Tag:
Universitas Al Azhar
Mediaislam.id
Universitas Al-Azhar Luncurkan Program Kuliah ‘Hybrid’
Jakarta (MediaIslam.id) – Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, meluncurkan program campuran antara pembelajaran tatap muka dan daring (hybrid) untuk para mahasiswa asing yang hendak menuntut ilmu di kampus tersebut.
Program hybrid yang ditawarkan Fakultas Ilmu-ilmu Kesilaman dan Bahasa Arab bagi mahasiswa asing itu memungkinkan para mahasiswa untuk menempuh dua tahun pertama secara daring dan dua tahun terakhir secara langsung di kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
“Kami sangat bangga dapat memberikan solusi pendidikan yang fleksibel dan terjangkau bagi mahasiswa asing, tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang selama ini menjadi ciri khas Al-Azhar,” kata Rektor Universitas Al-Azhar Salamah Daud melalui keterangannya, Kamis (19/09) seperti dilansir ANTARA.
Daud mengatakan program ini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengikuti pendidikan dari salah satu universitas tertua dan bergengsi di dunia itu secara daring dan luring.
Ia menyebut program ini didesain untuk memberikan fleksibilitas belajar yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang mengalami kendala akses fisik ke Mesir pada masa-masa awal pendidikan.
“Dengan metode hibrid ini, kami berharap semakin banyak pelajar dari berbagai negara yang dapat menikmati pembelajaran dari para ulama terkemuka Al-Azhar dan mendapatkan ijazah yang diakui secara internasional,” ujar Salamah Daud yang juga Wakil Ketua Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (PP-OIAA) itu.
Daud menjelaskan sejumlah keunggulan program ini antara lain menggunakan kurikulum dari Al-Azhar, baik mata kuliah, diktat, dan pengajar, yang langsung berasal dari Universitas Al-Azhar, serta memiliki ijazah yang setara dengan mereka yang belajar secara langsung di Al-Azhar Kairo.
“Al-Azhar dikenal dengan pendekatan Ahlussunah wal Jamaah yang moderat dan relevan dengan masyarakat Indonesia,” ucap Salamah Daud.
Selanjutnya, kata dia, biaya kuliah yang terjangkau dengan biaya kuliah secara daring sebesar 1.500 dolar AS (sekitar Rp23 juta) per tahun dan biaya saat belajar secara luring sebesar 1.000 dolar AS (sekitar Rp15 juta) per tahun.[]
Hidayatullah.com
1.562 Sisiwa Lulus Uji Kompetensi sebagai Calon Mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir
Hidayatullah.com—Sebanyak 1.562 orang dinyatakan lulus uji kompetensi sebagai calon mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir tahun 2024. Uji kompetensi (Ikhtibar Tashfiyah atau Tahdid Mustawa) dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Markaz Syekh Zayed li Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghayr an-Nathigin Biha, dan difasilitasi oleh Markaz Al-Azhar Indonesia atau OIAA Indonesia.
“Hari ini kami umumkan 1.562 peserta lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir 2024. Dari jumlah tersebut, 20 orang sebagai calon penerima beasiswa Al-Azhar 2024/2025, dan 1.542 orang sebagai calon mahasiswa non-beasiswa atau mandiri,” kata Plt Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad dikutip tvrinews, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2024.
Abu menyatakan bahwa peserta yang lulus akan mendapatkan rekomendasi studi dari Kementerian Agama untuk memperlancar proses pendaftaran ke Universitas Al-Azhar.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, menjelaskan sejumlah tahapan lanjutan yang harus diikuti peserta, terutama bagi calon mahasiswa baru yang tidak memiliki ijazah muadalah atau memiliki ijazah yang masa berlakunya telah habis.
“Mereka harus mengikuti program penyiapan kompetensi (i’dad ta’hili), ujian penyetaraan (ikhtibar muadalah), uji kompetensi level bahasa Arab (placement test/tahdid mustawa), dan matrikulasi bahasa berdasarkan hasil uji kompetensi tersebut,” ujar Ahmad.
Bagi calon mahasiswa dengan ijazah muadalah yang masih berlaku, mereka dapat langsung mengikuti uji kompetensi level bahasa Arab dan matrikulasi bahasa melalui Markaz Tatwir Taklimil at-Thullab Al-Wafidin wal Ajanib Al-Azhar.
Selanjutnya, mereka akan mendapatkan rekomendasi studi dari Kementerian Agama untuk memperlancar proses pendaftaran ke Universitas Al-Azhar. Tahap berikutnya adalah pemberkasan dan pendaftaran, di mana calon mahasiswa harus menyiapkan dokumen yang diperlukan.
Pelaksanaan tahapan ini akan dikoordinasi oleh Markaz Al-Azhar Indonesia di bawah supervisi Kementerian Agama RI dan Al-Azhar Al-Syarif.*
Suaraislam.id
Grand Syekh Al Azhar Bertemu Presiden Jokowi, Ini yang Dibahas
Jakarta (SI Online) – Grand Syekh Al-Azhar, Kairo, Mesir, Ahmed Al Tayeb, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa siang, 9 Juli 2024.Dalam pertemuan dua jam itu, kedua tokoh tersebut mendiskusikan hubungan Indonesia-Mesir, isu perdamaian dan toleransi, serta penguatan dialog antaragama.“Tentunya tujuan utama kunjungan ini untuk terus untuk mempromosikan Islam moderat dan interfaith dialogue,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (09/07), usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka Jakarta.Mengenai hubungan Indonesia-Mesir, kata Retno, Presiden menyebut Mesir sudah sejak lama menjadi tujuan studi pelajar Indonesia. 95 persen WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia.“Grand Syekh mendapati pelajar Indonesia lebih dari 13 ribu orang dan beliau tidak pernah menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia. Berarti, beliau mengatakan karakter mahasiswa Indonesia adalah baik,” katanya.Presiden Jokowi, tambah retno, dalam dialog tersebut juga menyatakan komitmennya untuk mendorong pembentukan Markaz Tathwir atau pusat pengembangan untuk cabang Al Azhar di Indonesi.Isu kedua yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ahmed Al Tayeb, kata Retno, mengenai pentingnya perdamaian dan toleransi.Presiden menyampaikan bahwa saat ini perang dan konflik terjadi di sejumlah belahan dunia, termasuk di Gaza, sehingga penting bagi masyarakat dunia untuk terus menyuarakan gencetan senjata permanen, mempermudah akses bantuan kemanusiaan, dan pentingnya perdamaian dunia.“Grand Syekh setuju dengan pandangan Presiden bahwa perang harus segera diakhiri dan perdamaian harus diwujudkan,” katanya.Untuk menuju pada hal tersebut, Grand Syekh Al Azhar mendorong persatuan global dan perdamaian untuk Bangsa Palestina, termasuk juga persatuan negara-negara muslim.“Bapak Presiden mengatakan ajakan perdamaian dari Grand Syekh akan sangat berarti bagi bangsa Palestina,” kata Retno.Hal terakhir yang disampaikan Presiden Jokowi, kata Retno, mengenai pentingnya penguatan dialog antaragama untuk meningkatkan nilai toleransi dan perdamaian guna mencegah tumbuh suburnya ekstremisme dan Islamofobia.1 2Laman berikutnya