Bingung Cari Tawanan, “Israel” Sebar Iming-iming Hadiah, Benarkah Mossad Canggih?

Share

Hidayatullah.com—Tentara penjajah “Israel” menawarkan hadiah besar kepada warga Palestina di Jalu Gaza sebagai imbalan atas informasi tawanan “Israel” di yang ditawan pejuang Palestina, di tengah berlanjutnya serangan udara selama 19 hari berturut-turut setelahnya, demikian lansir kanal Al Jazeera bahasa Arab, Selasa (24/10/2023).

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi  https://dakwah.media/

Tentara Israel mengatakan – dalam pernyataan yang disampaikan melalui udara di beberapa wilayah di Jalur Gaza – bahwa pihaknya meminta kepada warga Gaza untuk mengungkap informasi yang terbukti dan berguna mengenai para tahanan yang ditawan pejuang Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Islam, Hamas.

Sebagai imbalan, peihak penjajah menjamin keselamatan bagi mereka dan anak-anak mereka dan imbalan keuangan yang nilainya tidak ditentukan.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa tentara penudukan akan menjamin kerahasiaan penuh bagi siapa pun yang memberikan informasi, dengan melampirkan nomor telepon untuk menghubunginya.

Dimana Kecanggihan Mossad dan Sin Bet?

Emily Harding, Wakil Direktur dan Senior Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC menulis di sebuah media terkait peran Shin Bet, dinas keamanan internal Israel dan Mossad, intelijen militer zionis, pasca serangan pejuang Palestina, Brigade Izzuddin Al-Qassam.

Menurutnya, Mossad diakui sebagai lembaga inteljen nomor satu dunia. Lembaga ini seharusnya sudah beberapa rute pengintaian.

Misalnya SIGINT, penyadapan telepon dan internet untuk membaca komunikasi musuh; IMINT, gambar overhead dari aktivitas musuh; dan HUMINT (human intelligent), melalui sumber daya manusia dengan cara melaporkan cara kerja musuh, untuk mengetahui rahasia yang tidak dapat dicuri dengan cara lain.

Dia mengakui, Israel dikenal nomor satu dalam operasi jaringan komputer ke sistem musuh. “Layanan Israel adalah yang terbaik di kelasnya untuk operasi jaringan komputer, seperti akses rahasia ke telepon dan sistem komputer musuh—kemampuan mereka sangat baik dan licik sehingga telah menimbulkan banyak kontroversi,” katanya.

Lantas kenapa operasi penjajah Israel begitu susah menembus jaringan komputer dan informasi dari pihak Hamas?  Menurutnya, menembus akses-akses semacam itu kepada Hamas di Gaza sangat rapuh.

“Sada kemungkinan bahwa layanan Israel hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sumber daya manusia sama sekali. Gaza adalah masyarakat yang tertutup, dan Hamas bertanggung jawab atas banyak hal. Seseorang yang menjadi mata-mata Israel akan menanggung risiko kematian dan keselamatan seluruh keluarganya,” tambahnya dalam tulisan di laman Center for Strategic & Intenational Studies (CSIS), 11 Oktober 2023.

“Apapun alasan Israel atau, lebih khusus lagi, Mossad telah gagal menghentikan serangan itu, tidak mungkin Israel “membiarkannya terjadi begitu saja,” kata David Miller, Peneliti Senior di Pusat Islam dan Urusan Global di Istanbul dikutip TRTWorld.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News