DAMASKUS, salah satu kota penting dalam sejarah Islam, direbut oleh pasukan Muslim di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin al-Jarrah pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Peristiwa ini terjadi pada tahun 635 M (13 Hijriah) dalam rangkaian ekspansi Islam ke wilayah Syam (Levant) melawan Kekaisaran Bizantium.
Latar Belakang:
Kekaisaran Bizantium menguasai wilayah Syam, termasuk Damaskus, yang menjadi pusat perdagangan dan budaya penting.
Khalifah Umar bin Khattab memerintahkan para panglimanya untuk memperluas wilayah Islam dan melemahkan pengaruh Bizantium.
BACA JUGA: Menguak Rahasia Pedang Damaskus, Pedang Superior Milik Salahuddin Al-Ayyubi
Pengepungan Damaskus:
Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan Muslim bersama Khalid bin al-Walid.
Strategi pengepungan dilakukan dengan baik, memanfaatkan kelemahan Bizantium dan keunggulan logistik pasukan Muslim.
Kota akhirnya menyerah setelah perundingan. Penduduk diberikan jaminan keamanan berdasarkan syarat-syarat yang adil, termasuk perlindungan terhadap tempat ibadah dan properti.
BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Berhentikan Hakim yang Adil di Damaskus
Dampak Penaklukan:
Penaklukan Damaskus menandai awal dari runtuhnya kekuasaan Bizantium di wilayah Syam.
Kota ini kemudian menjadi salah satu pusat pemerintahan dan budaya Islam yang penting, terutama di masa Dinasti Umayyah.
Abu Ubaidah dikenal atas kepemimpinannya yang bijaksana, kesalehannya, dan kesetiaannya terhadap nilai-nilai Islam, yang membuatnya sangat dihormati oleh kawan maupun lawan. []
Sumber Klik disini