Hidayatullah.com – Menjelang satu satu genosida “Israel” di Gaza pada bulan Oktober ini, himpunan mahasiswa Maroko bersiap untuk kembali menggelar aksi demonstrasi.
Target mereka adalah Universitas Politeknik Mohammed VI (UMP6P), yang paling banyak menjalin hubungan dengan universitas-universitas “Israel”.
Langkah penjajah “Israel” untuk memperluas perang mereka hingga ke Lebanon dan Suriah, menjadi bahan bakar tambahan bagi aksi demonstrasi mahasiswa Maroko.
Pada bulan Juni, pihak administrasi UM6P menginformasikan kepada para mahasiswa bahwa perjanjian mereka dengan universitas-universitas “Israel” akan tetap dipertahankan. “Tidak ada kabar terbaru sejak bulan Juni,” kata Himpunan Mahasiswa & Alumni UM6P untuk Palestina.
Sejak perjanjian normalisasi Maroko dengan “Israel” tahun 2020, UM6P telah menandatangani kemitraan dengan delapan universitas “Israel”, termasuk Universitas Ibrani Yerusalem, yang dikenal dengan kolaborasinya dengan Pasukan Penjajahan “Israel” (IDF) dalam bidang teknologi militer.
UM6P, sebuah universitas riset nirlaba swasta, mengoperasikan kampus di Ben-Guerir dan Rabat, dengan lokasi baru yang baru saja dibuka di Paris.
Pada tahun 2022, universitas ini meluncurkan program pertukaran mahasiswa pertama antara “Israel” dan Maroko bekerja sama dengan Universitas Ben-Gurion di Negev. Meskipun kemudian program pertukaran yang lebih besar sempat diadakan, program-program tersebut akhirnya ditangguhkan pada bulan Oktober lalu karena masalah keamanan dan untuk mengurangi reaksi publik, menurut himpunan mahasiswa.
“Namun, bentuk-bentuk kerja sama lain mungkin masih berlangsung,” kata mereka.
New Arab telah menghubungi pihak rektorat UM6P, namun belum ada yang bersedia menjawab hingga berita ini diterbitkan.
Pada tanggal 7 Oktober, menandai satu tahun sejak terjadinya genosida di Gaza, mahasiswa UM6P akan mengadakan aksi demo besar-besaran di seluruh kampus, dengan mengenakan keffiyeh dan poster untuk mendukung Palestina. Acara serupa telah direncanakan untuk upacara wisuda pada bulan Juli, namun pihak rektorat membatalkannya hanya 48 jam sebelumnya.
Himpunan mahasiswa itu mengatakan bahwa mereka juga akan bergabung dengan aksi demonstrasi nasional pada tanggal 6 Oktober.
Kelompok-kelompok pro-Palestina lokal mengorganisir beberapa demonstrasi di seluruh Maroko pada hari Minggu, 6 Oktober, dengan demonstrasi terbesar yang direncanakan di Rabat, yang menampilkan tokoh-tokoh terkemuka. Bahkan mantan Perdana Menteri Abdelillah Benkirane, kepala partai yang menandatangani normalisasi, akan hadir.
Serikat pekerja pro-Palestina yang baru dibentuk dari Universitas Internasional Rabat dan Universitas Euro-Mediterania Fez juga akan bergabung dengan demonstrasi di Rabat dengan slogan: “Tidak ada tempat bagi pelaku genosida di universitas kami.”
Sumber Klik disini