Yahya Sinwar Melawan Israel Hingga Nafas Terakhirnya

Share

Kota Gaza (MediaIslam.id) – Dalam pernyataan resminya melalui akun X, Angkatan Darat Israel pada Kamis (17/10/2024) lalu memastikan Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar gugur dalam satu operasi militer di Jalur Gaza.

Militer Israel mengakui bahwa tidak ada tanda-tanda keberadaan sandera di area tempat Yahya Sinwar terbunuh.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga mengonfirmasi perihal syahidnya pemimpin Hamas berusia 61 tahun itu.

Kabar itu lalu dibenarkan oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas. Melalui pernyataan yang disiarkan di televisi, Jumat (18/10), pejabat Hamas Khalil Al Hayya memuji Sinwar sebagai “pahlawan yang melawan pasukan Israel hingga napas terakhirnya.”

Ia kemudian menekankan bahwa warga Israel yang disandera oleh Hamas tidak akan dibebaskan hingga agresi Israel di Gaza benar-benar berhenti, warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dibebaskan, dan pasukan Israel benar-benar ditarik dari Gaza.

Hayya menegaskan kembali komitmen Hamas untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Kepala Biro Politik Hamas

Yahya Sinwar terpilih sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada Agustus 2024 menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh Israel di ibu kota Iran, Teheran, setelah ia menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada 31 Juli 2024.

Pemilihan Sinwar sebagai pemimpin tertinggi kelompok perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Zionis Israel itu mencerminkan sejarah panjangnya dengan Hamas.

Dia telah menjadi tokoh tertinggi Hamas di Gaza selama dua periode berturut-turut, pertama pada 2017 dan kedua pada 2021.

Kehidupan Awal

Yahya Ibrahim Hassan Sinwar lahir pada 1962 di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza Selatan.

Keluarganya berasal dari Kota al-Majdal, yang kini menjadi bagian dari Ashkelon di Israel selatan setelah mereka dipaksa pindah pada 1948.

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News