Kegiatan yang memasuki tahun ketiga pelaksanaannya ini, adalah upaya Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) untuk merealisasikan salah satu misinya, yaitu mewujudkan pusat pengembangan sumberdaya muslim.
Ketua Panitia pelaksana Pelatihan Kerja Bahagia, Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag mengatakan, dipilihnya tema “Menjadi Pekerja Muslim Yang Produktif, dan Bahagia” sengaja diusungnyanya, karena begitu banyak ayat-ayat Allah di dalam Al-Quran yang berbicara tentang kesungguhan dan produktifitas.
Sehingga, kata Ustaz lulusan PTIQ ini, ketika kita bekerja dengan niat karena Allah SWT tentunya kita akan bekerja dengan bersungguh-sungguh serta serius, dan produktif.
Sementara itu PLH Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Ir. Sukri Kardjono memberikan apresiasinya atas terselenggaranya Pelatihan Kerja Bahagia 2024.
Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini telah dibahas pada tahun 2023, dan sampai pada kesimpulan kegiatan ini harus terus dilaksanakan karena sangat bermanfaat dan menjadi contoh bagi lembaga-lembaga dan perusahaan lainnya.
Karena menurutnya lembaga atau perusahaan-perusahaan harus memiliki program yang membuat para karyawan bekerja dengan bahagia, bekerja dengan suka cita, tidak boleh bekerja dibawah tekanan, dan intervensi.
“Orang bekerja itu harus bahagia. Karena bekerja itu pilihan dan bahagia itu juga pilihan,” tegasnya.
Ir. Sukri yang juga Kadiv Umum PPIJ ini berharap kedepannya kegiatan Pelatihan Kerja Bahagia ini bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga lainya sehingga kemanfaatannya dapat diterima lebih luas.
“Kegiatan ini menjadi contoh untuk lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan karena sangat memberikan manfaat bagi para karyawan dan kegiatan Pelatihan Kerja Bahagia ini harus terus dilakukan,” tutupnya.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan psikolog P3MUI FKM UI, Ustaz Muhammad Hamdi, Psi, Cbt, Mnlp. Dalam pemaparannya Hamdi menekankan pentingnya menanamkan prinsip bekerja bukan hanya sekedar untuk mencari materi untuk di dunia saja, akan tetapi menurutnya bekerja juga harus diniatkan untuk mencari ridho Allah SWT untuk kehidupan di akhirat.
“Apalagi kita sudah dipercaya memiliki kemampuan untuk melayani umat. Maka, tunaikan amanah ini dengan baik dan ikhlas, agar pekerjaan yang dilakukan bernilai ibadah,” ujarnya.
“Jadikan belajar kita hari ini sebagai cara untuk membahagiakan orang banyak, jadikan usaha atau kerja kita bisa bermanfaat bagi kaum muslimin, semakin banyak yang mengambil manfaat dari usaha dan kerja keras kita di dunia, semakin banyak pula pahala yang akan mengalir untuk kita,” tambahnya.
Hamdi lebih lanjut mengatakan bahwa seseorang bisa dikatakan telah mencintai pekerjaannya ketika orang tersebut telah merasakan nyaman dengan pekerjaanya, “tidak merasa terbebani, terlihat lebih disiplin, ontime, dan semua etika profesinya dilakukan dengan baik,” jelas psikolog asal Betawi ini.
Acara yang menghadirkan tiga narasumber yang di antaranya, KH. Subki, Lc (Anggota DPRD DKI Jakarta), Ustaz Muhammad Hamdi, Psi, Cbt, Mnlp (Psikolog P3MUI FKM UI), dan H. Samsurial, M.Pd (Kanwil Kemenag Jakarta Utara) pelatihan ini diikuti oleh karyawan PPIJ, PJLP UPK PPIJ, dan guru Lembaga Pendidikan JIC.*
Sumber Klik disini