46 Warga Palestina Syahid dalam Serangan ‘Israel’ di Tengah Negosiasi Gencatan Senjata

Share

Hidayatullah.com – Sedikitnya 46 warga Palestina syahid dalam serangan ‘Israel’ di seluruh Gaza di tengah perundingan para mediator melakukan perundingan yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran tawanan.

Sumber-sumber medis menginformasikan kepada Al Jazeera jumlah korban tewas pada hari Rabu (08/01/2024) di Gaza ketika pasukan penjajah ‘Israel’ juga melakukan beberapa serangan di Tepi Barat yang diduduki, membunuh tiga orang.

Setidaknya 45.936 orang telah syahid di Gaza dengan 109.274 lainnya terluka sejak ‘Israel’ memulai perangnya setelah serangan terhadap target militer ‘Israel’ oleh pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik ‘Israel’, dan sekitar 250 orang lainnya ditawan.

Melaporkan dari Deir el-Balah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan bahwa sebagian besar serangan ‘Israel’ pada hari Rabu terkonsentrasi di bagian utara Jalur Gaza, terutama di sekitar Kota Gaza.

Satu serangan ‘Israel’ di sebuah taman di Kota Gaza menewaskan lima orang dan sebuah serangan terhadap sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di Jabalia menewaskan empat orang, katanya. Di Gaza tengah, sedikitnya 10 orang syahid dalam serangan terhadap sebuah rumah keluarga di kamp pengungsi Bureij, termasuk wanita dan anak-anak, kata para korban selamat.

“Telah terjadi intensifikasi serangan udara sejak dini hari tadi,” lapor Abu Azzoum, seraya menambahkan bahwa serangan ‘Israel’ juga melukai empat karyawan telekomunikasi yang sedang bekerja untuk menjaga sambungan internet di Kota Gaza.

“Apa yang kami lihat dalam beberapa jam terakhir adalah situasi yang sangat menghancurkan, terutama di Kota Gaza, yang telah menjadi pusat serangan militer, terutama di daerah-daerah yang padat penduduknya,” katanya.

Perundingan gencatan senjata

Ketika pertempuran terus berlanjut, para mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat terus berupaya untuk menengahi kesepakatan antara ‘Israel’ dan Hamas yang akan menghasilkan gencatan senjata dan pertukaran tawanan ‘Israel’ yang ditahan di Gaza dengan tawanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara zionis.

Berbicara dari Paris, Perancis pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa kesepakatan sudah “sangat dekat”.

Namun, upaya-upaya sebelumnya untuk mendapatkan kesepakatan telah berulang kali gagal, dengan Hamas dan ‘Israel ‘saling menuduh satu sama lain telah mengubah persyaratan.

Washington juga mendapat banyak kritikan karena tidak memberikan pengaruh yang lebih besar kepada sekutunya, ‘Israel’, yang telah memberikan miliaran dolar dalam bentuk bantuan militer.

Sementara itu, utusan Timur Tengah yang ditunjuk oleh Presiden AS terpilih Donald Trump, Steve Witkoff, pada hari Selasa mengatakan bahwa ia akan pergi ke Doha, Qatar untuk bergabung dalam perundingan. Dia menyatakan harapannya bahwa kesepakatan akan tercapai sebelum Trump dilantik pada tanggal 20 Januari.

Sementara itu, berbicara pada sebuah konferensi pers pada hari Selasa, Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa “semua neraka akan pecah” jika kesepakatan tidak tercapai pada saat ia mulai menjabat. Dia menolak untuk menjelaskan apa maksudnya, atau apakah hal tersebut dapat berarti peningkatan keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

Kemudian pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Israel, ‘Israel’ Katz, mengatakan bahwa jenazah dua tawanan, Youssef dan Hamza Ziyadne, telah ditemukan di Gaza.*

Sumber Klik disini

Read more

Local News