Tag:

yordania

Aparat Yordania Sita Jutaan Butir Captagon dari Jaringan Narkoba Iran dekat Saudi

Hidayatullah.com– Pejabat Yordania hari Rabu (5/6/2024) mengatakan aparat negaranya berhasil menyita jutaan tablet Captagon yang akan diselundupkan melalui pos perbatasan dekat Arab Saudi, hasil tangkapan terbesar yang pernah diamankan dari tangan jaringan narkoba berkaitan dengan Iran yang beroperasi di bagian selatan Suriah. Drug Enforcement Administration mengatakan petugasnya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan obat terlarang dalam jumlah sangat besar yang sedang dalam perjalanan untuk diselundupkan ke negara tetangga, dan menangkap dua anggota geng yang berkaitan dengan jaringan penyelundup narkoba regional, lapor Ammonnews seperti dilansir Arab News. Direktorat Keamanan Publik mengatakan sekitar 9,5 juta tablet Captagon dan 143 kg getah ganja ditemukan dalam operasi tersebut. Narkoba tersebut diperkirakan memiliki nilai jual antara $95 juta dan $237,5 juta, berdasarkan laporan penelitian yang diterbitkan dalam International Addiction Review Journal, dengan asumsi penggunanya membayar $10-$25 untuk satu tablet. Obat terlarang jenis amphetamine banyak dipakai oleh pemuda dan remaja di kawasan Timur Tengah. Suriah beberapa tahun terakhir menjadi lokasi produksi massal Captagon, dengan Yordania menjadi rute transit penting untuk menjangkau negara-negara tujuan di kawasan Teluk. Yordania dan sekutu Barat mengatakan kelompok Hezbollah dan milisi pro-Iran, yang mengontrol banyak wilayah di selatan Suriah, merupakan dalang maraknya produksi dan penyelundupan Captagon di kawasan itu, yang uang hasil penjualannya dipakai untuk membeli senjata untuk Hezbollah dan kawan-kawan.*

Prof. Dr. Kahar Muzakkir dan Dukungan Aktif Indonesia terhadap Palestina

Prof. Kahar Muzakkir di Muktamar Islam Sedunia di Amman, Yordania tahun 1967 telah memperjuangkan pembebasan Palestina dari penjajah ‘Israel’ Hidayatullah.com | PADA tahun 1967, Prof. Kahar Muzakkir menghadiri Muktamar Islam Sedunia di Amman, Yordania, yang menjadi bagian dari tonggak penting dalam sejarah perjuangan Palestina. Koran Ad-Dustur Yordania pada tanggal 18 September 1967 melaporkan wawancara dengan Prof. Kahar Muzakkir, yang mengungkapkan dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Prof. Kahar Muzakkir, yang merupakan dekan Fakultas Hukum dan Guru Besar Syariah Islam di Universitas Islam di Jakarta, Indonesia, menjadi sorotan di antara peserta konferensi karena kepeduliannya yang mendalam terhadap masalah Palestina. Koran Ad-Dustur Yordania pada tanggal 18 September 1967 melaporkan wawancara dengan Prof. Kahar Muzakkir Dalam wawancara tersebut, Prof. Kahar Muzakkir menegaskan pentingnya dukungan internasional untuk hak-hak Muslim di Yerusalem, terutama terkait dengan Masjid Al-Aqsha. Dalam pernyataannya, Prof. Kahar Muzakkir mengungkapkan bahwa ini bukanlah kunjungan pertamanya ke Yordania. Dia telah mengunjungi Palestina pada tahun 1930, di mana dia memberikan kesaksian tentang hak-hak Muslim di hadapan komite khusus yang dikirim oleh Liga Bangsa-Bangsa. Pada saat itu, Prof. Kahar Muzakkir dengan tegas menolak klaim Yahudi terhadap Tembok Ratapan, menyatakan bahwa situs-situs suci tersebut merupakan milik umat Islam selama berabad-abad. Selain itu, Prof. Kahar Muzakkir menyoroti serangkaian tindakan Israel yang merusak dan menghancurkan lingkungan sekitar Masjid Al-Aqsha, yang menjadi titik fokus perhatian internasional. Dia mengecam tindakan tersebut sebagai bagian dari konspirasi yang direncanakan oleh ‘Israel’ sejak tahun 1920. Dalam konteks dukungan Indonesia terhadap Palestina, Prof. Kahar Muzakkir menegaskan bahwa rakyat Indonesia menganggap masalah Palestina sebagai masalah mereka sendiri. Pemerintah Indonesia telah secara resmi mengeluarkan kebijakan yang mendukung perjuangan Palestina dan mengutuk agresi ‘Israel; terhadap wilayah Palestina.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Prof. Kahar Muzakkir juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dalam mendukung perjuangan Palestina. Dia menyatakan bahwa solusi terbaik untuk mengatasi agresi Israel adalah dengan mempertimbangkan opsi militer. Namun, dia juga mengingatkan bahwa upaya diplomatik dan politik tetap penting dalam menyelesaikan konflik tersebut. Melalui wawancara ini, Prof. Kahar Muzakkir tidak hanya menyuarakan dukungan Indonesia terhadap Palestina, tetapi juga mengingatkan dunia internasional tentang pentingnya menjaga hak-hak Muslim di Yerusalem. Dengan dukungan yang kuat dari negara-negara Islam dan komunitas internasional, diharapkan bahwa perjuangan Palestina akan mendapatkan keadilan yang layak dan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.*/Mahmud Budi Setiawan

