Hidayatullah.com – Para pemimpin Spanyol, Irlandia, Slovenia, dan Malta menerbitkan pernyataan bersama pada hari Jumat yang mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina.
Dalam pernyataan tersebut para pemimpin negara sepakat bahwa “satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas yang langgeng di kawasan ini adalah melalui penerapan solusi dua negara, dengan Israel dan Palestina hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan.”
Keempat pemimpin negara Eropa itu, dalam pernyataan bersama, menegaskan mereka siap mengakui kemerdekaan Palestina.
Ditambahkan bahwa mereka akan melakukannya “jika hal itu dapat memberikan kontribusi positif dan situasinya tepat.”
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memberikan rincian lebih lanjut setelah pertemuan Dewan Eropa di Brussels.
Memperhatikan bahwa pernyataan bersama tersebut “masih samar-samar” mengenai waktunya, ia mengatakan “keputusan telah dibuat untuk mengakui Palestina, sekarang perdebatannya adalah kapan.”
Sejak akhir tahun lalu, Sanchez telah berjanji untuk mengakui Palestina dalam masa pemerintahannya. Bagi Spanyol, hal itu berarti dalam waktu maksimal tiga setengah tahun ke depan.
Dia menambahkan bahwa kesimpulan Dewan Eropa pada hari Kamis menempatkan Spanyol pada posisi “legitimasi yang lebih besar sehingga berbagai negara di blok tersebut dapat mengambil langkah ini.”
Baca juga: Malaysia Minta Palestina Diterima Sebagai Anggota Penuh PBB
Pada hari Kamis, keempat negara berbicara tentang “situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza dan dampaknya yang tidak proporsional terhadap warga sipil,” serta “kelaparan yang disebabkan oleh masuknya bantuan yang tidak mencukupi ke Gaza.” Untuk pertama kalinya, Uni Eropa dengan suara bulat menyerukan gencatan senjata di Gaza.
“Sejujurnya, sekaranglah saatnya,” kata Sanchez kepada para wartawan, seraya menambahkan bahwa akan sangat penting untuk memantau keputusan Dewan Keamanan PBB, dan juga kemampuan Otoritas Palestina yang telah direformasi untuk memerintah dalam beberapa minggu ke depan.
“Di Spanyol, ini tidak ada hubungannya dengan ideologi. … Ada banyak orang dari sayap kiri, kanan, dan tengah yang tidak tahan melihat apa yang terjadi – semua penderitaan di Jalur Gaza, ketidakadilan di Tepi Barat. Dan mereka benar-benar takut akan eskalasi konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Kita harus berkontribusi untuk mengakhirinya,” tambah Perdana Menteri Sosialis ini, lansir Anadolu pada Sabtu (23/03).
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sanchez juga menyoroti bahwa empat negara Uni Eropa yang bersedia untuk mengambil langkah tersebut berasal dari wilayah yang berbeda di Eropa dan diperintah oleh partai-partai yang berbeda.
Perdana Menteri Slovenia Robert Golob adalah anggota Gerakan Kebebasan yang berhaluan sosial liberal, Perdana Menteri Malta Robert Abela berasal dari Partai Buruh, dan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar berasal dari partai kanan-tengah Fine Gael. Namun, Varadkar mengumumkan pengunduran dirinya pada awal minggu ini.*
Baca juga: Meksiko Secara Penuh Akui Palestina Sebagai Negara
Sumber Klik disini