Tag:

wartawan

Jadilah Pejuang

Mujahid. Jadilah mujahid, jadilah pejuang. Bila anda menjadi guru, jadilah guru mujahid. Bila anda jadi dai jadilah dai mujahid. Bila anda menjadi wartawan jadilah wartawan mujahid.Mujahid asal katanya jihad. Maknanya orang yang bersungguh sungguh menegakkan ajaran Allah. Kata jihad dalam Al-Qur’an seringkali digandengkan dengan fi sabilillah. Maknanya kaum Muslim berjuang di jalan Allah, bukan di jalan setan atau di jalan penguasa yang zalim. Jadi bukan jihad untuk kepentingan duniawi.Jihad mencakup beberapa bidang. Ibnu Qayim al Jauziyah menyatakan jihad ada empat macam. Jihad melawan syetan. Jihad melawan hawa nafsu. Jihad melawan kaum kafir. Jihad melawan kaum munafik.Mujahid adalah orang yang berjihad dengan kekuatan fisiknya. Bila ia berjuang dengan kekuatan akalnya maka disebut mujtahid. Mujahid mujtahid mempunyai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat Islam.Jihad secara bahasa bermakna bersungguh-sungguh sampai tidak berdaya lagi. ‘Gaspol’ bahasa sekarang. Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa kesungguhan itu akan kembali kepada orang yang memang bersungguh-sungguh. Pelajar yang bersungguh-sungguh tentu beda hasilnya dengan pelajar yang malas. Begitu juga karyawan yang bersungguh-sungguh beda karirnya dengan karyawan yang malas.Al-Qur’an menyatakan, ”Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (Al Ankabut 6). Gantilah kata jihad di atas dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapat makna yang lebih luas.Al-Qur’an juga menyatakan, ”Dan orang-orang yang berjihad untuk di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut 69).Jalan Allah luas, mereka yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah, maka Allah akan memberikan jalanNya. Allah akan membukakan rezeki-Nya. Allah akan memuliakannya. Allah akan mempertemukannya dengan para pejuang yang ikhlash di jalannya.Saudara kita di Gaza saat ini sedang menghadapi kebrutalan Yahudi Israel. Mereka berjihad dengan fisik dan akalnya. Mereka berjuang sekuat tenaga melawan Israel baik di dunia nyata maupun di dunia maya.Di tanah air kita juga berjihad. Meski kini penjajah tidak secara fisik memperdaya kita, tapi mereka tetap menjajah dengan caranya yang lain. Menjajah ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain-lain. China dan Amerika terus menerus menggunakan kekuatannya menanamkan pengaruhnya di tanah air.Sebagai Muslim kita harus melawannya. Kita mesti berjuang. Kalau anda menjadi guru, jadilah guru pejuang. Guru yang mendidik sungguh-sungguh muridnya agar menjadi anak shalih yang hebat. Anak shalih pejuang. Anak yang giat mencari ilmu, mengamalkan dan mendakwahkannya. Anak yang peduli dengan urusan masyarakatnya, urusan negaranya.Kalau anda jadi penulis atau wartawan. Jadilah wartawan mujahid. Wartawan yang peduli terhadap urusan umat. Wartawan yang menulis tidak hanya untuk menghasilkan uang. Tapi juga menulis untuk memperbaiki umat yang terpuruk, membela umat yang dizalimi.1 2Laman berikutnya

Tidak Sampai Sehari, 5 Jurnalis Tewas Dibunuh ‘Israel’

GAZA (Arrahmah.id) — Lima jurnalis Palestina terbunuh di lokasi berbeda di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir, kata kantor media pemerintah Gaza pada Sabtu (6/7/2024), seperti dikutip Anadolu Agency. Dalam sebuah pernyataan, kantor media tersebut mengatakan bahwa kematian baru tersebut menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober […]

Pasang Foto Jurnalis Mesir Sebagai Tokoh Hamas, Shin Bet ‘Israel’ Jadi Olok-olokan

GAZA (Arrahmah.id) — Dinas Keamanan Umum Israel, Shin Bet, dilaporkan menjadi bahan olok-olok publik Mesir dan regional di kawasan Timur Tengah. Itu lantaran badan keamanan elite Israel, selain Mossad tersebut salah memasang foto buronan tokoh Hamas yang mereka cari. Dilansir YNet News (25/5/2024), Shin Bet dilaporkan menerbitkan foto senator dan jurnalis Mesir Mohamed Shabana sebagai […]

