Turki Blokir Instagram Buntut Penyensoran Belasungkawa Ismail Haniyah

Share

Hidayatullah.com – Turki telah melarang Instagram menyusul sebuah perselisihan mengenai dugaan tindakan keras terhadap para pengguna yang membagikan ucapan belasungkawa untuk mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyah.

Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (BTK) mempublikasikan keputusan tersebut di situs webnya pada hari Jumat, tetapi tidak memberikan alasan resmi untuk pelarangan tersebut.

“Instagram.com telah diblokir berdasarkan keputusan Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi tertanggal 02/08/2024 dan bernomor 490.05.01.2024.-608983,” kata situs tersebut.

Para pejabat Turki telah menyampaikan belasungkawa mereka setelah kematian Haniyah, dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan tanggal 2 Agustus sebagai hari berkabung nasional.

“Semoga Allah mengampuni saudara saya Ismail Haniyah, yang gugur sebagai martir setelah serangan keji ini,” tulis Erdogan di akun media sosialnya pada hari Kamis, dan lebih lanjut mengecam ”kebiadaban Zionis.”

Pada hari Rabu, direktur komunikasi kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengecam Instagram, mengklaim bahwa hal itu “menghalangi orang untuk mempublikasikan pesan belasungkawa untuk martir Haniyah.”

“Ini adalah penyensoran, murni dan sederhana,” katanya di X (sebelumnya Twitter).

Turki secara teratur memblokir platform media sosial, biasanya setelah terjadi bencana seperti gempa bumi atau serangan teror, dengan alasan keamanan nasional atau penyebaran informasi yang salah.

Pakar hak-hak digital Turki, Yaman Akdeniz, mengutuk pelarangan Instagram sebagai “sewenang-wenang” dan mengatakan bahwa pelarangan tersebut membutuhkan persetujuan pengadilan agar sah.

“Tidak ada hakim yang akan menyetujui permintaan seperti itu,” tulisnya.

Middle East Eye telah menghubungi perusahaan induk Instagram, Meta, untuk meminta komentar, namun belum mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

Menurut sebuah laporan di New York Times pada hari Kamis, Haniyah dibunuh dengan sebuah alat peledak yang secara diam-diam diselundupkan ke Teheran beberapa minggu yang lalu.

Mengutip tujuh pejabat Timur Tengah dan seorang pejabat Amerika Serikat, laporan tersebut mengatakan bahwa sebuah bom telah disembunyikan di sebuah wisma di ibukota yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sekitar dua bulan yang lalu.

Haniyah pernah beberapa kali menginap di wisma itu saat mengunjungi Teheran, menurut sumber-sumber tersebut. Namun, sumber-sumber Iran telah menepis klaim bahwa Ismail Haniyah syahid karena bom.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News