Hidayatullah.com – Bagi sebagian besar masyarakat Kupang NTT pastur atau suster adalah pekerjaan sangat mulia. Bila ada anggota keluarga ada yang menjadi pastur atau suster, maka prestise keluarga tersebut akan terangkat. Itulah yang melatari Arnold Alesius Ganzaga bercita-cita menjadi pastur.
Arnold berasal dari keluarga aktivis gereja. “Ayah saya guru agama Katolik,” katanya, saat ditemui di sebuah masjid di Yogyakarta (7/3’24), tak jauh dari rumahnya. Sepupunya ada pula yang jadi pastur dan suster. Ia sendiri aktif ke gereja sejak kecil.
Demi meraih cita-citanya, atas saran seorang suster Arnold pindah ke Yogyakarta. Di kota gudek ini Arnold diterima di sebuah biara yang khusus mendidik calon-calon pastor. “Angkatan saya ada 13 orang dari seluruh Indonesia,” katanya.
Baca juga: Antusias Mualaf Amber Leibrock Menyambut Ramadhan
Seluruh biaya gratis. Arnold tinggal fokus belajar. Di biara seluruh calon pastur digembleng, baik secara intelektual dan rohani. Dengan tekun, pria murah senyum ini mengikuti seluruh program. Dalam perjalanannya, bukan jadi pastur, Arnold malah memilih keluar. Apa alasannya?
Arnold mengakui, dulu ia punya pandangan negatif terhadap Islam. “Islam di mata kami itu radikal, miskin, tak mau menolong. Pokoknya hal-hal yang buruk,” jelas Arnold. Bagaimana pandangan seperti itu bisa terbentuk?
Setelah keluar dari biara, Arnold tinggal indikos di Yogya. Nah, setelah bersentuhan langsung dengan masyarakat Muslim di sekitar indikosnya, pandangan Arnold terhadap Islam berubah. Apa yang terjadi?
Namun, sebagai anak kos ia mengalami kesulitan besar saar Ramadhan. Tak ada warung makan bukan di sekitarnya. Karena itu siang itu ia berniat numpang makan di otangtua angkatnya. Dalam perjalanannya ia menemukan warung kecil buka. “Saya kira penjualnya non Muslim, ternyata dia muslim,” katanya. Meski buka warung, ibu penjaga warung ini tetap berpuasa. Arnold lantas bertanya, “Ibu kan berpuasa, jika kemudian melayani saya makan apakah puasa ibu tidak tengganggu?” Jawaban si ibu sungguh mengesankan Arnold. Apakah lantara itu Arnold kemudian masuk Islam?
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Semua jawabannya ada di sini
Sumber Klik disini