Jakarta (SI Online) – Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) melakukan konsolidasi menyikapi peristiwa terkini yang terjadi di Palestina.
Konsolidasi internal organisasi ini dipimpin Ketua Umum JATTI Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) di Jakarta, Selasa (14/11) kemarin.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Ketua Dewan Pembina JATTI KH. Muhyiddin Junaidi, Sekjen M. Irawan Taqwa dan para pengurus pusat serta beberapa perwakilan JATTI daerah.
Dalam amanatnya, UBN mengajak para pengurus untuk melihat apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Ada sebuah ledakan besar, kejutan peradaban baru. People power terjadi di mana-mana. Kekuatan keberpihakan yang nyata di dunia menyuarakan empati untuk Palestina.
People power yang terjadi ini simbolnya satu yaitu Palestina dan episentrumnya adalah Gaza, tegasnya.
Bahwa people power di dunia telah menggerakkan hati dan pikiran warga dunia dalam memaknai arti sebuah perjuangan. Teknologi memang banyak yang bisa buat, namun keteguhan dan ketabahan daya juang hanya Gaza yang bisa memproduksi, lanjutnya.
Dunia sedang belajar, dipertontonkan makna keberanian sejati dan dimana ia harus di tempatkan. Siapa yang mendidik anak-anak Palestina yang tegar berdiri di atas puing-puing, menyaksikan kehancuran, namun dengan tegas berujar fidaan li ardhina…ini bayaran yang harus kami bayar untuk negeri kami, jelas UBN.
Dalam kesempatan tersebut, UBN juga secara khusus mengapresiasi ketegasan sikap Grand Syekh Al-Azhar atas dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Sebagai bagian dari Alumni Timur Tengah di mana alumni Al-Azhar menyatu bersama di organisasi JATTI ini, rasanya tidak berlebihan jika JATTI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Grand Syaikh Al-Azhar atas dukungan penuhnya terhadap perjuangan Palestina. “Nahnu ma’akum ya syaikh (Kami bersamamu wahai syekh)”, ujarnya.
“Kebesaran seorang tokoh, terlihat dalam mauqifnya (sikapnya) terhadap masalah besar, dan Syekh Ahmad Thayyib membuktikan ketokohannya”, ujarnya lagi.
Menutup amanatnya, UBN mengajak para pengurus JATTI untuk menjadikan qadhiyyah Palestina sebagai qadiyyah markaziyyah, di mana JATTI harus turut berperan serta memikirkan dan berkontribusi aktif. []
Sumber Klik disini