SURIAH (jurnalislam.com)– Dalam wawancara eksklusif dengan CNN-News18 pada Jumat (6/12/2024), Abu Muhammad Al-Jaulani menanggapi kekhawatiran internasional terkait perlakuan terhadap kaum minoritas di wilayah yang dikuasai Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Ia menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak minoritas dan memastikan keadilan bagi semua warga Suriah.
Al-Jaulani mengakui adanya pelanggaran di masa lalu terhadap minoritas oleh individu tertentu selama konflik berlangsung. Namun, ia menyatakan bahwa HTS telah mengambil langkah untuk menangani masalah ini.
“Ada beberapa pelanggaran terhadap mereka [kaum minoritas] oleh individu tertentu selama periode kekacauan, tetapi kami menangani masalah ini,” katanya.
“Tidak seorang pun berhak menghapus kelompok lain. Sekte-sekte ini telah hidup berdampingan di wilayah ini selama ratusan tahun, dan tak seorang pun berhak melenyapkan mereka,” tambahnya, menanggapi kekhawatiran tentang perlakuan terhadap kaum minoritas di wilayah yang telah dibebaskan.
Ia juga menyatakan optimisme bahwa stabilitas negara akan menarik kembali para pengungsi yang telah melarikan diri ke luar negeri.
“Ketika Suriah stabil dan damai, para pengungsi akan merasa terdorong untuk kembali dan membantu membangun kembali negara ini,” ujarnya.
Komitmen HTS untuk melindungi minoritas menunjukkan upaya kelompok ini untuk membangun kembali kepercayaan di tengah masyarakat internasional, sekaligus memberikan harapan bagi warga Suriah yang selama ini terpinggirkan.
Kontributor: Bahri
Sumber Klik disini