Hidayatullah.com—Belum ada informasi mengenai nasib lebih dari 600 pasien dan staf medis Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha di Jalur Gaza sejak mereka diperintahkan pindah, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, lapor Sputnik.
Menurut direktur rumah sakit, para pasien dan petugas kesehatan harus dievakuasi akibat agresi dan serangan penjajah yang sedang berlangsung dan perintah evakuasi Zionis ‘Israel’, namun keberadaan mereka masih belum diketahui.
Tedros mengatakan karena kondisi berbahaya dan tidak mendapatkan izin yang tepat, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus membatalkan misi lain di utara Jalur Gaza yang mengakibatkan tidak ada fasilitas medis yang berfungsi penuh di utara wilayah tersebut.
Sementara itu, kantor WHO di wilayah pendudukan Palestina menyatakan, untuk keempat kalinya sejak 26 Desember lalu, pihaknya harus membatalkan rencana misinya di Gaza utara setelah gagal mendapatkan jaminan keamanan.
“Misi tersebut berencana untuk mentransfer pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan operasional lima rumah sakit di utara, termasuk Al-Awda,” tulis WHO di platform X.*
Sumber Klik disini