![](https://muslimnews.id/wp-content/uploads/2024/02/bahtera-laut-matahari-pagi-siang-sore-Nabi-Nuh.jpg)
NABI Nuh AS adalah salah satu rasul Allah yang diutus untuk mengajak kaumnya kembali kepada jalan yang benar. Namun, kaumnya yang telah lama tenggelam dalam kemusyrikan dan keburukan menolak dakwahnya. Meskipun Nabi Nuh berdakwah selama ratusan tahun, hanya sedikit yang mau beriman kepadanya.
Perintah Membangun Bahtera
Ketika Allah melihat bahwa kebanyakan kaumnya menolak kebenaran, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar. Ini adalah bentuk perlindungan bagi Nabi Nuh dan pengikutnya dari azab besar yang akan datang, yaitu banjir besar yang akan menenggelamkan kaum yang ingkar.
Nabi Nuh mulai membangun bahtera di tengah daratan, jauh dari laut. Melihat ini, kaumnya semakin mengejeknya. Mereka berkata dengan penuh ejekan, “Wahai Nuh, mengapa engkau membuat kapal di tengah daratan? Apakah engkau sudah gila?”
BACA JUGA: 12 Fakta Bahtera Nabi Nuh yang Mengagumkan
Namun, Nabi Nuh tidak menggubris hinaan mereka. Ia tetap teguh melaksanakan perintah Allah. Bahtera tersebut dibuat dengan ukuran besar dan kuat agar mampu menampung orang-orang beriman serta berbagai jenis hewan yang akan diselamatkan.
Datangnya Banjir Besar
Ketika bahtera telah selesai, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa pengikutnya serta sepasang dari setiap jenis hewan ke dalam kapal. Setelah semuanya masuk, tanda-tanda azab mulai terlihat. Hujan turun sangat deras, mata air dari bumi menyembur keluar, dan banjir besar mulai melanda.
Orang-orang yang dahulu mengejek Nabi Nuh mulai panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri, tetapi air terus naik dan menenggelamkan mereka. Salah satu yang ikut tenggelam adalah putra Nabi Nuh yang menolak untuk beriman.
Meskipun Nabi Nuh memanggilnya untuk ikut ke dalam bahtera, sang putra tetap menolak dengan berkata, “Aku akan berlindung ke gunung agar selamat dari air bah ini.”
Namun, tak ada tempat berlindung dari azab Allah, dan akhirnya ia pun tenggelam bersama kaum yang durhaka.
Bahtera Berlabuh dan Awal Kehidupan Baru
Setelah bumi dilanda banjir selama berhari-hari, Allah akhirnya memerintahkan bumi untuk menelan air dan langit untuk berhenti menurunkan hujan. Air surut, dan bahtera Nabi Nuh berlabuh di Gunung Judi. Nabi Nuh dan para pengikutnya keluar dari bahtera dan memulai kehidupan baru dengan penuh keimanan kepada Allah.
BACA JUGA: Ini 8 Wasiat Nabi Nuh pada Anak-anaknya
Kisah ini menjadi pelajaran bagi umat manusia tentang pentingnya keimanan, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah. Nabi Nuh menunjukkan betapa besar kesabarannya dalam menghadapi kaumnya, dan pada akhirnya, kebenaran selalu menang.
Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Hud ayat 25-48. Pelajaran utamanya adalah bahwa orang-orang yang menolak kebenaran akan menerima konsekuensinya, sedangkan mereka yang beriman akan mendapatkan keselamatan. []
Sumber Klik disini