Tag:
UNAIR
Hidayatullah.com
Muslim Terbanyak, Tapi Industri Halal Indonesia masih Peringkat 10 Dunia
Hidayatullah.com—JFT Pembina Industri Ahli Muda, Siti Chasanah menuturkan bahwa industri halal Indonesia masih dalam peringkat sepuluh tingkat dunia. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak.
“Tentu ini menjadi suatu tantangan tersendiri, sebab potensi pengembangan industri halal itu ada di Indonesia. Melihat populasi muslim, konsumsi produk halal, serta indeks literasi halal terdapat di Indonesia,” tutur Chasanah dalam Konferensi Nasional dengan tema “Peran dan Kontribusi Masyarakat dalam Menyongsong Wajib Halal 2024 Guna Mewujudkan Indonesia sebagai Global Halal Hub” yang diselenggarakan Pusat Halal Universitas Airlangga (UNAIR) belum lama ini.
Tantangan atas potensi tersebut, sambung Chasanah, di antaranya kewajiban bersertifikat halal yang meliputi kesiapan industri, juga kesiapan secara infrastruktur halal, dan MRA (Mutual Recognition Agreement).
“Paham halal, ketahui bahwa dalam halal ada peluang ekonomi. Di luar sana terkait sertifikat halal ini sedang menjadi primadona,” terang Chasanah sebagaimana dikutip laman unair.ac.id.
Chasanah menegaskan bahwa terdapat 17 balai infrastruktur halal yang saat ini telah tersedia. Ia juga menjelaskan bahwa ada kerjasama PPIH Kemenperin dengan stakeholder terkait antara lain, KNEKS, BPJPH- Kementerian Agama, DEKS- Bank Indonesia, dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah-Kemendagri.
Industri halal kini telah menjelma menjadi raksasa ekonomi dengan potensi yang luar biasa. Bukan hanya di Indonesia, geliat industri ini mewarnai pangsa global sehingga membuka peluang bisnis bagi berbagai negara, termasuk keikutsertaan. Pusat Halal Universitas Airlangga (Pushal UNAIR).
Hadir dalam acara daring ini adalah Kepala BPJPH Kemenag RI Dr H Muh Aqil Irham MSi; Ketua Pusat Halal UNAIR, Dr Apt Abdul Rahem MKes; Pakar Ekonomi dan Keuangan Syariah UNAIR, Prof Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE M Si; Analis Kebijakan Badan Penyelenggara Pusat Halal, Sukbandriah.
Konferensi ini diikuti oleh akademisi, pelaku industri halal, dan UMKM binaan Pushal UNAIR.
Peluang Industri Halal Global
Dr H Muh Aqil Irham MSi dalam sambutannya menerangkan tentang keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Badan ini, katanya, telah berjalan cukup lama, puluhan tahun, tetapi masih berada di tangan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, saat ini BPJPH telah berpindah tangan di bawah Kemenag RI.
“BPJPH kini dibawahi oleh Kemenag Pemerintahan Indonesia sejak 2017 dalam UU No 33 Tahun 2014,” jelasnya.
Pembagian sertifikasi halal di Indonesia yang terbagi menjadi dua skema, yaitu reguler dan self declare. Sertifikasi reguler diperuntukkan pada perusahaan besar, menengah, dan kecil yang produknya memiliki basis critical yang cukup tinggi.
Karenanya perlu adanya pemberlakuan sertifikasi halal tersebut. “Dalam hal ini ada tiga pihak yang terlibat, yaitu BPJPH, LPH, serta MUI Komisi Fatwa,” ucap Kepala BPJPH Kemenag RI Dr H Muh Aqil Irham MSi.
Sedangkan self declare, membentuk lembaga pendamping berupa LP3H yang mendampingi usaha mikro dan kecil agar mendapatkan sertifikat halal secara gratis. Fasilitas self declare, bukan hanya melalui BPJPH, tetapi juga dapat melalui stakeholder serta kolaborasi dengan berbagai kementerian pusat maupun daerah, ujarnya.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan APBD untuk sertifikat halal tersebut. “Kita memiliki kuota satu juta sertifikat halal gratis di tahun 2023, juga tahun 2024 ini ada satu juta kuota,” ujar Kepala BPJPH.
