KISAH kematian Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam sejarah Islam, wafat akibat pembunuhan yang dilakukan oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah al-Majusi.
Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang sangat adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, kekhalifahan Islam mencapai puncak kejayaannya, dengan wilayah yang luas dan hukum yang tegak. Namun, ada pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan kepemimpinannya, termasuk orang-orang yang berasal dari bangsa-bangsa yang telah ditaklukkan oleh umat Islam.
BACA JUGA: Umar bin Khattab Mewujudkan Janji Allah SWT
Pada pagi hari tanggal 26 Dzulhijjah tahun 23 Hijriyah, Umar bin Khattab memimpin shalat Subuh di Masjid Nabawi, Madinah. Ketika beliau sedang memimpin shalat, Abu Lu’lu’ah menyelinap ke saf jamaah dan menikam Umar dengan sebilah belati bermata dua. Umar ditikam beberapa kali hingga ia jatuh pingsan. Abu Lu’lu’ah juga melukai beberapa orang jamaah yang mencoba menangkapnya, sebelum akhirnya ia bunuh diri.
Umar dibawa ke rumahnya dalam keadaan luka parah. Dokter-dokter yang memeriksanya menyatakan bahwa lukanya tidak bisa disembuhkan. Umar kemudian mempersiapkan umat Islam untuk pergantian kepemimpinan dengan membentuk dewan syura yang terdiri dari enam sahabat utama untuk memilih khalifah pengganti.
Umar memberikan beberapa wasiat penting kepada umat Islam sebelum wafat. Salah satu wasiatnya adalah agar kaum muslimin menjaga persatuan, melanjutkan pemerintahan yang adil, dan memperhatikan hak-hak rakyat kecil. Ia juga meminta agar jenazahnya dimakamkan di samping makam Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq, dengan seizin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
BACA JUGA: Saat Para Sahabat Menangis Melihat Rumah Rasulullah ﷺ di Era Umar bin Khattab
Umar bin Khattab wafat pada usia 63 tahun dan dimakamkan di samping Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq di kamar Aisyah.
Kematian Umar bin Khattab mengajarkan banyak pelajaran, termasuk tentang pengorbanan dalam memimpin, pentingnya persatuan umat, dan keberanian dalam menghadapi takdir. Umar juga meninggalkan jejak kepemimpinan yang menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
Sikap Umar yang tetap memikirkan umat hingga saat-saat terakhir hidupnya menunjukkan betapa besar tanggung jawabnya sebagai pemimpin umat Islam. []
Sumber Klik disini