Otoritas Palestina Minta Imbalan Amerika Rp 680 Juta AS Dolar atas Aksinya Melemehkan Pejuang di Jenin

Share

Hidayatullah.com—Otoritas Palestina (PA), sedang meminta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyetujui rencana empat tahun senilai $680 juta untuk meningkatkan pelatihan pasukan khusus dan meningkatkan pasokan amunisi dan kendaraan lapis baja.

Hal ini diungkapkan oleh sumber AS dan sumber yang dekat dengan Otoritas Palestina kepada Middle East Eye (MEE) dalam laporan eksklusifnya pada hari Senin.

Situs web itu mengutip sumber AS dan orang yang dekat dengan PA yang mengatakan bahwa rencana keamanan termasuk untuk melatih pasukan khusus dan meningkatkan pasokan amunisi dan kendaraan lapis baja mereka.

PA telah mengajukan permintaannya pada pertengahan Desember selama pertemuan dengan pejabat keamanan AS di Kementerian Dalam Negeri Palestina di Ramallah, beberapa hari setelah dimulainya kampanyenya melawan para pejuang di Jenin.

Pejabat keamanan PA pada pertemuan tersebut juga mengungkapkan rasa frustrasinya atas apa yang mereka yakini sebagai kegagalan AS memenuhi komitmennya kepada pihak berwenang dengan meningkatkan pasokan senjata dan melatih pasukan khusus.

“Para pejabat pihak berwenang meminta dalam pertemuan tersebut agar kebutuhan mereka akan kendaraan lapis baja dan amunisi segera dipenuhi mengingat sulitnya pertempuran dan ketidakmampuan mereka menyelesaikan situasi di kamp Jenin,” kata sumber tersebut kepada MEE.

Mereka juga mengeluh bahwa AS belum menyetujui pendanaan untuk pekerjaan renovasi penjara di Bethlehem dan Nablus di Tepi Barat.

Pertemuan itu terjadi ketika Otoritas Palestina melancarkan tindakan keras terhadap pejuang Palestina dari Hamas dan Jihad Islam Palestina di Jenin.

Pertempuran di kota Tepi Barat bagian utara, yang telah lama menjadi benteng perlawanan Palestina, telah menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut laporan media setempat.

Seorang mantan pejabat intelijen AS mengatakan kepada MEE bahwa permintaan PA untuk tambahan dana dan senjata masuk akal karena AS telah mendorong PA untuk meningkatkan operasi keamanan di Tepi Barat.

Otoritas Palestina sangat penting bagi rencana pemerintahan Presiden AS Joe Biden pascaperang untuk menghancurkan Gaza. Sementara situs Arab, Arabi21 menyebutkan, apa yang dilakukan PA adalah permintaan imbalan setelah menghilangkan kelopok perlawanan dan pejuang di kamp Jenin.

Menangkapi pejuang Palestina seorang Komandan Brigade Jenin, Yazid Ja’ayseh, terbunuh akibat serangan pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) pada Sabtu (14/12/2024). Insiden ini terjadi di sekitar kamp Jenin, Tepi Barat.

Brigade Jenin adalah kelompok pejuang Palestina yang berbasis di Tepi Barat.Kelompok ini didirikan di kota Jenin pada 2021 oleh tokoh Jihad Islam Palestina (PIJ).

Meski tidak sepopuler Hamas, Brigade Jenin juga disebutkan berafiliasi dengan gerakan Hamas yang berpusat di Gaza. Beberapa hari setelah menempak komandan pejuang Jenin, boneka ‘Israel’ ini juga  mengintensifkan operasi militernya terhadap para pejuang Palestina di kamp pengungsi Jenin.

Menurut sumber yang dikutip kantor berita Shehab Senin (30/12/2024), pasukan keamanan PA melakukan penggerebekan terhadap akomodasi mahasiswa dan menahan beberapa mahasiswa.

Peringatan pejuang Palestina

Akibat aksi dukungannya terhadap penjajah dan tindakan memusuhi saudara Palestinanya sendiri, tiga faksi milisi gerakan pembebasan Palestina –Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP)–  mengelurkan pernyataan bersama.

Mereka menyatakan penegasan legitimasi perlawanan bersenjata terhadap Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat, yang selama ini dikenal anteknya penjajah. Pernyataan tripartit ini ditandatangani oleh Hamas, Jihad Islam, dan FPLP.

“Pernyataan tersebut menekankan kalau perlawanan bersenjata itu sah dan “tidak diperbolehkan untuk melukainya atau menargetkan pemiliknya (milisi perlawanan Palestina), termasuk para pahlawan dan pejuang perlawanan”,” kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (24/12/2024)

Sementara itu, seorang jurnalis Palestina dan editor Palestine Chronicle, Ramzy Baroud, dalam sebuah video pendek yang dirilis pada Ahad, menyatakan, aksi pasukan Otoritas Palestina (PA) yang sedang berlangsung di Jenin terkait langsung dengan Washington.

Menurutnya, PA ingin menegaskan jika mereka merupakan mitra yang dapat diandalkan bagi ‘Israel’ di Tepi Barat.

Bukan hubungan bahagia

Menurut laporan media ‘Israel’, Koordinator Keamanan AS (USSC) untuk ‘Israel’ dan Otoritas Palestina (PA), Jenderal Michael Fenzel, sebelumnya telah bertemu dengan pejabat PA dan meninjau rencana mereka untuk penyerbuan ke Jenin.

AS telah memberikan bantuan keamanan kepada PA sejak tahun 1990-an. Setelah Intifada Kedua, AS mendirikan USSC untuk melatih pasukan keamanannya.

Sementara kantor di Baitul Maqdis (Yerusalem) terkait dengan Departemen Luar Negeri AS, badan intelijen Amerika dan Departemen Pertahanan memiliki kontak paling rutin dengan pasukan PA.

“Ini bukan hubungan yang bahagia,” William Usher, mantan perwira CIA yang bertugas di wilayah Palestina terjajah, Israel,  kepada MEE sebelumnya. “Dan tidak memiliki kedalaman. Hubungan ini pada dasarnya telah direduksi menjadi hubungan keamanan,” katanya.*

Baca juga: Otoritas Palestina Bukanlah Perwakilan Negara? Ini 10 Hal yang Perlu Anda Tahu

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News