USTMAN bin Affan adalah seorang kaya di zaman Nabi.
Ketika kota Madinah ditimpa kemarau panjang, harga-harga barang keperluan di pasar mulai merangkak naik. Sementara itu, persediaan makanan semakin berkurang.
Di saat krisis seperti itu datanglah serombongan kafilah dagang dengan puluhan ekor unta yang membawa makanan, tepung, gandum, minyak zaitun, dan lain-lain dalam jumlah yang cukup untuk seluruh penghuni Madinah.
Para pedagang mulai sibuk mencari siapa pemilik barang dagangan yang sangat diperlukan warga kota ini. Mereka segera menyambut barang tersebut dengan harapan mendapat kesempatan sebagai pengedar.
Selidik punya selidik ternyata Utsman bin Affan radhiyallahu anhu-lah pemilik bahan-bahan makanan berharga yang tengah dibutuhkan penduduk Madinah.
Para pedagang tentu saja merasa gembira karena Utsman bin Affan termasuk pengusaha jujur dan tidak pernah merugikan orang lain. Mereka segera menawarkan perniagaan dengan janji keuntungan berlipat ganda kepada Utsman bin Affan.
BACA JUGA: 7 Jasa Utsman bin Affan untuk Islam
“Saya siap memberi Anda empat persen,” kata salah seorang mereka.
“Saya beri lima persenl”
“Saya 10 persen.”
“Saya berani 20 persen,” kata yang lain di antara mereka menawarkan pemberiannya.
Utsman bin Affan radhiyallahu anhu tersenyurn melihat tingkah laku para pedagang itu. Beliau berkata, “Saya akan menjualnya kepada pemberi keuntungan tertinggi…”
“Berapa keinginanmu?” tanya para pedagang itu.
“Siapa yang dapat memberi 700 kali lipat, akan aku berikan,” kata Utsman bin Affan radhiyallahu anhu.
Para pedagang itu terdiam semua karena terkejut dengan permintaan Utsman bin Affan radhiyailahu anhu. Mereka heran, bagaimana mungkin seorang Utsman bin Affan yang terkenal akan kemuliaan hatinya ini berusaha menarik keuntungan di tengah kesulitan ekonomi masyarakat dengan sebuah tawaran yang terasa sulit dipenuhi?
BACA JUGA: Peristiwa Pembunuhan Utsman bin Affan
“Para pedagang sekalian,” kata Utsman bin Affan radhiyallahu anhu seolah dapat membaca kegalauan di wajah semua orang di hadapannya itu.
“Saksikanlah. Saya akan menjual barang- barang ini kepada Allah yang memberi pahala 700 kali lipat, bahkan berlipat ganda lebih dari itu. Tidakkah kalian dengar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala? `Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat’.” (QS. AlBaqarah : 265) []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM
Sumber Klik disini