Hidayatullah.com—Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan Presiden AS Joe Biden memberi penjajah Israel ‘lampu hijau’ untuk melakukan penyerbuan terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Gaza. Hamas menegaskan penjajah Israel dan Biden bertanggung jawab atas dampak yang mereka lakukan yaitu serangan yang merupakan “kejahatan biadab terhadap fasilitas medis yang dilindungi oleh Konvensi Jenewa Keempat.”
“Penjajah Israel dan siapa pun yang berkolusi dengannya untuk membunuh anak-anak, pasien, dan warga sipil tak berdosa akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Middle East Eye (MEE).
“Narasi palsu Israel oleh Gedung Putih dan Pentagon yang mengklaim kelompok perlawanan menggunakan Pusat Medis al-Shifa untuk alasan militer merupakan lampu hijau bagi [Israel] untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil, dan memindahkan mereka secara paksa dari utara ke wilayah selatan untuk melanjutkan rencana pendudukan yang menggusur warga kami,” tambahnya.
Pada Rabu, AS mengklaim memiliki informasi intelijen yang mendukung klaim Israel dan mengatakan bahwa dengan beroperasi di dalam rumah sakit, Hamas melakukan kejahatan perang.
AS dan Israel sendiri belum memberikan rincian spesifik untuk mendukung klaim mereka bahwa para pejuang berada di al-Shifa.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan tidak mendukung penyerangan rumah sakit dari udara dan tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit setelah militer penjajah mengatakan pihaknya menggerebek Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
“Kami tidak mendukung penyerangan ke rumah sakit dari udara dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit di mana orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang sakit yang berusaha mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan terjebak dalam baku tembak,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dilansir Reuters.
“Rumah sakit dan pasien harus dilindungi,” kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Diberitakan media ini sebelumnya, penjajah Israel hari Rabu (15/11/2023) dini hari, telah menyerbut bagian dari Kompleks Medis RS Al-Shifa, di sebelah barat Gaza, setelah mengepungnya selama enam hari berturut-turut, demikian dikutip kantor berita WAFA.
Saksi mata dari dalam kompleks melaporkan bahwa tank-tank zionis menyerbu halaman Kompleks Medis Shifa dari sisi barat, di tengah tembakan keras, dan kepungan penembak jitu dikerahkan di sekitar kompleks dan menembak apa saja yang bergerak.
Penjajah memberi tahu staf medis di Kompleks Al-Shifa tentang rencana mereka untuk menyerbu kompleks tersebut yang berisi ribuan staf medis, yang terluka, dan pengungsi saat fajar.
Koresponden WAFA, yang terjebak di dalam kompleks tersebut, memastikan bahwa tidak ada seorang pun di kompleks tersebut, yang menampung ribuan pengungsi, yang dirugikan. Dia menjelaskan keadaan panik dan ketakutan terjadi di antara pasien, pengungsi, dan staf medis di dalam rumah sakit, setelah teror penjajah yang didukung AS ini.*
Sumber Klik disini