Hidayatullah.com—Sebanyak empat jenderal Polri menemui Ustad Abdul Somad di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Azhar, Rumbai, Pekanbaru, Riau pada Selasa (21/11/2023). Rombongan yang sowan UAS itu dipimpin langsung oleh Kepala Operasi (Kaops) NCS Polri Irjen Asep Edi didampingi Wakaops NCS Brigjen Yuyun Yudhantara.
Rombongan jenderal lain adalah Kasatgas Preemtif Brigjen M Rudy Syafrudin, Kasatgas Preventif Brigjen Himawan Bayu Aji, dan Satgas Humas NCS Kombes Harry Goldenhardt.
Diketahui, Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Kepolisian Republik Indonesia 2023-2024 menggandeng Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mewujudkan pemilu damai.
Kepala Operasi NCS Polri 2023-2024, Irjen Asep Edi Suheri menegaskan Polri selalu mengajak peran aktif masyarakat terutama para tokoh agama untuk menjaga pemilu 2024 berlangsung aman dan damai.
“Alhamdulillah UAS menyambut baik maksud dan tujuan kami dalam menjalankan tugas Operasi Nusantara Cooling System ini untuk mendinginkan suasana jelang pemilu. Agar masyarakat tidak terpecah belah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan pemilu yang aman dan damai,” tutur Irjen Asep dikutip laman Antara News.
Sementara itu, UAS mengaku dalam setiap ceramahnya selalu mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban dan jangan terpecah belah kendati beda pilihan. UAS selalu berpesan kepada masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa, menjaga persaudaraan dan kebersamaan sebagai anak bangsa.
“Selalu dalam kajian Subuh, tabliq akbar Dzuhur, kajian malam, di stadion, di masjid, tanah lapang, tetap saya selipkan jaga ketertiban ikut serta dalam pesta demokrasi. Jangan golput (golongan putih), gunakan hak pilih jangan tergiur politik uang, jaga ketertiban jaga ketentraman jaga keamanan itu ikhtiar kita,” ujar UAS.
Selain itu, UAS mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi. Menurutnya, hal tersebut bisa menentukan nasib bangsa Indonesia dalam lima tahun kedepan.
“Gunakan hak 5 menit menentukan lima tahun ke depan. Walaupun paginya masyarakat ada yang berkebun, potong karet, potong sawit, baca quran, shalat subuh, zikir, gunakan hak pilih sesuai hati nurani dalam pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kalau ada yang main politik uang ambil uangnya, jangan coblos orangnya,” tegas UAS.*
Sumber Klik disini