Innalillahi, Prof. Salim Said Meninggal Dunia

Jakarta (SI Online) – Tokoh pers dan perfilman nasional, Prof. Salim Said (80), meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu (18/05/2024) pukul 19.33 WIB.Kabar meninggalnya pengamat politik dan militer itu dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty, dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu (18/05).Dalam pesan yang sama disebutkan jasad almarhum Prof. Salim Said disemayamkan malam ini di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur.Jenazah almarhum, menurut sumber yang sama, rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Ahad siang (19/5).Salim Said, seperti ditulisnya sendiri dalam buku “Dari Gestapu ke Reformasi” (2013), adalah putra Parepare, Sulawesi Selatan. Ia lahir sebagai putra tertua Haji Said dan Hajjah Salmah pada 10 November 1943 di Desa Amparita.Salim Said menyelesaikan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Indonesia pada 1976. Gelar S-2 diperoleh dari Ohio University, AS, pada 1980. Kemudian ia juga meraih gelar doktor dari Ohio State University pada 1985.Salim Said tercatat sebagai wartawan selama 25 tahun. Ia merupakan wartawan dan foreign travelling correspondent majalah Tempo. Ia juga salah satu pendiri majalah tersebut.Salim juga berkecimpung di dunia seni. Ia pernah belajar dunia perfilman, belajar teater dan menjadi sutradara. Bahkan ia pernah selama hampir 10 tahun menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).Pada awal reformasi, selama sembilan bulan Salim Said menjadi Anggota Badan Pekerja MPR. Lalu pada era Presiden SBY, ia ditunjuk menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Ceko yang berkedudukan di Praha.Salim juga merupakan seorang pengajar. Disebutkan, sebagai Guru Besar Ilmu Politik ia pernah mengajar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), SESKOAL, SESKO TNI dan PTIK. []

Al Jazeera: Jurnalis Gaza dipukuli dan ditahan oleh pasukan “Israel”

GAZA (Arrahmah.id) – Stasiun televisi yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, mengatakan bahwa pasukan pendudukan “Israel” telah memukuli dan menangkap korespondennya, Ismail Alghoul, dalam sebuah penyerbuan pada Senin (18/3/2024) di rumah sakit terbesar di Gaza, dan mendesak agar ia dibebaskan. Tentara “Israel” mengatakan bahwa mereka sedang bertempur melawan militan Hamas di rumah sakit Al-Shifa. Para […]

Israel Culik Jurnalis Al Jazeera yang Berlindung di RS Shifa

Hidayatullah.com – Pasukan penjajahan Israel dilaporkan menghancurkan kendaraan siaran milik media yang meliput pembantaian di Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza pada Senin (18/03) dini hari. Tak berhenti di situ, pasukan Israel kemudian menculik jurnalis Al Jazeera, Ismail al-Ghoul, setelah memukulinya. Dia dibawa ke lokasi yang tidak diketahui bersama dengan krunya dan puluhan warga sipil yang ditangkap selama serangan Israel, termasuk staf medis, menurut laporan Al Jazeera. “[Rekan kami] Ismail al-Ghoul dan krunya yang berlindung di dalam rumah sakit ditahan… Kami mendapatkan laporan yang dikonfirmasi dari seorang dokter di dalam rumah sakit bahwa militer Israel berada di dalam halaman rumah sakit di mana mayat-mayat bergelimpangan di tanah,” koresponden Al-Jazeera Hani Mahmoud melaporkan dari Rafah. “Ada juga banyak korban luka, jumlahnya mencapai puluhan. Staf medis dan paramedis tidak dapat menjangkau mereka dan memindahkan mereka ke dalam gedung,” tambah Mahmoud. Menurut investigasi awal yang dilakukan oleh Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ), hingga 18 Maret lalu, sedikitnya 95 jurnalis dan pekerja media telah dibunuh oleh tentara Israel di Gaza. Sebanyak 25 jurnalis lainnya telah ditangkap secara tidak sah, sementara empat lainnya masih hilang. Serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Shifa dimulai pada pukul 02:00 dini hari tanggal 18 Maret, yang menyebabkan beberapa korban tewas dan luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Laporan tersebut juga menekankan bahwa siapa pun yang “mencoba bergerak akan menjadi sasaran peluru penembak jitu dan helikopter.” “Pasukan penjajah menyerbu Gedung Bedah Khusus dan Gedung Penerimaan Darurat di Gedung 8 dan menembaki siapa saja yang bergerak,” kata sumber-sumber kepada kantor berita Palestina, WAFA. Mereka menambahkan bahwa tim medis tidak dapat merawat korban luka dan pasukan Israel menembaki siapa saja yang mendekati jendela rumah sakit.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Rumah Sakit Al-Shifa merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit terakhir di Jalur Gaza utara yang menampung ribuan pengungsi. Pada bulan November tahun lalu, rumah sakit ini diserbu oleh pasukan Israel, dievakuasi secara paksa, dan diubah menjadi pusat penahanan.* Baca juga: Menteri Zionis Minta Saluran TV Al Jazeera Ditutup, Takut Kejahatannya Diketahui Dunia?