Sementara Prof Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE M Si menyampaikan, saat ini semakin banyak negara dengan penduduk muslim minoritas yang menyadari peluang industri halal. Di masa mendatang, diperkirakan populasi umat muslim akan terus bertambah. Di sisi lain, Indonesia pada tahun 2030-2040 akan menjadi penduduk muslim terbesar di dunia.
Menurut Nafik, halal tidak sebatas simbol religi. Melainkan, higienitas, kesehatan, kemanusiaan, hingga peluang bisnis. Dari segi ekonomi, negara dengan penduduk minoritas muslim mulai mengembangkan industri halal untuk menarik investor sekaligus mendatangkan para turis muslim.
“Karakteristik orang Islam yang paling menonjol adalah mereka cenderung royal menghabiskan uangnya. Perilaku ini tercermin pada perayaan hari raya,” ungkap Nafik.
Memanfaatkan karakteristik tersebut, tak heran banyak negara yang membuka kawasan halal bagi turis muslim. Misalnya, Jepang. Jepang menjadi tujuan wisata yang semakin populer bagi wisatawan muslim dari seluruh dunia.
Sehingga, mereka mulai mengembangkan industri halal di sektor makanan, akomodasi, bahkan menciptakan wisata ramah muslim.
Sayangnya, di Indonesia sendiri, peningkatan industri halal belum berjalan optimal. Nafik menyebut, industri di Indonesia paling besar berada pada sektor UMKM. Jika seluruh UMKM memperoleh sertifikasi halal, maka akan berkontribusi sebesar 56 persen dari PDB negara ini.
Dalam rangkaian acara tersebut, secara resmi telah terjadi penandatangan kontrak penelitian unggulan halal 2024 antara para akademisi dengan Pushal UNAIR. Konferensi Halal Nasional merupakan salah satu komitmen UNAIR dalam mendukung kemajuan industri halal di Indonesia.
Diketahui, Pushal UNAIR pernah mengadakan festival halal yang melibatkan 200 UMKM. Selain itu, lembaga memiliki 14 auditor halal, 1128 pendamping PPH se-Indonesia, 3 SDM asesor bidang halal, dan 10 kerjasama baik dalam ataupun luar negeri.
“UNAIR secara konsisten mengembangkan berbagai proyek penelitian dan inovasi di bidang halal. Sejak 2014-2019, sukses menyelenggarakan 26 proyek penelitian unggulan halal. Adanya penandatanganan pada konferensi ini, akan semakin beragam penelitian di bidang halal,” papar Dr Abdul Rahem M Kes Apt, salah satu pemateri Konferensi Halal.
Sedangkan, dari segi pengabdian masyarakat, UNAIR telah memfasilitasi sertifikat halal kepada 6104 produk UMKM se-Indonesia secara gratis. Selain itu, terdapat 7 desa binaan sebagai branding produk halal UMKM.*
Hidayatullah.com
Kajian ATOM Unair: Mata Uang Kripto Hukumnya Haram
Hidayatullah.com—Belakangan ini, investasi semakin populer di kalangan publik, tak terkecuali bagi mahasiswa. Terutama investasi dalam bentuk cryptocurrency, yang sering disebut dengan kripto.
Kripto adalah mata uang digital atau virtual yang menggunakan kriptografi untuk memverifikasi transaksi dan mengontrol pembuatan unit baru.
Di balik popularitas investasi kripto, masih banyak kebingungan dalam transaksinya, terutama terkait pandangan agama. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, penting bagi umat Islam di Indonesia untuk memahami pandangan agama terkait investasi kripto.
Data dari RISSC menunjukkan bahwa populasi muslim di Indonesia mencapai 240,62 juta jiwa atau 86,7 persen pada 2023.
Titik Terang
Menyikapi maraknya investasi kripto, Departemen Kajian dan Aksi Strategis ATOM FTMM Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Islamic Intellectual Studies dengan tema “Cara Pandang Islam terhadap Sistem Investasi Crypto” di Ruang 6.08 Gedung Nano, Kampus MERR-C belum lama ini.
Acara itu menghadirkan Dr. Imron Mawardi SP MSi, selaku pakar ekonomi Islam UNAIR.
