Hidayatullah.com – Mantan Jenderal Israel dan pakar militer, Yitzhak Brik, mengatakan kepada situs berita Maariv bahwa Israel harus mengumumkan berakhirnya perang dan mengakui kekalahan.
“Israel harus menyatakan perang telah berakhir, bagaimanapun juga kami telah menarik pasukan kami keluar dari Gaza, tidak ada cara untuk menghancurkannya sepenuhnya, dan memasuki Rafah tidak akan membantu. Jika Anda tidak menyadarinya, kita sudah kalah,” katanya dalam wawancara yang diterbitkan kemarin, lansir MEMO (21/04).
Dia juga mengkritik Benjamin Netanyahu yang menyerah pada tekanan para menteri ekstremisnya, dengan mengatakan, “Saya merasa bahwa dia lebih memilih pemerintah daripada mengakhiri perang, Netanyahu memberi makan tekanan dari [MK Bezalel] Smotrich dan [Itamar] Ben-Gvir, dan kebenarannya adalah bahkan ketika dia memahami bencana, dia tetap melakukannya.”
Selain mengkritik pemerintahan entitas Zionis, ia turut mengomentari serangan Iran ke Israel pada pekan lalu, dengan mengatakan: “Iran maju ke arah senjata nuklir bukan untuk menghancurkan Israel, tetapi untuk keseimbangan teror.”
Mantan jenderal tersebut sebelumnya mengatakan bahwa Israel tidak sepenuhnya siap untuk perang yang komprehensif dan tidak memiliki pasukan darat yang cukup untuk bertempur di berbagai garis depan. Ia menambahkan bahwa melakukan perang dengan cara seperti ini akan menyebabkan kehancuran Israel.
Sebelumnya, pejabat intelijen Israel mengundurkan diri karena mengaku gagal mencegah aksi perlawanan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pengunduran diri Aharon Haliva, kepala intelijen militer Zionis itu, menjadi pengunduran diri tokoh senior Israel pertama setelah dimulainya Operasi Taufan Al-Aqsha yang berhasil menembus pertahanan kokoh Israel.*
Sumber Klik disini