Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?

Share

Kamis, 24 Jumadil Akhir 1446 H / 26 Desember 2024 12:03 wib

45 views

<!–

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
–>

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan keluarganya.

Di akhir bulan  Desember -seperti sekarang ini- kita harus semakin waspada dan khawatir. Terhadap apa? Terhadap bencana dashyat karena kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apa sebabnya? Sebabnya adalah kekurang ajaran manusia yang menuduh Allah punya anak. dalam hal ini adalah Isa putra Maryam (atau Jesus). Kemudian ini dijadikan sebagai bagian keyakinan, diikuti dengan penuhanan dan penyembahan kepada anak tersebut; selain Allah.

Keyakinan ini dipatenkan dengan dirayakan hari kelahiran Isa sebagai anak Allah dalam perayaan Natal; hari besar atau hari besar kaum Nasrani. Perayaan kelahiran ini memanjang sampai pergantian tahun Masehi.

Pernyataan Allah mereka ini membuat langit, bumi, dan gunung -alam raya ciptaan Allah yang besar- marah dan hendak membinasakan manusia-manusia yang lancang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.  

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًاوَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدًا

Dan mereka berkata: ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak’. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (QS. Maryam: 88-93)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berulang berfirman yang menyatakan bahwa Diri-Nya Mahasuci dari punya anak,

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًاسُبْحَانَهُ بَل لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِكُلٌّ لَّهُ قَانِتُونَ

Mereka (orang-orang Nasrani) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 116)

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-An’am: 101)

Allah mengabarkan bahwa Dia Mahakaya. Allah tidak butuh kepada selain-Nya. Dia tidak butuh mengangkat seorang anak dari makhluk-Nya.

قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ إِنْ عِنْدَكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بِهَذَا أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Yunus: 68)

Dan firman-Nya dalam surat al-Ikhlas yang menyatakan bahwa diri-Nya tidak beranak dan tidak diperanak-kan.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.” (QS. Al-Ikhlas: 3)

Tuduhan bahwa Allah punya anak berarti meyakini ada tuhan selain diri-Nya. Karena setiap anak mewarisi sifat dari bapaknya. Keyakinan ini sekaligus metasbihkan bahwa Allah butuh kepada selain-Nya. Mahasuci Allah dari semua tuduhan ini.

Karenanya, kita saksikan banyak bencana alam terjadi di bulan Desember. Demikian pula wabah penyakit mematikan –dicatat oleh Ibnul Qayim- banyak terjadi di bulan yang dirayakan tuduhan Allah punya anak.

Lebih parah lagi, peringatan besar tuduhan Allah punya anak ini juga ikut didukung dan dimeriahkan umat Islam yang selalu menyatakan “ (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan” (QS. Al-Ikhlas: 3). Bukankah ini kedustaan besar terhadap Allah Ta’ala?

Karennaya, tidak mungkin seorang muslim yang mentauhidkan Allah akan ikut serta dan mengucapkan selamat atas perayaan Natal, serta bergembira dengan perayaan-perayaan yang jelas-jelas menghina Allah dengan terang-terangan. Keyakinan ini membatalkan peribadatan kepada Allah, karena inilah Allah Ta’ala menyifati Ibadurrahman bersih dari semua itu:

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu. . .” (QS. Al Furqaan: 72) Makna al Zuur, adalah hari raya dan hari besar kaum musyrikin sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, Abul ‘Aliyah, Ibnu sirin, dan ulama lainnya dari kalangan sahabat dan tabi’in. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

<!–

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
–>

Sumber Klik disini

Read more

Local News