<img width="1200" height="675" src="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1" class="attachment-full size-full wp-post-image" alt="" decoding="async" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?w=1200&ssl=1 1200w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?resize=300%2C169&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?resize=1024%2C576&ssl=1 1024w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?resize=768%2C432&ssl=1 768w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?resize=750%2C422&ssl=1 750w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?resize=1140%2C641&ssl=1 1140w" sizes="(max-width: 1200px) 100vw, 1200px" data-attachment-id="468106" data-permalink="https://www.arrahmah.id/tiga-guru-muslim-dihukum-karena-tuduhan-palsu-ratusan-siswa-di-india-gelar-protes/tiga-guru-muslim-dihukum-karena-tuduhan-palsu-ratusan-siswa-di-india-gelar-protes/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1" data-orig-size="1200,675" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="Tiga Guru Muslim Dihukum Karena Tuduhan Palsu, Ratusan Siswa di India Gelar Protes" data-image-description="" data-image-caption="
Para siswa memprotes hukuman pada 3 guru Muslim mereka karena dituduh meaksa siswi Hindu pindah agama di Rajasthan. [Foto: Indian Express]
” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?fit=300%2C169&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/02/Tiga-Guru-Muslim-Dihukum-Karena-Tuduhan-Palsu-Ratusan-Siswa-di-India-Gelar-Protes.jpg?fit=1024%2C576&ssl=1″ />
RAJASTHAN (Arrahmah.id) — Ratusan pelajar SMA menggelar aksi protes usai 3 guru mereka dihukum seorang menteri Rajasthan karena dituduh memaksa orang pindah agama.
Dilansir The Indian Express (27/2/2024), menurut salah seorang guru, kejadian itu berawal karena kesalahan tafsir saja. Hal ini diperkuat oleh pengakuan ratusan siswa dari sekolah negeri Khajuri Odpur di blok Sangod yang berunjuk rasa menuntut tiga guru mereka dibebaskan.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, para siswa mengatakan tidak ada kejadian pindah agama di sekolah mereka dan guru mereka harus dipekerjakan kembali.
Sang guru, Mirza Mujahid, mengatakan ada tiga siswa bernama sama di sekolah tersebut, dua di antaranya beragama Islam. “Dalam masalah ini, ada salah pengisian agama siswa (ketiga). Tapi itu adalah kesalahan manusia,” katanya.
Kasus menjadi tidak karuan terhadap guru tersebut terjadi setelah kelompok Hindu radikal di blok Sangod, Sarva Hindu Samaj, mengirimkan pengaduan kepada Menteri Pendidikan negara bagian Madan Dilawar.
Berdasarkan pengaduan mereka disebutkan bahwa siswi yang beragama Hindu disebutkan sebagai Muslim di daftar sekolah. Lalu gadis tersebut pingsan dan dikawin lari seorang pria Muslim.
Mujahid mengatakan: “Gadis yang pingsan lalu kawin lari itu belum pernah kami bertemu dengannya. Kejadian ini tidak ada hubungannya dengan sekolah. Kami menunggu kebenaran terungkap dalam penyelidikan.”
Dua guru lainnya yang diskors adalah Firoz Khan dan Shabana. Mereka dituduh massa Hindu radikal terlibat dalam pengubahan nama dan memaksa siswi Hindu untuk shalat. Namun pernyataan itu dibantah para siswa yang berdemo dimana di antaranya ada juga siswa beragama Hindu.
Kepala sekolah Kamlesh Bairwa mengatakan dia belum pernah mendengar adanya perpindahan agama di sekolah tersebut.
“Guru-guru ini sudah lama mengajar di sini. Saya diposting tiga tahun lalu dan saya belum pernah melihat aktivitas seperti itu. Saya tidak tahu apa hasil penyelidikannya, tapi saya yakin semuanya akan beres,” kata Bairwa.
Sarpanch, Sushila Kanwar, juga mengatakan, dia belum pernah mendengar adanya kejadian pindah agama di desa tersebut.
Pada hari Jumat, menteri telah merilis pernyataan video mengenai masalah ini: “Kami mendapat informasi bahwa nama seorang gadis Hindu di sekolah menengah diubah menjadi nama Muslim. Ada konspirasi perpindahan agama dan jihad cinta yang terjadi di wilayah tersebut. Ketika kami mendapat informasi itu, kami mengambil tindakan dan menskors dua guru dan penyelidikan sedang dilakukan terhadap guru lainnya. Setelah diselidiki, jika diketahui terlibat dalam perbuatan tersebut, maka ketiganya akan diberhentikan dari pekerjaannya…” (hanoum/arrahmah.id)
Sumber Klik disini