![](https://muslimnews.id/wp-content/uploads/2025/01/Pabrik-bom-barel.jpg)
Hidayatullah.com – Rezim Assad telah mengubah Gunung Qasioun di Damaskus menjadi fasilitas produksi bom gentong untuk digunakan kepada rakyatnya sendiri.
Bom gentong atau yang biasa disebut bom barel, yang berisi peledak, besi tua, paku dan baut, terkenal karena kemampuannya untuk menimbulkan korban sipil secara massal.
Pasukan rezim sangat bergantung pada senjata-senjata murah ini. Senjata-senjata ini dapat menghancurkan area hingga 200 meter (656 kaki), menyebabkan ribuan kematian warga sipil selama konflik.
Anadolu, melalui rekaman yang disiarkan pada Kamis (02/01/2024), memperlihatkan pabrik yang terletak di kaki bukit Gunung Qasioun itu. Menampilkan barel, bahan peledak, sekring, dan berbagai macam logam di dalamnya. Sebuah foto Bashar Assad nampak terpampang di pintu masuk fasilitas tersebut.
Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mencatat 81.916 serangan bom barel di wilayah sipil antara Juli 2012 dan April 2021, yang menyebabkan lebih dari 11.000 orang tewas, termasuk 1.821 anak-anak dan 1.780 perempuan.
Provinsi-provinsi yang paling banyak menjadi sasaran bom ini adalah Damaskus, Aleppo, Daraa, dan Idlib, dengan Aleppo sebagai provinsi yang paling banyak menelan korban jiwa.
Bashar Assad, pemimpin diktator Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah aliansi kelompok anti-rezim merebut Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Perubahan ini terjadi setelah para pejuang Hayat Tahrir al-Sham dengan cepat merebut kota-kota utama dalam serangan yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Pemerintahan baru di bawah Ahmed al-Sharaa kemudian mengambil alih.*
Sumber Klik disini