“Prinsip muamalah mencakup segala sesuatu yang terikat dengan hukum Islam dan tetap diperbolehkan selama tidak ada dalil yang mengharamkan. Tujuan syariat adalah mencapai maqashid syariah. Di mana umat muslim mendapatkan lebih banyak manfaat daripada mudarat sehingga kemaslahatan umum didahulukan atas kepentingan individu,” terang Dr Imron.
Dr Imron menjelaskan bahwa menurut Ijtima Ulama MUI Ke-7 dan Bahtsul Masail NU Jawa Timur 2021, hukum cryptocurrency (mata uang kripto atau mata uang digital) adalah haram.
Karena, uang kripto mengandung ketidakjelasan, potensi kerugian, dan bertentangan dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 serta Peraturan Bank Indonesia Nomor 17 Tahun 2015.
“Crypto tidak memenuhi syarat sebagai sil’ah atau komoditi karena tidak memiliki underlying asset dan manfaat yang jelas. Instrumen seperti Binary Option Crypto, yang mengharuskan trader memprediksi harga aset dalam jangka waktu tertentu, juga haram karena mengandung ketidakjelasan dan karakteristik perjudian,” jelas Dr. Imron dikutip laman Unair News.
Transaksi menggunakan instrumen Binary Option Crypto memperdagangkan komoditi yang tidak berwujud dan jelas hukumnya haram karena mengandung ketidakjelasan transaksi jual beli. Dalam transaksi crypto tersebut, yang diperdagangkan hanya angka indeks harga atas suatu mata uang. Metode yang terpakai di dalamnya menggunakan zero sum game, karakteristik perjudian.
“Jadi, jelas bahwa cryptocurrency haram sebagai currency dan komoditi karena tidak ada underlying transaction dan nilai manfaat. Crypto juga haram dalam transaksi margin trading atau binary option karena menimbulkan spekulasi. Penting bagi kita untuk bermuamalah sesuai tuntunan Allah SWT. Kelak, harta benda kita, termasuk cara mendapatkannya, akan kita pertanggungjawabkan di akhirat,” tutup Dr Imron mengakhiri acara.*
Hidayatullah.com
Dukung Kampus Dunia, Unair akan Gelar Solidaritas Bela Palestina
Hidayatullah.com – Universitas Airlangga (Unair) berencana menggelar aksi solidaritas pada Jumat 17 Mei 2024 sebagai bentuk dukungan terhadap demonstrasi mahasiswa pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat (AS).
Aksi berupa kegiatan kumpul bersama dan dialog terbuka seruan dukungan untuk Palestina itu rencananya digelar di Amphitheater Kampus B Universitas Airlangga.
Berjuluk Palestine Solidarity Camp, penyelenggara berharap aksi ini dapat membangun kesadaran mahasiswa terkait pentingnya memberikan dukungan dan menyebarluaskan upaya perlawanan terhadap kezaliman penjajahan ‘Israel’ dan tindakan represif terhadap aksi pro-Palestina di kampus AS.
“Maka dalam hal ini UKMKI (Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam) dengan Tegas mengutuk segala bentuk penjajahan dan kebiadaban yang hingga saat ini terjadi di Bumi Palestina, menyatakan Bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah konflik semata, namun sebuah penjajahan yang dibiarkan,” ujar UKMKI dalam press release yang diterima Hidayatullah.com pada Kamis (16/05).
UKMKI, sebagai salah satu penyelenggara aksi, turut mengajak kepada seluruh mahasiswa Unair dan umat Muslim agar terus mendukung rakyat Palestina.
“Selanjutnya Menyerukan seluruh Umat Muslim untuk tidak berhenti mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar diberikan perlindungan oleh Allah SWT serta Menyerukan seluruh Mahasiswa Unair untuk bersama mengonsolidasikan pergerakan bersama untuk merespon penjajahan di Palestina,” imbuh UKMKI.
Pada 17 April 2024, para mahasiswa dari Columbia University, New York, menggelardemonstrasi di lingkungan kampus. Tuntutan utama aksi tersebut adalah agar pihak universitasmemutuskan hubungan dengan institusi akademik Israel dan melakukan divestasi penuh daripenyokong dana yang terafiliasi dengan Israel.
Namun sayangnya, gelombang demonstrasi yang semakin meluas tersebut mendapat perlakuan represif dari aparat keamanan negara. Di University of Southern California, sebanyak 100 orang ditangkap, sementara di Emory University, Professor Caroline Fohlin ditindas dan ditangkap oleh polisi.
