Teriakan dari Jalur Gaza Utara kepada Dunia, ‘Demi Allah, Kami Sekarat’

Share

<img width="1280" height="802" src="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?fit=1280%2C802&ssl=1" class="attachment-full size-full wp-post-image" alt="" decoding="async" loading="lazy" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?w=1280&ssl=1 1280w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?resize=300%2C188&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?resize=1024%2C642&ssl=1 1024w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?resize=768%2C481&ssl=1 768w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?resize=750%2C470&ssl=1 750w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?resize=1140%2C714&ssl=1 1140w" sizes="(max-width: 1280px) 100vw, 1280px" data-attachment-id="481454" data-permalink="https://www.arrahmah.id/teriakan-dari-jalur-gaza-utara-kepada-dunia-demi-allah-kami-sekarat/teriakan-jabalia/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?fit=1280%2C802&ssl=1" data-orig-size="1280,802" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="teriakan jabalia" data-image-description="" data-image-caption="

Tulisan di salah satu rumah warga yang dihancurkan oleh pendudukan di kamp Jabalia. (media sosial)

” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?fit=300%2C188&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/10/teriakan-jabalia.jpeg?fit=1024%2C642&ssl=1″ tabindex=”0″ role=”button” />

Wilayah utara sedang dibantai, Gaza sedang dibantai, pembantaian di mana-mana, begitulah ciri-ciri Jalur Gaza utara dengan pengeboman gila-gilaan pendudukan ‘Israel’ yang tidak membedakan antara manusia dan batu.

Tentara pendudukan sedang menuntaskan babak-babak pembantaian di wilayah utara, khususnya kamp Jabalia, untuk mengosongkannya dari penghuninya.

Mohammed Abu Luay – anggota kru pertahanan sipil – mendokumentasikan dengan kameranya pembantaian yang dilakukan pendudukan terhadap orang-orang terlantar di rumah sakit “Al-Yaman Al-Saeed” di Jabalia.

Koresponden Al Jazeera Anas Al-Sharif mengunggah video di akun media sosialnya tentang pesawat pendudukan yang menargetkan klinik Al-Rimal di Jalan Al-Wahda, sebelah barat Kota Gaza, yang menampung ribuan orang terlantar.

Pengeboman sejauh ini telah mengakibatkan kematian dan cedera pada sejumlah orang, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.

Hamza Kaheel, seorang warga Gaza utara, menulis di akun media sosial miliknya, “Ini mungkin pesan atau kiriman terakhir, dan kita mungkin bertemu atau tidak, tetapi kami akan tetap berada di utara di Kota Gaza sampai orang terakhir hidup. Mohon doanya agar kami tetap teguh.”

Seorang warga lain menulis, “Saya Tasneem dari Gaza utara yang teguh. Wahai saudaraku, kami telah dikepung di kamp Jabalia selama 5 hari, kelaparan, pengepungan, pengeboman, dan kehancuran. Tidak seorang pun berbicara tentang kami. Kami sedang sekarat dan tidak seorang pun tahu. Kami sangat lelah mencoba menyampaikan pesan kami kepada kalian. Demi Allah, kami sedang sekarat.”

Adapun Islam, yang juga warga Gaza utara, menuliskan kesaksiannya, “Sampai saat ini, kami hampir tidak bisa tidur. Suara ledakan dan pembongkaran bangunan di Jabalia, Al-Tawam, dan Al-Saftawi benar-benar mengguncang bumi, ini bukan kiasan. Daerah-daerah ini sedang dihapuskan dari muka bumi.”

Para pengguna Twitter menunjukkan bahwa Jalur Gaza utara sedang menjadi sasaran agresi ‘Israel’ yang berbahaya dan intens, dengan pembantaian tanpa henti, yang menargetkan rumah sakit, tenda, dan rumah, serta pengepungan total, dan semua ini terjadi di depan mata dunia, di depan mata dan pendengaran dua miliar Muslim, pembantaian yang telah berlangsung selama setahun penuh di tengah pengabaian yang terang-terangan.

Para aktivis menilai apa yang terjadi di #Jabalia_Camp sebagai momen yang menentukan dalam pertempuran, karena pendudukan telah memberlakukan pengepungannya di #North_Gaza selama 5 hari dan telah membuat keputusan untuk mengungsi lebih dari 200.000 warga Palestina dengan tembakan.

Orang-orang yang teguh telah mengambil keputusan untuk tetap tinggal dan berpindah dari satu gang ke gang lain di jalan-jalan kamp, ​​karena mereka yakin bahwa keluarnya mereka dari Gaza utara berarti kematian, dan tetap tinggal meskipun dengan pengorbanan yang besar berarti menghancurkan rencana pendudukan. (zarahamala/arrahmah.id)

*Penulis adalah jurnalis Al Jazeera Arab

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News