500 Petugas Medis Gugur di Gaza Sejak 7 Oktober

Share

Gaza (SI Online) – Setidaknya 500 personel medis gugur sejak awal agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Ahad saat dunia memperingati Hari Perawat Internasional.

“Di sini, di Palestina dan di Gaza khususnya, hari ini pendudukan Israel telah membunuh 138 perawat. Hari Perawat Internasional tahun ini luar biasa, dan merupakan hak kami untuk menamai tahun ini sebagai Tahun Keperawatan,” kata juru bicara Kemenkes Gaza Khalil al-Daqran saat konferensi pers dikutip dari Anadolu Agency, Senin (13/5/2024).

“Perawat, bidan, dan tim medis adalah bagian integral dari masyarakat Palestina. Mereka adalah para syuhada yang memainkan peran nasional dan kemanusiaan mereka untuk menyelamatkan nyawa orang yang terluka dan sakit,” kata al-Daqran.

“Mereka memenuhi sumpah profesional mereka pada tahun di mana rekor dipecahkan di mana tenaga medis menjadi martir, terluka, mengungsi di tenda atau ditahan di penjara rasis Israel, dan jumlah tenaga medis yang syahid mencapai 500 orang, serta 1.500 terluka dan 312 ditahan,” tambah dia.

Al-Daqran menyerukan “komunitas internasional dan masyarakat yang bebas di dunia untuk melindungi personel medis dan institusi kesehatan dan menuntut pertanggungjawaban atas serangan Israel terhadap mereka.”

Dia juga mendesak serikat pekerja, organisasi internasional dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengirimkan tim medis dan perawat untuk mendukung tim kesehatan di Gaza.

Lebih dari 35.000 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 76.600 lainnya terluka dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza sejak serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari tujuh bulan selama perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Dalam keputusan sementara pada Januari, Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag mengatakan “masuk akal” bahwa Tel Aviv melakukan genosida di Gaza, dan memerintahkannya untuk menghentikan tindakan tersebut.

Afrika Selatan pada Jumat meminta ICJ untuk memerintahkan Israel menarik diri dari kota Rafah di Gaza selatan sebagai bagian dari tindakan darurat tambahan sehubungan dengan perang tersebut. [ ]

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News