Hidayatullah.com – Seiring dengan berita mengenai kemungkinan gencatan senjata baru di Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan “Israel”.
Gerakan Perlawanan Islam Hamas menuntut sejumlah tahanan senior untuk dibebaskan dari penjara-penjara Israel, termasuk Marwan Barghouti dan Abdallah Barghouti, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, menurut media “Israel” Yedioth Ahronoth.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyah tiba di Mesir pada Rabu, memimpin sebuah delegasi tingkat tinggi, untuk bertemu dengan para pemimpin dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat dengan harapan dapat mencapai sebuah kesepakatan gencatan senjata baru dengan “Israel” yang dikondisikan dengan pembebasan para tawanan kedua belah pihak.
Tekanan internasional meningkat untuk sebuah gencatan senjata baru yang memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan melakukan pemungutan suara untuk menyerukan gencatan senjata.
Beredar kabar bahwa Hamas memiliki daftar tahanan senior yang telah menjalani hukuman panjang di penjara Israel, termasuk para petinggi Fatah seperti Marwan Barghouti, Abdallah Barghouti, dan Ahmad Saadat.
Baca juga: Masih Bingung Perbedaan Antara Hamas dan Fatah? Ini yang Perlu Anda Tahu
Menurut Axios, kepala badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan direktur CIA, Bill Burns, di Eropa untuk mendiskusikan potensi kesepakatan baru untuk membebaskan para sandera.
Sebelumnya pada bulan November, “Israel” dan Hamas mencapai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari di mana kedua belah pihak setuju untuk melakukan jeda ketika “Israel” menghentikan serangan udara mematikannya dan mengizinkan masuknya truk-truk bantuan dengan imbalan kedua belah pihak membebaskan para sandera yang ditahan.
Operasi Taufan Al-Aqsa
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan pada tanggal 7 Oktober sebuah operasi militer “Taufan Al-Aqsha” terhadap “Israel” yang menjadi serangan terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Para pejuang Palestina “menyusup” ke Israel dari Jalur Gaza dan merebut pangkalan militer serta menyandera para tawanan, sementara foto-foto dan video-video yang beredar di dunia maya menunjukkan para pejuang Hamas berada di atas kendaraan-kendaraan di dalam “Israel” dan yang lainnya melakukan paragliding ke wilayah pendudukan.
Sebagai tanggapan, penjajah Zionis “Israel” melancarkan serangan udara tanpa pandang bulu menarget siapapun di Gaza. Ribuan orang terbunuh dan puluhan ribu lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Sejak 7 Oktober, lebih dari 20.000 orang telah syahid oleh serangan udara Zionis di seluruh wilayah yang terkepung, lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan perempuan, demikian laporan Kementerian Kesehatan. Selain itu, 52.586 warga Gaza telah terluka, dengan tingkat cedera yang bervariasi antara ringan dan berat.*
Baca juga: Abu Ubaidah: Kami Hancurkan 720 Kendaraan Penjajah, Setop Agresi atau Lanjut Perlawanan!
Sumber Klik disini