Pemukim ‘Israel’ Serang Konvoi Bantuan Yordania dalam Perjalanan ke Gaza

AMMAN (Arrahmah.id) – Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan beberapa pemukim ‘Israel’ menyerang dua konvoi bantuan kemanusiaan saat mereka menuju Jalur Gaza pada Rabu (1/5/2024), lansir Reuters. Kedua konvoi berhasil melanjutkan perjalanan dan mencapai tujuan mereka di Gaza yang hancur akibat perang, Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan. Rute ke Jalur Gaza seperti itu akan membawa mereka melewati […]

Dokter Yordania: Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Peralatan dan Obat Nyeri

Hidayatullah.com–Seorang dokter dari Yordania, Aseel al-Jallad, mengisahkan pengalamannya ketika bertugas di Jalur Gaza. Ia melakukan tugas kemanusiaannya dalam beberapa minggu terakhir, kemudian kini telah kembali ke ibukota Yordania, Amman. Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi ini menceritakan pengalaman sebagaimana dilansir kanal Roya Jordan’s dan Middle East Monitor (20/4/2024): “Melahirkan di Jalur Gaza dilakukan tanpa obat penghilang rasa sakit, peralatan, atau obat-obatan. Kepedihan dialami oleh seluruh perempuan di Gaza, namun mereka tetap tenang dan tangguh. Air mata juga jatuh tanpa suara saat melahirkan.”Dikisahkan oleh Dokter al-Jallad, salah satu ibu saat melahirkan mengatakan, “Saya ingin memiliki lebih banyak anak laki-laki sehingga kami dapat menggantikan mereka yang terbunuh.” Menurut Dokter al-Jallad, kelahiran di Jalur Gaza adalah keajaiban yang nyata. Dia mencatat saat ini ada sekitar 55.000 hingga 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza. Semuanya hidup dalam kondisi sulit karena kekurangan obat-obatan dan makanan. Dokter al-Jallad juga mengisahkan pengalamanya menjalani Ramadhan di Jalur Gaza. Dia adalah seorang tamu dan masyarakat setempat memberinya makanan selama Ramadhan. Mereka juga memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan meskipun kemampuan mereka terbatas.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Ketua komite media Asosiasi Medis Yordania, Hazem al-Qarala, mengungkapkan: “20 dokter Yordania memasuki Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir untuk mendukung dan membantu masyarakat Jalur Gaza yang sedang menghadapi agresi yang telah berlangsung hampir 200 hari.” Telah diberitakan oleh banyak media bahwa jumlah warga yang syahid di Jalur Gaza akibat kebrutalan agresi Zionis “Israel” mencapai lebih dari 34 ribu orang. Menurut UNICEF, lebih dari 13.800 jiwa merupakan anak-anak. Data Kementerian Kesehatan Gaza juga menyebut korban luka lebih dari 76 ribu jiwa sejak serangan penjajah pada 7 Oktober 2023 lalu.*/PAM

Yordania: Pembalasan “Israel” atas serangan Iran berisiko menimbulkan perang kawasan

