Hidayatullah.com – Sekitar 300 warga Palestina ditemukan tidak bernyawa di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa setelah pasukan Zionis Israel mundur dari daerah tersebut, menurut Quds News Network pada Senin (01/04). Mayat para korban, yang sebagian sudah membusuk, berserakan di halaman, ruangan dan jalan di sekitar RS Al-Shifa.
Kompleks yang merupakan fasilitas medis terbesar di seluruh Palestina itu ditinggalkan dalam keadaan hancur. Militer Zionis mengatakan pada hari Senin bahwa pasukannya menewaskan 200 orang dan menangkap 900 orang selama 15 hari serangan militer terhadap rumah sakit tersebut. Pertahanan sipil Gaza menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 300 orang.
Tentara mengatakan bahwa mereka melakukan serangan tanpa melukai warga sipil dan petugas medis, namun organisasi medis dan saksi mata menolak keras klaim tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya 21 pasien meninggal selama pengepungan. Para penyintas mengatakan kepada Middle East Eye bahwa puluhan warga sipil terbunuh selama pengepungan yang berlangsung selama dua minggu tersebut.
“Orang-orang ditembaki dan diserang. Kami adalah warga sipil,” kata seorang pemuda. “Kejadian itu lebih buruk daripada gempa bumi.”
“Tidak ada dokter. Beberapa dari mereka terbunuh, beberapa ditangkap. Mereka yang selamat, selamat. Mereka yang meninggal, meninggal. Lima belas hari pengepungan di al-Shifa tanpa apa-apa, tanpa makanan, tanpa air.”
Struktur kompleks itu rusak di setiap bangunan, dengan peralatan yang hancur dan dokumen-dokumen berserakan di mana-mana.
Di unit bedah khusus, salah satu bangunan terbaru di rumah sakit tersebut, yang tersisa hanyalah tumpukan batu dan logam.
Di antara unit-unit yang hancur adalah gedung ginjal dan bersalin, kamar mayat, fasilitas pendingin, serta gedung klinik rawat jalan.
Sejumlah mayat, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, memenuhi jalan-jalan di dekat kompleks tersebut. Sumber-sumber medis mengatakan ratusan mayat ditemukan.
“Anakku, anakku, anakku tercinta!” teriak seorang wanita sambil menangis sambil memeluk mayat anaknya yang terbungkus kain putih.
Penjajah Israel Eksekusi Petugasa Medis
Pertahanan sipil Gaza tiba di rumah sakit pada hari Senin untuk memulai operasi pemulihan setelah penarikan mundur Israel.
Di luar di halaman, orang-orang menggali kuburan untuk menguburkan para korban tewas yang jasadnya dibiarkan membusuk selama dua minggu terakhir oleh pasukan Zionis.
Kantor berita Wafa melaporkan bahwa pemakaman sementara yang telah didirikan di al-Shifa digali oleh pasukan Israel. Mereka kemudian membuang jenazah dari pemakaman ke berbagai area rumah sakit.
Bangunan rumah sakit dibakar oleh pasukan Israel selama penyerbuan, dan tim pertahanan sipil tidak diizinkan untuk memadamkannya, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Situasinya mengerikan, staf medis, beberapa di antaranya dibunuh, yang lain disiksa, yang lain ditahan,” kata Raed al-Nims, juru bicara PRCS, kepada Al-Jazeera.
“Menurut laporan saksi mata dan laporan resmi, banyak warga sipil yang dieksekusi. Mereka dibunuh oleh pasukan Israel termasuk staf medis, dokter dan perawat, mereka sengaja dieksekusi oleh tentara Israel.
“Kami belum memiliki angka final, tetapi tidak diragukan lagi bahwa banyak yang dibunuh secara langsung oleh tentara Israel atau mati kelaparan.”
Baca juga: Imam Palestina Apresiasi Kepedulian Rakyat Indonesia Terhadap Gaza
Sumber Klik disini