Hidayatullah.com— Saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki masa Pemilihan Umum (Pemilu) yang proses pemilihannya akan dilaksanakan tanggal 14 Pebruari 2024. Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan pesan penting kepada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang sedang berlaga.
Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas mengingatkan mereka dan para pendukungnya agar tidak membagi-bagikan uang dan atau barang kepada para warga masyarakat yang akan datang.
“Karena hal tersebut tampak lebih kental warna pencitraannya dan kurang bersifat substansial karena apa yang mereka lakukan tidak berdampak secara positif dengan usaha penyelesaian masalah yang sebenarnya yang sedang dihadapi oleh bangsa ini, yaitu menyangkut masalah kemiskinan, “ katanya dalam pernyataan yang diterima hidayatullah.com, Kamis (7/12/2023).
Menurut Anwar Abbas angka kemiskinan di negeri ini menurut data terakhir dari BPS , Maret 2023 sebesar 9,36% atau mencapai 25,9 juta orang. Sementara yang mereka bantu dan diberi hanya beberapa orang saja.
Selain itu, sebanyak para calon bicara program dan konsep saja. Bukan dengan cara-cara lain kurang terpuji.
“Mereka cukup menyampaikan konsep serta kebijakan yang akan mereka laksanakan bila mereka terpilih nanti menjadi presiden dan atau wakil presiden sehingga rakyat sudah tahu bahwa calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka pilih,” tambahnya.
Namun yang ia harapkan, jangan hanya berupa janji-janji kosong yang bertujuan untuk sekedar mendulang suara saja. Tapi benar-benar merupakan janji yang akan mereka wujudkan dan implementasikan.
“Dalam perspektif agama, kita memang diperbolehkan untuk berjanji. Tapi yang sangat penting dan perlu kita ketahui bahwa menepati janji itu hukumnya adalah wajib (ditepi, red),” katanya lagi.
Oleh karena itu kepada para capres dan cawapres yang akan bersaing kita harapkan agar mereka tidak hanya sekedar mengumbar janji tapi benar-benar serius untuk melaksanakannya terutama menyangkut masalah pengentasan kemiskinan.*
Sumber Klik disini