AMMAN (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pada Rabu (17/4/2024) bahwa pembalasan “Israel” terhadap serangan Iran dapat membawa risiko yang nyata untuk menyeret seluruh wilayah ke dalam perang yang menghancurkan. Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh media pemerintah, Safadi mengatakan bahwa negaranya sedang melobi negara-negara besar untuk mencegah eskalasi yang akan berdampak […]

Kabinet Yordania: Mencegat Drone Iran Demi Keselamatan Rakyat  

Hidayatullah.com—Kabinet Yordania mengatakan, alasan mencegat drone milik Iran pasa hari Sabtu sebagai bagian menjaga keamanan rakyatnya.  Demikian pernyataan yang dikeluarkan kabinet negara itu setelah masyarakat dunia mempertanyakan alasan Yordania mencegat drone Iran yang ditargetkan ke koloni ilegal ‘Israel’. Yordania mendapati dirinya terjebak dalam konfrontasi antara Iran dan ‘Israel’, menghadapi kemarahan publik di dalam negeri dan di wilayah tersebut atas perannya dalam menjatuhkan puluhan drone Iran yang menargetkan wilayah ‘Israel’ pada Sabtu malam. Diketahui, Rezim Iran meluncurkan drone peledak dan menembakkan rudal ke wilayah ‘Israel’ pada Sabtu malam. Menurut dua sumber keamanan regional, Yordania yang terletak di antara Iran dan ‘Israel’ telah bersiaga dengan pertahanan udara untuk mencegat drone atau rudal apa pun yang memasuki wilayah udaranya. “Beberapa puing berjatuhan di beberapa tempat pada saat itu tanpa menyebabkan kerusakan besar atau cedera pada masyarakat,” tambah pernyataan kabinet Yordania. Jet tempur AS dan Inggris juga terlibat dalam penembakan jatuh beberapa drone Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah, lapor Channel 12 ‘Israel’. Posisi Sulit Amman Mendasari posisi gentingnya, Pemerintah Amman memanggil duta besar Iran pada hari Ahad atas komentar dari Teheran yang tampaknya mengancam Yordania karena bergabung dengan upaya yang dipimpin AS untuk mendukung ‘Israel’ dalam menembak jatuh salvo rudal yang masuk. Pemanggilan diplomatik ini dilakukan setelah Iran tampaknya memperingatkan Yordania bahwa mereka akan menghadapi serangan sendiri jika terus membela ‘Israel’. Sebelumnya, Kantor berita Fars melaporkan bahwa angkatan bersenjata Iran telah memperingatkan bahwa mereka “dengan hati-hati memantau pergerakan Yordania selama serangan hukuman terhadap rezim Zionis” dan jika Yordania melakukan intervensi, maka negara tersebut akan menjadi “target berikutnya”. Berbatasan dengan ‘Israel’, Yordania menjadi tuan rumah bagi diaspora warga Palestina terbesar dan secara historis dianggap sebagai pendukung terbesar mereka di wilayah tersebut. Para pemimpin Yordania yang sangat kritis terhadap agresi di Gaza, dimana Raja Abdullah secara terbuka mendukung upaya dalam pengiriman bantuan melalui udara di wilayah tersebut, serta istrinya, Ratu Rania, yang memiliki banyak pengikut di media sosial, menyampaikan pidato dan pernyataan yang kuat untuk membela agresi di Gaza.   Sikap tersebut tercermin dalam opini publik Yordania, dimana ribuan orang –banyak dari mereka adalah pengungsi Palestina– berdemonstrasi di luar kedutaan AS di Amman selama hampir dua minggu sebagai bentuk protes terhadap peran Washington dalam mendukung penjajah ‘Israel’. Dalam kondisi seperti ini, intervensi militer –aksi pencegatan rudal Iran– telah memicu kemarahan di Yordania, serta di antara negara-negara tetangganya, dengan gambar di media sosial menunjukkan Raja Abdullah sebagai pengkhianat yang mengenakan bendera ‘Israel’. Kementerian luar negeri Iran berusaha meredam perselisihan tersebut pada hari Senin, dengan juru bicaranya, Nasser Kanaani mengecilkan keterlibatan Amman pada sebuah pengarahan di Teheran. “Saya tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi atau menyangkal peran Yordania dalam mencegat peluncuran ini, dan ini adalah masalah militer yang harus dikomentari oleh otoritas terkait,” katanya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Hubungan kami dengan Yordania bersahabat dan selama beberapa bulan terakhir telah terjadi kontak terus-menerus antara para pejabat dari kedua negara,” tambah Nasser. Di Amman, para pejabat bersikeras bahwa keterlibatan Yordania adalah untuk membela diri dan melindungi kedaulatan wilayah udaranya. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman al-Safadi, yang merupakan suara diplomatik yang penuh semangat untuk Palestina selama enam bulan terakhir, mengatakan kepada TV lokal bahwa penilaian telah dilakukan bahwa ada bahaya nyata dari jatuhnya drone dan rudal Iran di Yordania, dan angkatan bersenjata menangani bahaya ini. Jika ancaman datang dari ‘Israel’, katanya, Yordania akan mengambil tindakan yang sama. Dia mengatakan akar penyebab krisis ini masih terletak pada perlakuan ‘Israel’ terhadap warga Palestina dan penolakan ‘Israel’ untuk menerima solusi dua negara. Sementara pendukung pro-rezim Yordania juga mengeluarkan pernyataan lebih lanjut yang mengatakan: “Kami bukan sekutu pelindung atau boneka ‘Israel’. Tindakan Jordan sejalan dengan kepentingan keamanannya sendiri,” katanya.*

