Tag:

Zikir

Buah Makrifatullah 

Makrifatullah merasakan kesertaan hadirnya Allah, sebab hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram Hidayatullah.com | KESERTAAN Allah pada diri manusia hanya dapat dirasakan oleh mereka yang beriman. Merasakan kesertaan Allah adalah sebagai hasil dari mengenal Allah (makrifatullah). Dengan mengenal-Nya, menghasilkan pemahaman dan pengenalan yang baik, lalu membuahkan hasil berupa sikap adanya keikutsertaan Allah Swt dalam setiap perbuatan manusia. Sehingga orang yang merasakan adanya kesertaan Allah hidupnya akan merasa tenang, nyaman dan tenteram. Selain itu, orang yang beriman akan semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Dengan ikhtiar, doa, dan tawakal kepada-Nya hidup menjadi lebih tenang. Tidak ada satu pun yang terjadi –seperti sehat dan sakit, susah dan senang, hidup dan mati, kaya dan miskin– kecuali atas kehendak-Nya, dan seluruh alam semesta ini tunduk kepada-Nya. Dia pula yang menghentikan (menundukkan) alam semesta ini. وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ  “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS: Al-Jatsiyah: 13). Manusia yang mengenal Allah, dalam menghadapi permasalahan kehidupan, selain ikhtiar secara manusiawi juga selalu meningkatkan penghambaan kepada-Nya. Karena itu, dengan mengenal-Nya akan mendapatkan banyak kebaikan. Pertama, meningkatkan iman dan takwa. Hasil dari pengenalan kepada Allah adalah bertambahnya iman dan takwa sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Di antara kebahagiaan dunia adalah dapat memberikan ketenangan, keamanan, kebebasan, memperoleh keberkahan, mendapatkan kehidupan yang baik. Sedangkan kebaikan di akhirat adalah dimasukkan ke dalam surga dan mendapatkan keridhaan dari-Nya. Kedua, kemerdekaan dan rasa aman Mengenal Allah berarti menyerahkan diri dan semua urusannya kepada Allah. Dengan mengenal Allah akan timbul keyakinan kepada taqdir dan menjadikan diri hanya bergantung kepada-Nya. Dengan demikian kita menjadi bebas dari segala tuntutan hawa nafsu yang dapat membelenggu diri dan juga lepas dari segala ikatan yang membuat kita sangat tergantung dan menjadi tidak aman. Ketiga, ketenangan Mengenal Allah menuntut untuk ingat kepada-Nya melalui dzikir dan menjalankan ibadah. Ketenangan diperoleh dengan mengingat-Nya. Allah berfirman tentang orang-orang yang beriman akan mendapatkan ketentraman hati. ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS: Ar-Ra’d [13]: 28). Keempat, keberkahan hidup. Allah akan melimpahkan keberkahan kepada manusia yang beriman dan bertakwa, ini merupakan janji-Nya. Iman dan takwa hanya diperoleh dari pengenalan seseorang kepada Allah dan kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga meraih keberkahan dalam hidup. وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96). Kelima, kehidupan yang baik Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang tenang meskipun tidak memiliki kecukupan materi, merasakan kedamaian hati, dan dapat mengatasi berbagai masalah kehidupan dengan iman dan amal shaleh. مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS: An-Nahl [16]: 97). Keenam, masuk surga Kepentingan mengenal Allah juga mengantarkan seseorang ke surga-Nya. Dengan amal saleh dan ibadah maka kita akan masuk surga sebagai bagian dari kehidupan di akhirat kelak nanti. (QS:  Yunus [10]: 25). Ketujuh, keridhaan Allah Allah akan ridha apabila kita ridha menjalankan semua perintah-Nya. Hanya individu yang mengenal Allah yang akan ridha menjalankan perintah-Nya. Dengan demikian balasan bagi orang yang ridha kepada-Nya adalah keridhaan Allah, di antaranya dimasukkan ke dalam surga. (Q.S. Al-Bayyinah [98]: 8). Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar senantiasa dapat mengenal-Nya dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya sehingga hidup menjadi lebih tenang dan meraih kebaikan yang dijanjikan. Amin.*/Imam Nur Suharno, pendidik di Pesantren Husnul Khotimah Kuningan

Memperbanyak Zikrullah

SEORANG mukmin yang ingin terus menjaga kualitas imannya, harus terus memperbanyak zikir kepada Allah SWT. Rasulullah Saw bersabda: مَا عَمِلَ ابْنُ أَدَمَ عَمَلا لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِن ذِكْرِ اللَّهِ “Tidak ada amalan yang dikerjakan seorang anak Adam yang dapat menyelamatkannya dari adzab Allah, melebihi zikir kepada Allah.” (HR. Imam Ahmad) Selain menjadi cara efektif untuk menjaga kestabilan iman, zikir juga menjadi upaya untuk membersihkan hati dan mengobatinya tatkala ia sakit serta merupakan ruh amal saleh. Allah SWT telah memerintahkan: “Hai orang-orang yang beriman, (dengan menyebut nama Allah), zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41) “Dan, sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 4) Zikrullah, kata Syekh Muhammad Sholih Al-Munajjid dalam kitab “Zhahiratu Dhu’ful Iman”, merupakan sesuatu yang diridhai-Nya, aktivitas yang dapat menjauhkan setan, menyingkirkan kesusahan, mendatangkan rezeki, membuka pintu ma’rifah, merupakan tanaman sorga, bisa mengenyahkan perkataan yang tergelincir, hiburan bagi orang-orang fakir yang menderita karena tidak mendapatkan sedekah, lalu Allah menggantinya dengan zikir, dan sekaligus merupakan cermin ketaatan seseorang. Sedangkan keengganan berzikir mengingat Allah bisa menimbulkan kekerasan hati. Dikatakan dalam sebuah syair: Melalaikan zikrullah adalah kematian hati. Tubuh mereka adalah kuburan sebelum terbujur di kubur. Roh mereka berada di bilik-bilik badan. Namun tiada tempat kembali tatkala untuk kembali. Maka orang yang hendak mengobati imannya yang melemah, dia harus banyak zikrullah, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT: “Dan, ingatlan Rabbmu jika kamu lupa.” (QS. Al-Kahfi: 24) AllahSWT  juga berfirman seraya menjelaskan pengaruh zikir terhadap hati: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram.” (Ar-Ra’d: 28) More pages: 1 2 3