China Paling Banyak Penjarakan Wartawan, Mayoritas Warga Uighur

Hidayatullah.com—China adalah negara yang paling banyak memenjarakan wartawan. Dan hampir setengah dari wartawan tersebut adalah warga Uighur yang melaporkan penindasan terhadap Muslim di wilayah Turkistan Timur (Xinjiang). Demikian laporan the Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Dalam data yang dikumpulkan CPJ pada Desember 2023 lalu, sepanjang tahun 2023 terjadi lonjakan jumlah wartawan yang ditangkap. Di berbagai negara di dunia, tercatat ada 320 orang yang berada di balik jeruji besi, mendekati rekor tertinggi selama ini. China menjadi yang tertinggi dengan memenjara 44 wartawan, atau mencapai 32% dari total di seluruh dunia. Disusul kemudian oleh Myanmar, Iran, Vietnam, dan Rusia. “China telah lama menjadi salah satu negara yang paling banyak memenjarakan wartawan. Ketatnya sensor membuat jumlah pasti wartawan yang dipenjara di sana sulit ditentukan, namun tindakan keras terhadap media telah meluas dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2021 menandai pertama kalinya wartawan dari Hong Kong dipenjara,” laporan CPJ. Selain Hong Kong, Turkistan Timur menjadi wilayah yang menjadi sorotan. Menurut laporan tersebut, dari 44 wartawan yang dipenjara di China, 19 di antaranya adalah warga Uighur. Salah satu aktivis sekaligus wartawan yang dipenjara adalah Ilham Tohti, seorang profesor yang juga pendiri situs berita Uighurbiz. Tohti ditangkap sekitar 10 tahun lalu, kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan separatisme. Wartawan lainnya adalah Qurban Mamut, mantan pemimpin redaksi jurnal populer Xinjiang Civilization. Mamut hilang pada November 2017. Radio Free Asia (RFA) melaporkan bahwa pada tahun 2022 dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena “kejahatan politik.” “Pihak berwenang China juga meningkatkan penggunaan tuduhan anti-pemerintah untuk menahan wartawan. Tiga dari lima kasus baru dalam database CPJ tahun 2023 terdiri atas wartawan yang dituduh melakukan spionase, menghasut separatisme, atau melawan negara,” jelas laporan itu. “Banyak wartawan yang dipenjara adalah etnis Uighur dari Xinjiang. Di tempat tersebut, Beijing dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan karena penahanan massal dan penindasan kejam terhadap kelompok etnis yang sebagian besar Muslim.” Membungkam Suara Banyaknya wartawan Uighur yang dipenjara merupakan cerminan situasi di Turkistan Timur. Demikian kata Beh Lih Yi, koordinator program CPJ Asia kepada RFA. “Hampir separuh wartawan yang dipenjara di China pada tahun 2023 adalah Uighur. Mereka menjadi sasaran dengan tuduhan yang tidak jelas seperti menghasut separatisme atau ‘bermuka dua’, sebuah istilah tidak jelas yang sering digunakan pihak berwenang untuk menghukum mereka yang secara terbuka mendukung kebijakan pemerintah namun secara diam-diam menentangnya,” kata Yi. “Penindasan terhadap media adalah upaya pemerintah China untuk membungkam suara minoritas dan pemberitaan independen, padahal Beijing berulangkali menolak klaim pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di Xinjiang,” katanya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Dia menjelaskan bahwa hukuman lama bagi wartawan Uighur amat “keterlaluan dan kejam.” CPJ pun mendesak pemerintah China untuk membebaskan semua wartawan yang dipenjara dan mengizinkan semua wartawan untuk bebas melaporkan situasi yang terjadi di Turkistan Timur. “Dari pemenjaraan wartawan Uighur, terlihat jelas bahwa China tidak ingin komunitas internasional mengetahui apapun tentang Uighur,” kata Zubayra Shamseden, aktivis Uighur Human Rights Project (UHRP) yang berbasis di Washington. “Wartawan Uighur memberitakan isu-isu Uighur. Merekalah suara masyarakat Uighur di dunia. Dengan memenjarakan wartawan Uighur, China berupaya untuk menghancurkan suara-suara warga Uighur,” ujarnya kepada RFA. Laporan CPJ juga mencatat bahwa “‘Israel’” mengalami lonjakan besar dalam memenjarakan wartawan. Semua wartawan yang diketahui berada di balik jeruji besi pada saat penelitian dilakukan, ditangkap di wilayah Tepi Barat.*

100 jurnalis telah tewas sejak serangan “Israel” dimulai

GAZA (Arrahmah.id) – Sedikitnya 100 wartawan telah terbunuh sejak perang “Israel” di Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu, menurut angka terbaru yang dirilis oleh kantor media pemerintah di Gaza. Wartawan Palestina Muhammed Abu Hweidy adalah korban terbaru yang terbunuh dalam serangan udara “Israel” di rumahnya di sebelah timur Kota Gaza pada Sabtu (23/12/2023), kata kantor […]