Tak lepas dari itu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap wilayah danpenduduk Palestina terus berlanjut. Pada 29 April 2024, Israel meluncurkan serangan udara diRafah, Gaza, yang menyebabkan kematian 22 orang.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina per 23 April 2024, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel mencapai 34.183 orang, sedangkan yang luka-luka mencapai 77.084 orang.*
Hidayatullah.com
Pakar: Gawai Menghambat Masa Perkembangan Anak!
Hidayatullah.com—Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR Dr Mira Irmawati SpA(K) menekankan pentingnya pemantauan orang tua pada dua tahun pertama tumbuh kembang anak.
“Hingga umur 2 tahun, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat. Bahkan, otak anak umur 2 tahun sudah mencapai 60 hingga 80 persen seperti otak orang dewasa, “ tutur dokter spesialis anak tersebut di Aula Fakultas Kedokteran Kampus Dharmahusada-A UNAIR belum lama ini.
Adapun pemantauan terhadap pertumbuhan anak meliputi berat dan tinggi badan serta lingkar kepala. Mira menyatakan bahwa panduan pengukuran dan ukuran ideal telah tertera pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para orang tua untuk senantiasa membaca dan memperhatikan panduan tersebut dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Selain aspek pertumbuhan, orang tua juga perlu melakukan pemantauan terhadap aspek perkembangan anak. Aspek tersebut meliputi kemampuan motorik (tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, memegang, dan menulis), kemampuan sosial (mengenali orang dan bergaul), serta kemampuan bicara dan berbahasa (mengoceh, berbicara, bercerita, serta memahami lawan bicara).
Mira mengaku kerap menjumpai orang tua yang mengeluh ketika memiliki anak yang mengalami keterlambatan dalam beberapa aspek perkembangan. Tidak jarang orang tua tersebut kebingungan bahkan berspekulasi buruk terkait penyebab keterlambatan tersebut. Padahal, menurut Mira, seharusnya para orang tua kembali melihat ke akar permasalahannya, yaitu kenormalan pertumbuhan anak.
Mira menjelaskan bahwa perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Jika terdapat masalah pada aspek perkembangan, maka sebaiknya orang tua memperhatikan apakah aspek pertumbuhan anak telah terpenuhi seluruhnya.
Oleh karena itu, selanjutnya Mira menekankan pentingnya keseimbangan nutrisi dan stimulasi pada anak.
Stimulasi Perkembangan Anak
Nutrisi mengambil peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Mira menjelaskan bahwa nutrisi mendukung perkembangan fisik seperti pembentukan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk melawan penyakit dan infeksi. Di samping itu, nutrisi mempunyai peran utama sebagai pemberi energi agar anak mampu beraktivitas secara maksimal dalam masa perkembangan.
Selain energi, anak memerlukan stimulus untuk berkembang. Umumnya, stimulus berupa rangsangan agar anak mencapai kemampuan-kemampuan dalam aspek perkembangan.
Misalnya, anak memerlukan stimulus berupa komunikasi dua arah untuk merangsang kemampuan sosial dan berbahasa.
Namun, Mira menyayangkan bahwa perkembangan digital telah mengurangi stimulus tersebut dari beberapa orang tua. Dalam mengasuh, beberapa orang tua kerap kali menyodorkan gawai pada anak.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Memang benar, solusi mudahnya, ya, berikan saja handphone sebagai hiburan bagi anak. Pasti anak senang dan tidak rewel. Namun, ingat bahwa handphone itu tidak memberi stimulus apapun karena hanya komunikasi 1 arah. Anak itu justru perlu bermain dan mengobrol bersama bapak ibu,“ tutur Mira prihatin.
Mira menekankan bahaya penggunaan gawai oleh anak karena memperlambat proses perkembangan. Bahkan, ia berpesan untuk tidak memberikan gawai hingga usia 2 tahun. Pada usia 2 hingga 5 tahun, Mira memperbolehkan anak menggunakan gawai dalam waktu yang sangat terbatas, yaitu tidak lebih dari 1 jam per hari.
