Bashar al-Assad Melarikan Diri, HTS Kuasai Ibu Kota Suriah

Share

DAMASKUS (jurnalislam.com)– Pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kendali ibu kota Damaskus dan menyatakan berakhirnya kekuasaan Bashar al-Assad. Warga Damaskus berbondong-bondong turun ke jalan untuk merayakan peristiwa bersejarah ini, seperti dilaporkan Al Jazeera pada Minggu (8/12/2024).

HTS menyatakan dimulainya “era baru” bagi Suriah yang bebas dari kekuasaan represif. Mereka juga mengundang warga Suriah di luar negeri untuk kembali ke tanah air. Di tengah pergolakan ini, Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri ke luar negeri.

<!–



–>

Hadi al-Bahra, pemimpin koalisi oposisi politik Suriah yang berbasis di luar negeri, menyambut kemenangan ini dengan menyebut Damaskus kini “bebas dari al-Assad” dan mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Suriah atas momen bersejarah ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali menyatakan dirinya tetap tinggal di negara itu. Ia bersedia bekerja sama dengan pihak oposisi dan berkomitmen menjaga agar lembaga-lembaga publik tetap berfungsi untuk melayani masyarakat.

Di sisi lain, Abu Muhammad al-Jaulani, pemimpin HTS, telah menginstruksikan pejuangnya untuk tidak menyerang institusi atau fasilitas layanan publik. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas di tengah transisi kekuasaan.

Saksi mata di Damaskus melaporkan suasana penuh suka cita dengan teriakan “Merdeka! Merdeka!” menggema di jalanan. Perayaan ini menandai berakhirnya lebih dari 50 tahun pemerintahan keluarga al-Assad, yang dimulai sejak era Hafez al-Assad.

Selain itu, para pejuang HTS juga membebaskan tahanan dari Penjara Sednaya di utara Damaskus, seperti yang mereka lakukan di sejumlah kota lainnya selama operasi kilat mereka dalam 10 hari terakhir.

Dilaporkan bahwa pasukan loyalis Assad telah menyerah tanpa perlawanan berarti. Pada Minggu pagi, komando militer HTS secara resmi mengumumkan bahwa pemerintahan Bashar al-Assad telah berakhir.

Sebelumnya, perayaan serupa terjadi di Homs, kota strategis yang terletak dua jam perjalanan dari Damaskus. HTS berhasil menguasai Homs dengan sedikit perlawanan, sekaligus memutus akses antara ibu kota dan wilayah pesisir yang menjadi benteng kekuasaan al-Assad di Latakia dan Tartus.

Keberhasilan ini menandai tonggak penting dalam sejarah Suriah, yang kini memasuki babak baru di bawah kendali HTS.

Sumber: Al Jazeera

Reporter: Bahri

Sumber Klik disini

Read more

Local News