak-hak mereka, dan tetap menjadi perisai yang kuat untuk melawan mereka. Dia merujuk pada kepahlawanan putra-putra al-Qassam yang membuat kagum dunia dengan keberanian mereka dalam Pertempuran 7 Oktober, di mana mereka bertahan hingga saat-saat terakhir dengan kehormatan dan moral. Operasi spesifik yang dilakukan oleh para pahlawan al-Qassam memiliki keberanian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan hal ini mengakibatkan serangan terhadap pasukan pendudukan dan membuat kendaraan mereka mundur. Dia berbicara tentang orang-orang Brigade Al-Quds yang berdiri bersama saudara-saudara mereka di Al-Qassam, sebagai contoh pertempuran gerilya pejuang kemerdekaan. Dijelaskannya, para pejuang perlawanan ini mengorbankan nyawanya demi Tuhan, demi tanah air, dan membela rakyatnya. Al-Hayya menekankan bahwa pendudukan gagal dalam upaya berulang kali untuk melemahkan tekad dan perlawanan rakyat Palestina. Israel tidak mampu mematahkan ketabahan rakyat. Sebaliknya, luka mereka semakin dalam dan kehancuran serta kehancuran semakin meningkat wilayah Palestina. Dia menunjukkan bahwa pendudukan tidak dapat menahan mereka kecuali dengan kesepakatan dengan kelompok perlawanan, dan menekankan bahwa ketabahan rakyat Palestina, pengorbanan besar mereka, dan keberanian perlawanan mereka telah menggagalkan tujuan pendudukan dan menggagalkan rencana mereka yang tidak adil. [ ]

Israel Bunuh 81 Warga Meski Ada Perjanjian Gencatan Senjata, Korban Gugur Capai 46.800 Jiwa

Gaza (Mediaislam.id) – Setidaknya 81 warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang tak henti-hentinya di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak Oktober 2023 bertambah jadi 46.788 jiwa, kata Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada Kamis (16/1/2025). Pernyataan kementerian Palestina itu menambahkan bahwa sekitar 110.453 lainnya terluka dalam serangan sejak Oktober 2023. “Pasukan Israel menewaskan 81 orang dan melukai 188 lainnya dalam delapan pembantaian keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian tersebut. “Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya. Sumber-sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa sebagian besar korban tewas dalam serangan gencar Israel di Gaza menyusul pengumuman kesepakatan gencatan senjata pada Rabu malam. Qatar pada Rabu mengumumkan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza. Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kesepakatan 3 fase akan mulai berlaku pada hari Minggu. Kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. Perang Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang lanjut usia dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada. Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. sumber: infopalestina

Gencatan Senjata Disepakati, Rumah Zakat Rencanakan Penambahan Pendistribusian Bantuan

Bandung, Mediaislam.id–Kabar mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza menjadi hal yang disyukuri oleh semua pihak termasuk lembaga zakat dan kemanusiaan seperti Rumah Zakat. Hal ini berarti, Rumah Zakat dapat menyalurkan bantuan dengan lebih mudah dan lebih besar dari sebelumnya kepada masyarakat Gaza yang merupakan titipan dari para donatur dan mitra sesuai dengan kebutuhan. “Rumah Zakat sangat bersyukur atas keputusan gencatan senjata yang telah disepakati akan dilakukan mulai Ahad, 19 Januari 2025. Ini artinya kita bisa mulai melakukan program distribusi bantuan untuk tahap pemulihan selain juga melanjutkan bantuan dasar,” ungkap Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, Jum’at (17/1/2025). Murni menyampaikan bahwa kerusakan yang terjadi di Gaza membutuhkan waktu hingga 15 -20 tahun untuk rekonstruksi Gaza. PBB pun memprediksi dibutuhkan dana hingga Rp643 triliun untuk proses Pembangunan Kembali Gaza. Pada masa gencatan senjata, Rumah Zakat memiliki serangkaian program untuk mendukung proses pemulihan Gaza. Program tersebut antara lain pembangunan hunian sementara, fasilitas ibadah, Kesehatan, dan pendidikan sementara, serta bantuan ekonomi. “Pastinya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk terwujudnya program-program di masa gencatan senjata. Sehingga Rumah Zakat terus membuka peluang kolaborasi dengan semua untuk membantu pemulihan Gaza. Kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, pakaian, dan logistik lainnya pun akan tetap disalurkan mengingat perekonomian di Gaza masih belum pulih. Masyarakat Gaza kehilangan hartanya di masa peperangan,” tutur Murni. Di bulan Januari ini, Rumah Zakat akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk mengawal pendistribusian baik dari mesir atau yordan serta bekerjasama dengan NGO lokal di Gaza, sudah memiliki rencana untuk mendistribusikan 20.000 paket hot meal, 500 paket pakaian keluarga, 400 paket food basket, 50 truk air bersih, 400 paket sayur, 400 paket roti, 200 paket nutrisi untuk bayi, 200 paket hygiene kit, 10 unit container shelter, dan 2 unit masjid darurat. “InsyaAllah untuk container shelter mulai dibangun pada pekan ketiga Januari. Sementara masjid darurat pada pekan keempat,” kata Murni. Terus Lanjutkan Gerakan #LoveForPlaestine Di tahun 2025, Rumah Zakat akan meneruskan gerakan #LoveForPalestine sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian tercipta di Palestina. Ada empat ajakan yang disuarakan melalui gerakan #LoveForPalestine. Pertama adalah tetap berisik di media sosial dengan membagikan konten Palestina dengan menggunakan hashtag #LoveForPalestine dan #FreePalestine. Kedua melakukan boikot produk yang mendukung aksi genosida. Ketiga ikut aksi damai sebagai dukungan menyuarakan kemerdekaan Palestina. Terakhir mengirimkan bantuan semampunya untuk membantu masyarakat Palestina mulai dari masa tanggap darurat hingga rekonstruksi nanti. Terakhir bersama dengan lembaga kemanusiaan lainnya mendorong kolaborasi semua pihak untuk mendirikan pos bersama bantuan. “Alhamdulillah hingga 16 Januari 2025, Rumah Zakat telah mendistribusi bantuan titipan donator dan mitra kepada 944.000 penerima manfaat di Gaza. Rumah Zakat berkomitmen untuk terus hadir dalam proses recovery dan rekonstruksi kembali Gaza, untuk itu mohon dukungannya dari berbagai pihak terutama masyarakat. Dukungan dari masyarakat dapat berupa dukungan dari Zakat, Infak, Sedekah atau dana kemanusiaan lainnya,” ujar Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir.*