Depresi Tentara IDF, dari “Hantu” Perlawanan, Bakteri hingga Penyiksaan Mental dari Komandannya

Share

Nasrulloh BaksolaharTENTARA penjajah IDF bukan saja menghadapi “hantu” perlawanan Palestina yang selalu mengawasinya di setiap sudut Gaza dari reruntuhan gedung hingga terowongan.

Mereka memasang kamera canggih 360 di setiap sudut Gaza. Memasang bom rakitan di jalan, reruntuhan dan gedung-gedung. Padahal sebelumnya sudah dibersihkan. Padahal, langit Gaza sudah dipenuhi dengan drone pengintai

Saat tentara penjajah IDF berada dalam jangkauan medan ledakan, perlawanan Palestina meledakkan bom tersebut dari terowongan atau reruntuhan. Saat tim bantuan penjajah IDF datang, mereka menyerang dari titik nol. Maka, tentara yang tewas dan terluka semakin bertambah.

Tidak itu saja, tentara IDF harus melawan bakteri dan jamur akibat limbah. Serangan pesawat dan drone yang IDF membuat limbah menyebar tak terkelola.

Lebih dari setahun yang lalu, seorang tentara penjajah IDF meninggal setelah tertular infeksi jamur yang mematikan. Meskipun telah menjalani berbagai pengobatan, termasuk berbagai pilihan eksperimental dan konsultasi dengan para ahli global, infeksi tersebut telah melumpuhkan organ-organnya.

Kisah tentara IDF yang terluka pun, harus melawan bakteri pada luka-lukanya. “Bahayanya adalah bakteri akan menyebar ke bagian tubuh lain di luar kakinya,” kata ayahnya Erez Lonberg, seorang tentara penjajah IDF yang terluka di Gaza. “Setiap dua hari, ia menjalani operasi lagi untuk mengeluarkan infeksi. Kakinya dirawat secara menyeluruh untuk membunuh bakteri.”

Tekanan dari para komandan dan perwira seniornya pun menciptakan depresi. Mereka menceritakan penyiksaan dan penghinaan terhadap penyakit kesehatan mentalnya. Ini hasil investigasi pada 12/1/25 oleh harian Haaretz.

Terapi kesehatan mental dalam perang dianggap “menyuntikkan sikap kalah”, “melemahkan para tentara dan menyebabkan mereka tewas dalam pertempuran.” Juga, menganggapnya sebagai “prioritas rendah” dan “membuang-buang waktu.”

BACA JUGA:  Ancaman Menerakakan Gaza oleh Trump

Apa efek dari tidak diperhatikannya kesehatan mental ini? Seorang tentara penjajah IDF menceritakan bahwa, dia dibujuk untuk terus bertugas di Gaza beberapa hari setelah temannya terbunuh. Dia pun sempat menyerang dengan tank tanpa alasan, sambil berpikir “mungkin akan lebih baik jika rudal anti-tank mengenai saya dan selesai — semua orang akan mengingat saya sebagai pahlawan dan bukan sebagai seorang pengecut dan cengeng yang dipecat karena kesehatan mentalnya.”

Ada komandan yang mengancam tentara penjajah IDF untuk dimasukkan ke penjara karena hendak terapi kesehatan mental dengan tuduhan hanya mengarang masalah agar tidak terus bertempur dalam perang. Prajurit itu mengatakan dia kemudian berpikir untuk bunuh diri dengan senjatanya. Maka, ditengah perang pun, banyak tentaranya yang bunuh diri. []

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News