Hidayatullah.com—Menteri Pertahanan (Menhan) ‘Israel’ Yoav Gallant mengatakan pasukan penjajah ‘Israel’ mengakui harus mengalami banyak kerugian besar selama perang darat di Gaza.
Menurutnya pasukan ‘Israel’ telah membayar “harga yang mahal” selama operasi mereka di Jalur Gaza meskipun telah mencapai prestasi “signifikan”, kata Yoav Gallant hari Selasa (12/12/2023) dalam pertemuan di Pangkalan Udara Palmachim di ‘Israel’ tengah dengan pasukan elit Angkatan Udara Shaldag dan unit 669.
“Ada pertempuran melawan kekuatan yang beroperasi di sana, dan hasil serta pencapaian di medan perang sangat luar biasa. Sayangnya, ada juga kerugian dalam perang, dan dalam 24 jam terakhir, kita telah membayar harga yang mahal.”
Dalam konferensi pers pada hari Rabu (13/12/2023), Galant mengakui Batalyon 13 Brigade Golani telah kehilangan banyak prajurit Zionis sejak 7 Oktober selama melawan para pejuang pembebasan Palestina dan Masjidil Aqsha.
“Adalah tugas kita untuk menyelesaikan misi dan melenyapkan Hamas serta membebaskan [tawanan],” demikian katanya.
Meski demikian ia mengklaim telah menggunakan kekuatan penuh dan telah ada pencapaian luar biasa. “Tentara ‘Israel’ menggunakan kekuatan dalam skala besar jauh di Jalur Gaza,” katanya dikutip Radio Angkatan Darat ‘Israel’.
Galant mengklaim bahwa Pasukan Penjajah ‘Israel’ (IDF) mencapai prestasi signifikan dan sedang menuju kemenangan. Ia menegaskan bahwa ada konsekuensi yang harus dibayar dalam perang ini, “tetapi kami akan menang.”
Rasa galau atas banyaknya kekalahan juga dirasakan Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz. “Setiap orang yang jatuh merupakan bekas luka bagi seluruh Negara ‘Israel’, dan setiap bekas luka tersebut merupakan pengingat akan kepahlawanan para prajurit Zionis kita,” tulis Gantz dalam sebuah postingan di akun “X” miliknya, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sebelumnya pada hari Rabu, militer ‘Israel’ mengungkapkan rincian penyergapan yang menargetkan seorang kolonel dan beberapa tentara dalam pertempuran di lingkungan di Jalur Gaza.
IDF mengumumkan kematian 10 tentaranya termasuk perwira setelah disergap para pejuang Palestina. Mereka yang tewas adalah;
- Kolonel Issac Ben Bsattat (44) Komandan Brigade Golani,
- Sersan Eiran Aloni (19) Brigade Golani,
- Sersan satu Rom Hecht,
- Mayor Ben Shelly,
- Kapten Liel Hayo,
- Sersan Staf Oriya Yaakov,
- Sersan Achia Daskal,
- Mayor Moshe Avram Bar On,
- Mayor Roei Meldas,
- Letnan Kolonel Tomer Grinberg
Dengan demikian, total kematian tentara Zionis hari Rabu (13/12/2023) ini menjadi 10 orang.
Sebelumnya, Perdana Menteri Pendudukan ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa agresi terhadap Jalur Gaza akan terus berlanjut. Da;a, kunjungannya ke Korps Lapis Baja di wilayah selatan hari Rabu, Netanyahu sesumbar bahwa “tekanan internasional tidak akan menghentikan perang.”
Korban terbaru ini menambah jumlah korban tewas militer ‘Israel’ akibat serangan darat ke Gaza menjadi 115 orang. Secara total, setidaknya 444 tentara ‘Israel’ tewas sejak 7 Oktober, menurut angka resmi. Sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan mendadak Hamas terhadap ‘Israel’ pada 7 Oktober.
Laporan Ynet pekan lalu mengatakan sekitar 5.000 tentara Zionis telah terluka sejak 7 Oktober, termasuk 2.000 orang yang sekarang diklasifikasikan cacat permanen.
Laporan tersebut kemudian diubah, dan tentara ‘Israel’ mengumumkan 1.593 tentara terluka. Sedang 100 orang tentara teroris ‘Israel’ mengalami kebutaan.
Sementara itu, dalam agresinya terhadap Jalur Gaza yang telah memasuki hari ke-68, jumlah korban gugur mencapai 18.608 orang, termasuk 7.739 anak-anak dan 4.885 wanita, serta 50.594 orang luka-luka.*
Sumber Klik disini