Dengan membatasi penggunaan gawai, Mira berharap bahwa para orang tua mengisi masa perkembangan dengan kasih sayang dan stimulus yang mendukung keterampilan. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi pondasi awal bagi kehidupan anak.*
Hidayatullah.com
Gaya Hidup Dongkrak Pelaku Judi Online di Indonesia
Hidayatullah.com—Dosen Departemen Sosiologi FISIP UNAIR Ratna Azis Prasetyo, SSos, MSosio mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi pendorong masyarakat Indonesia bermain judi online.
Ia mengatakan bahwa faktor-faktor pendorong maraknya judi online antara lain adalah adanya tekanan kemiskinan dan gaya hidup, sosial, dan kondisi kultural.
Menurut Ratna, faktor tekanan kemiskinan dan gaya hidup dapat menjadikan seseorang mendapatkan tujuan tertentu secara instan. Salah satunya memiliki harapan untuk mendapatkan penghasilan secara lebih dengan cepat.
Selain kemiskinan, faktor sosial juga menjadi faktor pendukung maraknya judi online. “Seseorang yang berada dalam lingkungan atau pergaulan yang dekat dengan kejahatan, maka potensi untuk memgembangkan perilaku kejahatan juga dapat terjadi,” ujarnya dikutip laman unair.ac.id.
Faktor yang ketiga adalah faktor kultural yang menganggap judi online adalah lumrah. Faktor ini dapat menyebabkan seseorang tertarik untuk menggunakannya.
Kecanduan
Menurut Ratna, permainan ini ibaratnya seperti narkoba. Jika seseorang sudah kecanduan judi online, mereka tidak bisa berhenti. Hal ini membawa kerugian secara ekonomi apabila tidak sesuai ekspektasi mereka.
“Secara mental, seseorang juga bisa terdorong untuk melakukan hal-hal yang negatif, seperti mencuri, membantah, dan lainnya,” tambahnya.
Ratna juga menambahkan, saat ini permainan tersebut sudah sering pemerintah blokir. Namun, cara pemblokiran tersebut dirasa belum efektif karena mereka dapat membuat situs baru lagi.
“Kalau kita lihat, jika ada satu situs dihapus, maka mereka akan membuat situs baru lagi. Begitu seterusnya. Menurut saya, memblokir situs itu penting tetapi harus dilihat juga dari sisi korban judi online untuk memberikan edukasi. Artinya, kita harus menyadarkan anak-anak muda agar tidak terjerumus ke dalam permainan judi online,” jelas Ratna.
Polisi menggerebek lokasi judi online berkedok warnet di Kota Medan
“Judi itu bisa membuat kecanduan, tugas seorang mahasiswa adalah untuk belajar dan kalau bisa menjadi agen perubahan, untuk menyadarkan teman-temannya yang sedang terjerat oleh judi online,” tegasnya.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Sebelumnya, survei Drone Emprit, sistem monitor analisis media sosial, menunjukkan bahwa jumlah pemain judi online Indonesia menempati posisi teratas dunia.
Pada laporan tersebut, Indonesia mencapai transaksi sebanyak 81 triliun dengan jumlah 201.122 pemain judi. Akan tetapi, angka tersebut diyakini dapat melebihi jumlah survei yang ada.*
Hidayatullah.com
Ekonom Unair Mengingatkan, Kripto Hanyalah Alat Mata Uang
Hidayatullah.com—Seringkali muncul orang-orang yang mendapat kekayaan dengan waktu yang cepat. Kekayaan tersebut berasal dari satu sumber yang digadang-gadang menjadi teknologi masa depan, yakni kripto.
Hal itu tak luput dari sorotan dosen ekonomi UNAIR Dr Imron Mawardi SP MSi. Katanya, kripto dapat memberikan kekayaan instan asalkan barangnya spesifik.
“Yang bentuknya cryptocurrency, ternyata banyak digunakan untuk instrumen investasi sehingga semakin diburu karena dianggap punya prospek masa depan dan harganya terus naik,” ungkapnya.
Mengenal Kripto dan Blockchain
Menurut Dr Imron, kripto sebenarnya sama dengan NFT (non-fungible token). Yang membedakan adalah NFT berbentuk lukisan/gambar, sedangkan kripto adalah mata uang/currency.
