Tolak Relokasi Warga Gaza, MUI: Itu Cara Terselubung Usir Penduduk Palestina

Share

Jakarta (Mediaislam.id) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis tegas menolak usulan tim Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Indonesia.

KH Cholil Nafis menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, baik dari sisi kemanusiaan maupun hak politik rakyat Palestina. Menurutnya, masalah Palestina tidak hanya soal relokasi atau bantuan kemanusiaan, tetapi lebih kepada pengakuan terhadap hak mereka atas tanah air mereka.

“Ini kan baru rencana dari tim transisinya Donald Trump, dilihat apakah memungkinkan kalau direlokasi ke Indonesia. Saya dan kami di MUI tidak setuju,” ujar Kiai Cholil dikutip Mediaislam.id dari diskusi Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (21/1/2025).

Ia menambahkan, tidak hanya masalah teknis yang perlu dipertimbangkan, tetapi juga keinginan dan hak-hak rakyat Gaza itu sendiri. “Masalahnya, orang Palestina yang ada di Gaza juga belum tentu mau keluar dari tanah air mereka. Mereka mencintai tanah mereka, meskipun kondisi di sana sangat sulit,” katanya.

Ia menekankan pentingnya untuk memahami bahwa tanah Gaza adalah tanah air mereka yang sudah diakui oleh dunia, dan hal ini harus dihormati. Pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza ke negara lain, seperti Indonesia, bukanlah solusi yang tepat.

“Jika kita berbicara soal kemanusiaan, tentu kita ingin membantu mereka. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa membantu mereka untuk tetap bertahan di tanah air mereka, yang telah lama mereka perjuangkan. Mereka tidak ingin pergi, mereka ingin tinggal di sana, meskipun dalam kondisi yang sangat berat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kiai Cholil menyebut bahwa rencana relokasi ini bisa jadi merupakan bentuk bahasa halus untuk niat yang lebih buruk, yaitu mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka. “Apa yang bisa mereka dapatkan jika mereka pergi dari tanah air mereka sendiri? Tanah yang mereka cintai, yang mereka anggap sebagai tempat suci mereka. Tanah air mereka itu harus dihormati. Relokasi ini bisa jadi hanya merupakan upaya terselubung untuk mengusir mereka dari tanah Palestina,” ungkapnya.

Selain itu, Kiai Cholil juga menyoroti kondisi warga Palestina yang tengah menghadapi berbagai bentuk kekerasan dan ancaman di wilayah mereka. “Faktanya, mereka diserang, mereka bertahan dengan segala cara meskipun mereka tahu risiko yang mereka hadapi. Bahkan setahun lebih, anak-anak dan orang tua di Gaza menjadi korban serangan. Ini adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa meskipun ada niat baik untuk membantu, kenyataannya masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di Palestina, dan bukan hanya dengan relokasi. Rakyat Palestina tidak bisa dipaksa untuk meninggalkan tanah mereka, karena hal tersebut menyangkut hak asasi manusia mereka.

“Sejarah mencatat bahwa mereka sudah berada di sana sejak zaman dahulu. Tanah mereka sudah diakui dunia sebagai tanah Palestina. Tidak bisa begitu saja kita suruh pergi hanya karena alasan kemanusiaan. Mereka mencintai tanah airnya, mereka berjuang untuk tetap tinggal di sana,” tegasnya.

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News