6 Dampak Buruk Maksiat menurut Ibnul Qayyim

Share

DAMPAK buruk maksiat sangat luas dan mendalam, baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan bahwa dosa dan kemaksiatan selalu membawa mudharat (kerugian), yang bagaikan racun bagi tubuh, dengan dampak yang beragam.

Setiap dosa, sekecil apapun di mata manusia, tetap besar di sisi Allah, dan dapat mengarah pada kehinaan serta penyakit yang mempengaruhi kehidupan baik di dunia maupun akhirat.

Seperti yang dikutip oleh Ibnul Qayyim dari Fudhail bin Iyadh, “Semakin kecil dosa itu terlihat di matamu, semakin besar ia di sisi Allah. Sebaliknya, semakin besar dosa itu dirasakan dalam hatimu, semakin kecil ia di sisi Allah.” Ini menggambarkan bagaimana pandangan seseorang terhadap dosa dapat mempengaruhi kesadarannya terhadap akibat-akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Selain itu, Hudzaifah juga menyebutkan bahwa ketika seseorang melakukan dosa, hatinya akan ditandai dengan titik hitam. Jika dosa itu terus berulang, titik hitam tersebut akan berkembang hingga akhirnya mengubah hati menjadi keras dan tidak lagi peka terhadap kebaikan.

BACA JUGA:  44 Dampak Tinggalkan Maksiat

Dampak buruk ini menggambarkan bagaimana dosa dapat merusak kebersihan hati dan membawanya kepada kehancuran ruhyiah.

Ada banyak dampak buruk maksiat yang bisa terjadi, dan berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dampak Buruk Maksiat: Menghalangi Ilmu

Salah satu dampak buruk maksiat yang sering dihadapi oleh pelaku dosa adalah kesulitan dalam memperoleh ilmu. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa ilmu adalah cahaya yang Allah anugerahkan kepada hati, dan maksiat bisa memadamkan cahaya tersebut. Imam Asy-Syafi’i juga mengingatkan, “Ilmu adalah cahaya, dan cahaya ini bisa padam jika seseorang terjerumus dalam kemaksiatan.”

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk kebaikan, maka Dia akan memberinya pemahaman dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pemahaman dan ilmu adalah anugerah dari Allah, yang bisa terhalang oleh maksiat.

2. Dampak Buruk Maksiat: Menghalangi Rezeki

Rezeki yang datang kepada seseorang sering kali dipengaruhi oleh ketaatannya kepada Allah. Ibnul Qayyim mengungkapkan bahwa ketakwaan membuka pintu rezeki, sementara kemaksiatan akan mengundang kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa Allah memberikan rezeki-Nya kepada hamba yang menjauhi dosa.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya amal-amal itu dapat mengundang rezeki dan juga bisa menghalanginya.” (HR. Al-Hakim)

Ini mengindikasikan bahwa amal kebaikan, seperti taqwa kepada Allah, membuka pintu rezeki, sedangkan dosa menghalangi keberkahan dalam kehidupan.

3. Dampak Buruk Maksiat: Membuat Hati Merasa Sepi

Dosa dapat menciptakan kehampaan dalam hati yang sulit diatasi, bahkan dengan segala kenikmatan dunia sekalipun. Ibnul Qayyim menyatakan bahwa maksiat menciptakan rasa kesepian antara seorang hamba dan Allah, yang tidak dapat dihilangkan oleh segala bentuk kenikmatan duniawi.

Orang yang hatinya masih hidup dapat merasakan hal ini, sementara orang yang hatinya mati tidak akan merasakannya.

4. Dampak Buruk Maksiat: Membuat Pelakunya Terasing

Pelaku dosa akan merasa terasing di antara orang-orang yang baik, bahkan semakin lama ia terjerumus dalam kemaksiatan, semakin jauh ia dari mereka.

Hal ini akan menghalanginya dari berkah yang bisa ia dapatkan melalui interaksi dengan orang-orang yang saleh dan mendekatkannya pada golongan yang tidak diinginkan, yaitu kelompok setan.

5. Dampak Buruk Maksiat: Menyulitkan Semua Urusan

Ibnul Qayyim menggambarkan bagaimana dosa membuat segala urusan terasa sulit.

Seperti orang yang bertakwa dimudahkan dalam segala urusannya, pelaku dosa akan mendapati setiap jalan menuju kebaikan terasa tertutup dan penuh hambatan.

6. Dampak Buruk Maksiat: Menghadirkan Kegelapan di Hati

Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya dalam hati ada suatu bagian yang jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hati yang terkontaminasi dosa akan merasakan kehampaan, yang tidak dapat dipenuhi oleh kenikmatan duniawi

Kegelapan ini menjalar ke dalam hati, mengaburkan pandangan spiritual dan menyebabkan kebingungan. Ibnul Qayyim menggambarkan kegelapan ini sebagai sesuatu yang sangat nyata, bagaikan kegelapan malam yang menutupi penglihatan, yang membuat seseorang semakin terjerumus ke dalam kesesatan tanpa ia sadari.

BACA JUGA:  Adakah Hubungan Bencana dengan Maksiat?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga menyebutkan bahwa ketaatan kepada Allah akan membuka jalan keluar dan memberikan rezeki yang tak terduga. Sebaliknya, mereka yang menjauhi takwa akan mendapati hidup mereka penuh dengan kesulitan dan kekurangan.

Dalam hidup, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada kehampaan yang disebabkan oleh dosa-dosa. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa berusaha menjauhi maksiat dan mendekatkan diri kepada Allah untuk memperoleh kedamaian hati dan kelancaran dalam hidup.

Semoga kita semua diberi petunjuk dan kekuatan untuk menghindari segala bentuk dosa dan maksiat, serta mendapatkan keberkahan dalam hidup kita baik di dunia maupun di akhirat.

REDAKTUR : AHMAD ANDIKA | SUMBER : RUMAYSHO

Sumber Klik disini

Read more

Local News