Hidayatullah.com—Gelombang kampanye seruan boikot produk pro-Israel sampai hari ini belum reda. Seruan itu terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Salah satu produk lokal yang mendapat dampak baik adalah restoran Waroeng Steak & Shake. Waroeng Steak hadir sebagai solusi bagi para pelajar dan mahasiswa pada saat ini untuk bisa menikmati hidangan steak dengan harga terjangkau.
“Memang ada peningkatan transaksi sebesar tiga sampai empat persen pada dua bulan terakhir ini Oktober & November meski tidak signifikan,” ucap Direktur Operasional PT Waroeng Steak Indonesia, Agus Wawan dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Menurutnya, situasi ini semestinya makin memacu produk lokal untuk bisa kompetitif dengan jaringan waralaba kuliner raksasa dunia. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan produk dan layanan yang memenuhi harapan konsumen Indonesia.
Waroeng Steak & Shake merupakan restoran lokal asli Indonesia yang pengelolaannya tanpa sistem franchise atau waralaba. Seluruh cabang dimiliki oleh Jody Broto Suseno beserta istri dan anak-anaknya yang dikelola sendiri oleh manajemen.
Restoran yang sudah berdiri selama 23 tahun ini, telah mendapat rekor dunia MURI sebagai restoran steak halal dengan cabang terbanyak, telah memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di 29 kota di Indonesia.
Di sisi penggunaan SDM, seluruh pekerja PT Waroeng Steak Indonesia adalah pekerja lokal baik yang berada di top manajemen dan juga crew outlet.
Di dunia, gerakan kampanye boikot produk ‘Israel’ dikenal sebagai BDS (Boycott, Divestment and Sanctions) Movement.
Baru-baru ini warganet Indonesia juga kompak menyerukan boikot X, platform media sosial (medsos) yang dulu bernama Twitter. Seruan boikot X kini menjadi trending di X hari ini.
Fatwa MUI
MUI sebelumnya mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. MUI merekomendasikan umat Islam untuk menghindari transaksi produk yang terafiliasi ‘Israel’ atau mendukung agresi ‘Israel’ di Palestina.
MUI juga meminta agar pemerintah mengambil langkah tegas dalam membantu perjuangan Palestina. Langkah itu berupa diplomasi di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) maupun kepada negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tujuannya agar menekan ‘Israel’ menghentikan agresinya. Diplomasi itu juga untuk mendorong PBB memberikan sanksi kepada ‘Israel’.
“Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafilitasi dengan ‘Israel’ serta yang mendukung penjajahan dan zionisme,” terang Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh pada Sabtu, 11 November 2023 melalui keputusan resmi.
Di sisi lain, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia rutin mengimpor produk-produk ‘Israel’ setiap bulannya. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Agustus 2023, nilai impor produk ‘Israel’ oleh Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2023 telah mencapai US$ 146,2 juta.
Barang-barang asal ‘Israel’ tersebut memiliki nilai impor terbesar umumnya meliputi peralatan mesin, peralatan kelistrikan, serta bahan kimiawi. Sementara produk buatan negara lain yang diduga mendukung ‘Israel’, di antaranya Coca Cola, Nestle, McDonalds, Starbucks, hingga Unilever.*
Sumber Klik disini