Pesawaran, Mediaislam.id–Dai nasional asal Fakfak, Papua Barat Ustaz Fadzlan Rabbani Garamatan mengatakan saat ini bangsa Indonesia masih dilingkupi krisis multidimensi. Ustaz Fadzlan meyakini kondisi bangsa yang belum membaik disebabkan karena banyak kaum muslimin yang enggan shalat berjemaah di masjid.
“Bangsa dan negara ini sedang tidak baik-baik. Karena umatnya tidak baik-baik saja dengan agamanya. Namanya Islam tapi dari dulu ke masjid sulit sekali,” ujar Ustaz Fadzlan saat menjadi pembicara pada tabligh akbar peringatan Milad ke-5 Kampung Quran Al Fushha di Masjid Darussalam, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (21/12/2024) lalu.
Menurut Ustaz Fadzlan, shalat berjemaah di masjid merupakan perintah agama dan negara. Tujuan bernegara adalah membangun jiwa dan badan segenap rakyat Indonesia. Dalam sebuah lirik lagu nasional disebut bahwa rakyat harus dibangun jiwanya (ruh dan spiritual) dan badannya.
“Shalat jemaah di masjid itu perintah agama, negara dan bangsa. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Jiwa dan raga harus hidup. Besarkan nama Allah, tersungkur sujud memuji nama Allah,” kata Prediden Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) ini.
Untuk itu, karena shalat berjemaah bagian dari membangun jiwa rakyat Indonesia, maka sejatinya, seorang pemimpin mulai dari tingkat nasional hingga tingkat RT harus mengingatkan masyarakat muslim untuk shalat berjemaah, memakmurkan masjid.
“Sebagai RT yang baik, setiap rapat RT harus diumumkan di warga masyarakat yang beragama Islam usahakan datang ke rumah Allah untuk menyambung hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar Ustaz Fadzlan.
Tetapi kenyataannya, pimpinan masyarakat abai. Padahal mereka akan dipertanggungjawabkan kepemimpinan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Tapi itu tidak dilakukan (mengajak warga shalat) Ketua RT, Ketua RW, Lurah Camat. Mereka akan diperiksa,” kata Ustaz Fadzlan.
Dalam lingkup rumah tangga, seorang ayah atau suami bertanggung jawab menjaga shalat anggota keluarganya. Terlebih anak laki-laki harus dilatih shalat jemaah di masjid. Generasi muda harus didorong untuk mencintai masjid.
“Ini yang datang ke masjid orang yang sudah tua. Bau tanah. Waktu mereka belum pensiun belum pernah ke masjid,” ujar Ustaz Fadzlan yang juga anggota Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (LDK MUI) Pusat.
Disampaikan Ustaz Fadzlan, memakmurkan masjid termasuk membahagiakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
“Bagaimana membuat Rasulullah senyum? Makmurkan Masjid Darussalam ini,” minta Ustaz Fadzlan kepada jemaah tablig akbar.
Dalam keluarga, lanjut Ustaz Fadzlan, seorang istri harus bertugas membangunkan suaminya untuk shalat subuh berjemaah di masjid. Begitu juga mengajak anak laki-laki.
Ketika satu keluarga terbiasa shalat berjemaah di masjid, maka Allah akan turunkan rezeki yang tidak disangka-sangka.
“Ketika mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam maka rezeki yang tidak disangka-sangka akan menemani keluarga ibu,” urai Ustaz Fadzlan.
“Alquran sudah memberi jaminan kepada umat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, orang beriman diatas bumi siapa yang beriman dengan tulus kepada Allah maka Allah datangkan kepada mereka rezeki tidak disangka-sangka,” ujar Kiai Fadzlan melanjutkan.
Shalat sangat penting. Sampai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada umatnya bahwa amal yang paling pertama diperiksa di akhira adalah shalat.
“Bukan berapa mobilmu? Berapa istrimu? Berapa harta kekayaanmu? Berapa kali kamu umrah? Berapa kali pergi haji? Allah akan periksa shalatmu,” kata Ustaz Fadzlan.
Terbiasa menegakkan shalat pada awal waktu, seperti dalam kalimat azan hayya alal falah. Maka kemenangan dunia-akhirat Allah berikan kepada kita. Kemenangan akhirat sudah Allah buka kepada keluarga kita. Karena kita terbiasa menuju Allah dengan kebaikan-kebaikan.
“Allah akan turunkan kebaikan rezeki, Allah akan turunkan kebaikan-kebaikan,” kata Ustaz Fadzlan. Termasuk kebaikan untuk bangsa Indonesia.*
Sumber Klik disini
