Khutbah Jumat: Bahaya dan Dampak Besar Perjudian

Share

Karena judi seseorang lalai mengerjakan salat lima waktu dan lalai dari dzikrullah, inilah petikan khutbah Jumat kali ini

Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil

Hidayatullah.com | KARENA permainan judi, seseorang bisa nekad melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri dan merampok. Tidak jarang korbannya justru dari pihak keluarga dekatnya.

Di bawah ini naskah lengkap khutbah Jumat kali ini;

Khutbah Jumat Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jumat Rahimakumullah

Penyakit masyarakat yang bernama judi, dalam segala model dan bentuknya, benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Di Indonesia, perjudian khususnya judi online atau biasa disingkat Judol, telah banyak memakan korban, korban harta dan jiwa.

Gara-gara judi, harta yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik, menjadi ludes tak tersisa. Perputaran judi online sejak tahun 2023 hingga kuartal pertama 2024 telah menyedot uang masyarakat sebesar Rp. 427 triliun.

Bayangkan, uang sebanyak itu menguap untuk perbuatan dosa, perbuatan sia-sia, tanpa ada manfaatnya sedikit pun.

Jika ada yang berpikir dan berangan-angan bahwa dia bisa menjadi kaya tanpa usaha, menjadi kaya tanpa banting tulang peras keringat, cukup dengan bermain judi, maka dia orang yang tertipu. Dia jatuh pada sikap Thuulul amal (panjang angan-angan).

Inilah penyakit yang membahayakan, tidak saja bagi diri si pemain tapi bagi orang-orang terdekatnya.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ada beberapa dampak buruk dari permainan judi yang perlu kita ketahui dan kita sampaikan kepada masyarakat luas, supaya mereka yang terlanjur bermain menjadi sadar, dan mereka yang tidak bermain, menjadikannya sebagai kewaspadaan sehingga tidak sampai terjerumus.

Pertama, permainan judi adalah permainannya setan yang kotor, yang berbau busuk lagi menjijikkan. Hal ini sudah sangat jelas tertera dalam Al-Quran yang pasti kebenarannya. Allah SWT berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS: al-Mai’dah : 90)

Fitrah setiap manusia yang sehat akal dan fisiknya menyukai keindahan dan menjauhi semua hal yang buruk dan menjijikkan. Dalam hal ini, judi adalah perbuatan keji, kotor, bukan sembarang kotoran, namun ia adalah kotoran setan yang dihias seolah menjanjikan keindahan, kenyamanan, dan kekayaan.

Bagaimana mungkin kita lebih percaya kepada janji setan daripada janji Allah SWT. Allah SWT telah menetapkan bahwa perjudian itu sesuatu yang menjijikkan, maka harus dijauhi dan ditinggalkan.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jumat Rahimakumullah

Kedua, perbuatan judi bisa merusak persaudaraan dan menimbulkan permusuhan serta kebencian di antara sesama manusia.

Fakta-fakta berikut membuktikan dampak kedua ini. Di sebuah kabupaten di Jawa Timur, banyak kasus gugatan perceraian yang dilayangkan oleh pihak istri karena pihak suami kecanduan judi.

Uang yang seharusnya digunakan untuk nafkah sehari-hari, untuk biaya sekolah anak-anak, untuk makanan yang layak bagi keluarga, dihabiskan untuk bermain judi. Suami kalah judi. Terjerat utang.

Ketika suami kabur entah ke mana, pihak keluarga yang dipusingkan oleh tagihan utang dari pihak pemberi utang.

Fakta berikutnya, karena permainan judi, seseorang bisa nekad melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri dan merampok. Tidak jarang korbannya justru dari pihak keluarga dekatnya.

Seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah, seorang anak tega membunuh ibu kandungnya yang berusia 80 tahun untuk mendapatkan perhiasan sang bunda, demi bisa bermain judi online serta membeli narkoba jenis sabu-sabu.

Mahabenar Allah dengan firman-Nya :

اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ 

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS: al-Ma’idah : 91)

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dampak judi yang ketiga adalah membuat seseorang lalai dalam banyak hal yang bermanfaat dan baik baginya, untuk kehidupannya di dunia lebih-lebih di akhirat, seperti dalam surah al-Ma’idah ayat 91 di atas.

Karena judi seseorang lalai mengerjakan salat lima waktu. Karena judi seseorang lalai dari dzikrullah.

Orang yang telah masuk dalam lingkaran setan bernama perjudian, tidak akan merasa puas terhadap apa yang telah ia peroleh. Di kala menang, ia ingin terus memasang taruhan dengan harapan bisa menambah keuntungan.

Selanjutnya ia selalu terpancing memasang taruhan yang lebih besar untuk mendapatkan kemenangan yang lebih besar pula. Setelah itu, ia akan ketergantungan dan sulit lepas dari lingkaran perjudian.

Di kala kalah, malah justru membuatnya penasaran dan juga sama, terus memasang taruhan. Padahal menang dan kalah, semuanya telah diskenariokan oleh si bandar. Dialah yang menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Konsekuensi dari dampak ketiga menyebabkan seseorang malas mengerjakan ibadah dan hatinya merasa jenuh dari mengingat Allah. Memicu seseorang menjadi pemalas dan pemarah.

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Jumat Rahimakumullah

Mengingat dampak dahsyat yang ditimbulkan dari permainan judi, maka harus ada kerjasama antara semua elemen. Tokoh masyarakat, tokoh agama bersama pemerintah harus bersinergi dalam memberantas dan memerangi perjudian sampai ke akar-akarnya.

Selain itu, kepada saudara-saudara kita yang masih berada di lingkaran judi, sadarilah bahwa judi itu perbuatan yang melanggar, melanggar aturan hukum yang berlaku di negeri ini dan melanggar aturan agama.

Mari bertobat, memperbaiki diri dengan amal saleh, dan hindari pergaulan dengan penjudi. Berusahalah untuk istiqamah menunaikan kewajiban terhadap Allah SWT, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dengan semua itu, Insya Allah, usaha yang halal akan mendatangkan berkah di dalam rezeki.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Jumat Kedua

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ  

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.hidayatullah.com. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News