Tunjukkan Sikap Pro-Palestina, Karyawan Google Dipecat

Share

New York (MediaIslam.id) – Google memecat seorang insinyurnya yang melakukan aksi pro-Palestina saat berlangsungnya pidato utama perusahaan di Kota New York.

“Saya menolak untuk membangun teknologi yang mendukung genosida, apartheid atau pengawasan,” teriak mantan karyawan Google Cloud pada Senin lalu dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral secara online, seperti dilaporkan media pada Jumat (08/03).

Karyawan tersebut melancarkan protes ketika kepala Google Israel Barak Regev berpidato di sebuah konferensi industri.

“Proyek Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina,” teriaknya ketika petugas keamanan mengawalnya keluar dari area tersebut. “Tidak ada cloud apartheid.”

Seorang juru bicara Google mengatakan kepada outlet berita CNBC, karyawan tersebut dipecat karena “mengganggu acara resmi yang disponsori perusahaan.”

“Perilaku ini tidak baik, apa pun masalahnya, dan karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan kami,” kata juru bicara tersebut tanpa merinci kebijakan mana yang dilanggar oleh mantan karyawan tersebut.

Project Nimbus telah lama dikecam oleh para pendukung pro-Palestina, termasuk mereka yang berada di jajaran Google. Ini mencakup kontrak lebih dari US$1 miliar antara Google dan Amazon, serta pemerintah dan militer Israel, untuk menyediakan layanan komputasi cloud kepada Tel Aviv.

Surat terbuka pada 2021 dari karyawan Google dan Amazon yang diterbitkan di Guardian mengecam kontrak tersebut, dengan mengatakan hal itu “akan membuat diskriminasi dan pengusiran sistematis yang dilakukan oleh militer dan pemerintah Israel menjadi lebih kejam dan mematikan bagi warga Palestina.”

“Teknologi ini memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang melanggar hukum mengenai warga Palestina, dan memfasilitasi perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina,” kata surat tersebut, yang ditandatangani oleh 90 pekerja di Google dan lebih dari 300 pekerja di Amazon pada saat itu.

“Kami tidak bisa melihat ke arah lain, karena produk yang kami buat digunakan untuk mengabaikan hak-hak dasar warga Palestina, memaksa warga Palestina keluar dari rumah mereka dan menyerang warga Palestina di Jalur Gaza,” tambahnya.

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News