Hidayatullah.com—Hari Ahad, menara Masjid Bani Umayyah di Damaskus, Suriah mengumandangkan takbir dan doa, merayakan lepasnya penguasaan ibu kota dari rezim tangan besi, Bashar Al-Assad, setelah dibebaskan faksi oposisi Suriah.
Lantunan takbir dan doa-doa dikumandangandari ikut mengundang masyarakat datang berbondong-bondong. Beberapa menara masjid di wilayah itu juga mengumandangkan takbir, mengumumkan jatuhnya Bashar al-Assad.
Hari itu, ratusan masyarakat Syam berkumpul di Masjid Umayyah dan melaksanakan shalat Subuh pertama setelah jatuhnya rezim, di tengah suasana sorak-sorai dan pemuliaan yang memenuhi tempat tersebut, ketika televisi pemerintah Suriah menyiarkan kalimat “Kemenangan Revolusi Besar Suriah.”
Dalam sebuah video yang beredar, nampak salah satu adegan pembebasan, dimana pasukan bersenjata, bagian dari tim Operasi Militer Opisisi memasuki Masjid Umayyah.
Sebelum memasuki masjid, mereka bersujud syukur di depan pintu masuk, diiringi takbir dan sorak-sorai.
Tak lama terdengar gema adzan terdengar di seluruh Kota Damaskus, untuk pertama kalinya sejak jatuhnya kekuasaan Partai Baath dan lengsernya Presiden Bashar al-Assad.
Dalam video lain, ratusan warga Suriah melaksanakan shalat Subuh pertama di Masjid Bani Umayyah usai jatuhnya Bashar al-Assad, di tengah takbir dan sorak-sorai mirip suasana Idul Fitri.
Televisi pemerintah Suriah ikut menyiarkan berita running text dengan kalimat “Kemenangan Revolusi Besar Suriah” tak lama setelah faksi oposisi mengumumkan kemenangan” penggulingan sang “tiran” hari Ahad pagi.
Diketahui, Ibu kota Suriah, Damaskus, menyaksikan pemandangan penuh kegembiraan, setelah 13 tahun ketidakstabilan yang disaksikan negara tersebut, sejak Revolusi Suriah dimulai tahun 2021.
Semetara itu, rakyat Suriah dan warga Syamberpesta usai pejuang oposisi mendeklarasikan era baru, setelah sukses melancarkan serangan di kota-kota besar sejak 27 November lalu.
Hari Ahad (8/12/2024), suasana perayaan terlihat di Damaskus. Ribuan orang menaiki mobil hingga berjalan kaki menuju alun-alun utama di Damaskus. Mereka berkumpul sambil melambaikan tangan, meneriakkan kebebasan, dan bertakbir.
Para milisi melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan. Para pemuda merobek poster bergambar Bashar al-Assad, sementara warga berbondong-bondong menyerbu istana dan rumah kediaman mantan presiden yang kini melarikan diri ke Moskow, Rusia.
Salah satu gambar yang dirilis Associated Press (AP) menunjukkan, seorang anak laki-laki melangkahi foto Assad dan mendiang ayahnya Hafez al-Assad di Salamiyah. Foto tersebut diambil di dekat Hama.
“Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka. Termasuk mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata kubu oposisi.
Masjid Bani Umayya al-Kabir atau dikenal dengan Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah merupakan salah satu masjid tertua dan salah satu terbesar di dunia.
Masjid ini awalnya adalah kuil yang dibangun oleh orang Aram kuno, dan kemudian orang Romawi. Ketika Suriah berada di bawah kekuasaan Bizantium Kristen, kuil tua itu diubah menjadi katedral.
Pada 634 M Damaskus menjadi kota Bizantium besar pertama yang ditaklukkan oleh penguasa Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar dan jenderalnya Abu Ubaidah dan Khalid ibn-al Walid.
Pada tahun 715 M, khalifah al-Walid memulai pembangunan masjid baru, katedral lama berfungsi sebagai ruang ibadah bagi komunitas Kristen dan Muslim kota.*
yang bertepatan dengan jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keadaan kebingungan dan kekacauan di negara tersebut. jalanan ibu kota.
Rakyat Suriah merayakan kepergian Bashar al-Assad dari salah satu alun-alun utama di Suriah.*
Sumber Klik disini