Jakarta (SI Online) – Partai Ummat mendukung gagasan sekaligus janji calon presiden Anies Baswedan yang ingin melakukan perubahan terkait jaminan kebebasan mengemukakan berpendapat bagi masyarakat.
“Saat ini indeks demokrasi di negara kita menurun, salah satunya terkait kebebasan sipil. Selama ini kita berada dalam kondisi yang tidak bebas khususnya bagi orang-orang yang kritis, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kriminalisasi yang terjadi,” ujar Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi dalam keterangan persnya, Jumat (29/12/2023).
Kondisi demikian, kata Ridho, tidak hanya menimpa warga sipil secara umum, bahkan terhadap insan pers yang punya kewenangan dan dilindungi undang-undang itu juga terjadi.
“Saat ini sedang ramai di pemberitaan terkait adanya intimidasi terhadap Najwa Shihab, kita menyayangkan jika sosok wartawati sekelas beliau dan timnya tidak luput dari tekanan. Padahal seorang jurnalis itu dilindungi undang-undang dalam menjalani pekerjaannya,” ujar Ridho dalam keterangan persnya, Kamis (28/12/2023).
Ridho menjelaskan, dalam undang-undnag pers seorang jurnalis mendapatkan jaminan perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya. “Jika seorang jurnalis saja yang dilindungi undang-undang terkena ancaman atau intimidasi, bagaimana nasib rakyat biasa yang ingin mengutarakan pendapat kritisnya?” tanya Ridho.
Oleh karena itu, kata Ridho, sesuai prinsip Partai Ummat yaitu menegakkan keadilan dan melawan kezaliman, pihaknya menyerukan agar tidak boleh lagi ada intimidasi atau ancaman kepada rakyat apalagi insan pers.
“Jadi harus kita serukan untuk menolak intimidasi terhadap jurnalis dan rakyat, kita perjuangkan kembali kebebasan berpendapat, dan kita harus berupaya memanfaatkan momen pergantian kepemimpinan saat ini untuk melakukan perubahan,” seru Ridho.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan janji calon presiden yang didukung Partai Ummat yaitu Anies Baswedan yang akan merevisi undang-undang yang membelenggu kebebasan berpendapat.
“Insyaallah jika Anies dan Partai Ummat menang, rakyat tidak takut lagi mengutarakan pendapat selama itu bukan fitnah dan hoaks, rakyat tidak lagi menggunakan istilah Wakanda atau Konoha jika ingin mendeskripsikan Indonesia lewat kritiknya,” tandas Ridho. [ ]
Sumber Klik disini