Pembawa Bendera Olimpiade Ikut ‘Tanda Tangan’ Bom untuk Warga Palestina

Share

Hidayatullah.com— Peter Paltchik, pria ‘Israel’ pembawa bendera di Olimpiade Paris 2024, ditemukan ikut menandatangani bom yang menargetkan nyawa warga Gaza.

“Andi Murez dan Peter Paltchik adalah pembawa bendera Tim ISR di Paris 2024,” kata Tim ‘Israel’ pada X pada 5 Juli.

Judoka Paltchik, 32, sebelumnya mengatakan “Dari saya untuk Anda dengan senang hati” dalam sebuah postingan media sosial, mengacu pada sekumpulan bom ‘Israel’ yang melanda Gaza sejak Oktober.

Atlet ‘Israel’ kelahiran Ukraina, Paltchik, adalah mantan juara Eropa di Praha 2020, dan peraih medali perunggu Olimpiade di Tokyo 2020, yang diadakan pada musim panas 2021 karena pandemi virus corona.

Pada tahun 2021, ia menduduki peringkat No. 1 dunia dalam judo putra. Olimpiade Paris akan dimulai pada hari Jumat dengan upacara pembukaan di seberang Sungai Seine.

Mencemooh resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Akun resmi Kedutaan Besar Palestina di Republik Siprus juga me-retweet tangkapan layar akun platform X milik Paltchik yang memperkenalkan dirinya sebagai pembawa bendera ‘Israel’ dengan pernyataan Olimpiade kali ini yang akan dikenal dengan nama “Permainan Genosida” (genocide) .

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya mengabaikan desakan banyak pihak agar ‘Israel’ dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade di Prancis karena tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Anggota Parlemen Prancis dari France Unbowed Party (LFI), Thomas Portes sebelumnya menyatakan bahwa atlet ‘Israel’ tidak diterima di Prancis dan bahwa diplomat Perancis harus menekan IOC untuk melarang bendera dan lagu kebangsaan ‘Israel’ seperti yang diputuskan terhadap Rusia atas keputusannya untuk melarang bendera ‘Israel’ dan lagu kebangsaan ‘Israel’ menyerang Ukraina.

Hampir 39.100 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah serangan penjajah ‘Israel’, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

‘Israel’ dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News