Ribuan Umat Islam Sulteng Ikuti Zikir dan Shalawat Akbar di Kota Palu

Palu (MediaIslam.id) – Ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah mengikuti shalawat akbar digelar organisasi Wanita Sholawat Indonesia (Washotia) dan Persaudaraan Indonesia Berzikir (PIB) di Pantai Talise Palu, Ahad, 4 Februari 2024. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPW) Washotia Nilam Sari Lawira mengatakan, dzikir dan shalawat tersebut bentuk syukuran atas Milad Ke-4 Washotia dan Milad Ke-12 PIB di Sulawesi Tengah. “Ayahanda dan bunda-bunda yang saya hormati serta semua yang hadir pada hari ini, saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dari seluruh pihak sehingga acara syukuran milad pada hari ini bisa terlaksana,” katanya, seperti dilansir ANTARA. Ia mengatakan persatuan dan persaudaraan umat Muslim dari seluruh Washotia dan PIB menjadi alasan kolaborasi dan sinergi terus terjalin dengan baik, sehingga dapat menghadirkan ribuan umat Islam yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah pada setiap kesempatan. Menurut dia, hal ini suatu kebanggaan tersendiri karena menandakan bahwa masyarakat Sulawesi Tengah religius, mudah diajak untuk berbuat kebaikan bagi kemaslahatan umat Islam. “Kemanusiaan di atas segalanya sehingga sebagai manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak boleh membeda-bedakan suku, ras, budaya, maupun agama,” katanya. Selain itu, kata dia, zikir dan selawat serta doa bersama juga dilakukan untuk warga Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina. Ia menyampaikan bahwa yang terjadi di Palestina bukan hanya masalah umat Muslim melainkan masalah kemanusiaan. Baik Muslim maupun non-Muslim, katanya, harus bersuara untuk kemerdekaan Palestina Oleh karena itu, katanya, penting untuk mengutamakan persaudaraan antarsesama bangsa Indonesia. Nilam berharap dzikir dan shalawat yang dilakukan pada malam ini menjadi amal ibadah untuk umat Muslim. More pages: 1 2

Tips Self Healing Simpel Ala Rasulullah Saw

Banyak orang saat ini sering berbicara tentang self healing. Terutama bagi orang-orang yang sedang mengalami masa sulit, seperti putus cinta, mengalami musibah, traumatis dan sibuk dengan pekerjaan.Mereka berusaha untuk “melepaskan” keadaan buruk dari kehidupan sehari-hari nya karena merasa membutuhkan perawatan dan perhatian. Oleh karena itu, menurut mereka self healing adalah salah satu cara yang dapat dilakukan.Self healing bukan hanya tentang liburan, berbelanja atau sesuatu lainnya yang mengeluarkan uang untuk mengalihkan rasa penat, kita bisa melakukan self healing dengan cara yang sederhana, seperti self healing ala Rasulullah.Apa Itu Self Healing?Menurut Crane dan Ward M (dalam Anis Bachtiar dan Aun Falestien Faletehan, 2021), self healing mengacu pada proses pengobatan atau penyembuhan yang dilakukan seseorang melalui proses keyakinannya sendiri dan didukung oleh lingkungan atau elemen eksternal.Kamu bisa melakukan banyak hal untuk membuat dirimu merasa lebih baik. Banyak orang merasa dengan melakukan self healing dapat membantu mengurai stress, membuat batin lebih tenang, dan membangkitkan kembali semangat untuk melakukan sesuatu.Rasulullah juga pernah mengalami perasaan yang sama seperti yang kita rasakan. Saat emosinya tidak stabil dan butuh proses untuk bangkit, Rasulullah pernah berdiam diri atau beruzlah di Gua Hira, melakukan shalat, zikir, dan kembali berpikir tentang kebesaran Allah SWT di dunia ini.Lima Rekomendasi Self Healing Simpel Ala RasulullahShalat. Shalat yang dilakukan dengan khusyuk, merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca selama sholat akan menyebabkan pikiran menjadi tenang, sholat bisa menjadi cara untuk menyampaikan seluruh keluh kesah kita kepada Allah SWT.Rasulullah pun pernah melakukan hal yang sama ketika dalam perjalan jauh, Rasul memerintahkan Bilal untuk beristirahat dengan shalat.Berzikir. Berzikir bukan hanya sekadar mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah, zikir yang dilakukan dengan tulus dan khusyuk bisa membantu kita untuk menjadi tenang, damai dan mengingat bagaimana kasih sayang, cinta, dan kebesaran Allah SWT dalam hidup kita. Seperti dalam firman Allah SWT: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d; 28).1 2Laman berikutnya