Raja Abdullah Lindungi Israel dari Serangan Iran tapi Tak Bela Palestina, Rakyat Yordania Marah

Amman (SI Online) – Warga Yordania meluapkan kemarahan mereka setelah militer kerajaan itu membantu menjatuhkan drone dan rudal Iran yang menuju Israel pada Sabtu malam atau Ahad dini hari.Kemarahan pecah ketika protes terhadap perang Israel di Gaza berlanjut di Ibu Kota Yordania, Amman.Angkatan Udara Yordania dan militer Amerika Serikat telah menembak jatuh drone dan rudal Iran yang menuju Israel pada Ahad dini hari, mencegahnya mencapai wilayah Israel.Sisa-sisa rudal jelajah Iran berjatuhan di seluruh negeri, dengan satu pecahan yang sebagian besar masih utuh mendarat di daerah pemukiman di Amman.Serangan Iran pada Ahad merupakan pembalasan atas serangan Israel pada 1 April di konsulatnya di Damaskus, yang menewaskan beberapa pejabat tinggi militer Iran.Sebagian besar rudal Iran ditembak jatuh, namun beberapa di antaranya menyerang pangkalan militer di Israel selatan.Setelah meluncurkan rudal, para pejabat Iran mengatakan bahwa mereka menganggap masalah tersebut telah “selesai” dan mendesak Israel untuk tidak melakukan eskalasi lebih jauh.Israel belum mengumumkan rencana apa pun untuk menanggapi serangan Iran, namun kabinet perang Israel sekali lagi bersidang pada Senin pagi.Peran Yordania dalam menjatuhkan proyektil Iran memicu kemarahan warga Yordania, yang sebagian besar menentang perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.Banyak warga Yordania menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kemarahan mereka.“Raja Abdullah II melindungi Israel dari drone Iran, semuanya baik-baik saja. Tapi dia tidak bisa melindungi Tepi Barat [Palestina],” kata Walid al-Jama’iye, warga Yordania pengguna X pada hari Senin.Pengguna media sosial Israel memuji Raja Abdullah II atas tindakan negaranya yang menembak jatuh drone Iran pada hari Minggu, dan mengatakan bahwa dia adalah sekutu yang lebih baik bagi Israel daripada AS.1 2Laman berikutnya

Tahu Militernya Jatuhkan Drone Iran, Warga Yordania Mengamuk

AMMAN (Arrahmah.id) — Para warga Yordania meluapkan kemarahan mereka setelah militer kerajaan membantu menjatuhkan drone dan rudal Iran yang menuju Israel pada Sabtu malam atau Ahad dini hari. Dilansir The Guardian (15/4/2024), kemarahan pecah ketika protes terhadap perang Israel di Gaza berlanjut di Ibu Kota Yordania, Amman. Angkatan Udara Yordania dan militer Amerika Serikat (AS) […]