“Kripto sebenarnya produk berbasis teknologi blockchain . Yang salah satunya, berupa currency yang disebut cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dsb. Ada lagi yang berupa gambar, lukisan dll yang disebut NFT/non-fungible token,” jelasnya.
Crypto atau cryptocurrency adalah mata uang virtual yang tidak terikat otoritas bank maupun pemerintahan. Kripto sendiri tak bisa berjalan tanpa dukungan teknologi blockchain .
Blockchain merupakan sebuah database publik yang mencatat transaksi yang terjadi, sehingga transaksi kripto bersifat transparan dan tidak dapat dihapus.
“Teknologi blockchain dapat digunakan untuk membuat buku besar atau database yang tidak dapat diubah untuk melacak pesanan, pembayaran, akun, dan transaksi lainnya,” tambahnya.
Bisakah Kripto Memberi Kekayaan Instan?
Pada dasarnya, konsep kripto tak luput dari konsep dasar ekonomi supply and demand. Jadi, semakin tinggi demand (kebutuhan) akan suatu barang, maka nilai atau harganya juga semakin tinggi. Untuk kripto seperti Bitcoin, kata Imron, dibutuhkan mining untuk menciptakan atau menghasilkan kripto baru dengan jumlah terbatas.
“Jika yang membutuhkan banyak, maka harganya akan naik karena jumlahnya terbatas.”
Yang membuat kripto menjadi tidak seimbang nilainya adalah karena banyak orang menganggap cryptocurrency sebagai instrumen investasi masa depan. Kripto seharusnya hanya sebagai alat mata uang saja.
“Hanya saja, karena belum semua negara dan perusahaan menerima pembayaran crypto, maka harganya menjadi tidak standar. Isu sangat mempengaruhi harga crypto. Seperti ketika Elon Musk meng-endorse Bitcoin, harganya terus naik,” ungkapnya.
Karena dianggap sebagai instrumen investasi, bukan sebagai alat pembayaran, maka kripto bersifat volatile atau mudah berubah secara nilai dengan sangat cepat. Hal itulah yang membuat kripto dapat memberikan kekayaan instan bagi seseorang, juga kemiskinan instan jika pasar kripto tak lagi menginginkan kripto tersebut.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Oleh karena itu, Imron berpesan untuk bertransaksi kripto di platform yang resmi berizin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). “Lihat aturannya apakah tidak melanggar ketentuan Bappebti. Sebab, banyak platform palsu yang bisa berujung penipuan.”
Dr Imron tak lupa menyoroti anak-anak usia sekolah yang terjun ke dunia kripto akibat opini idola mereka di media sosial. Menurutnya, anak belum dewasa tak seharusnya bertransaksi kripto.
Sebab, mereka belum terliterasi dengan baik. “Transaksi kripto ini high risk dan berbahaya bagi yang bukan risk taker,” tegasnya.*
Hidayatullah.com
Produk Halal Masih Didatangkan dari Negara Non-Muslim
Hidayatullah.com–Pengajar Hubungan Internasional FISIP UNAIR Citra Hennida SIP MA (IR), mengatakan, Indonesia masih tertinggal dalam memanfaatkan potensi industri halal.
Sebab produk-produk halal yang ada saat ini justru banyak didatangkan dari negara-negara non-muslim, seperti Thailand yang lebih berkembang industri halalnya.
“Kalau Indonesia mau menjadi hub halal dunia maka diperlukan pembangunan rantai produksi dan memastikan Indonesia ada dalam rangkaian rantai produksi tersebut. Sudah saatnya Indonesia memproduksi barangnya sendiri dan dilengkapi label halal. Pasar-pasar potensial untuk memasarkan produk halal Indonesia ada di Middle East and North Africa (MENA) dan negara-negara non muslim,” terang Citra dikutip laman Unair.ac.id.
Menurut Citra, memasarkan produk halal di negara-negara non-muslim dapat mendorong sustainable industry ke depannya. Konsumen muslim di negara-negara non-muslim akan aware dengan produk-produk yang diberi label halal. Hal itu tentunya bisa menjadi ceruk pasar yang potensial bagi Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi wisata halal yang menjanjikan apabila dikembangkan dan digarap serius oleh pemerintah. Promosi wisata halal akan memudahkan wisatawan asing muslim yang memerlukan amenities halal di lokasi wisata.
“Bisa dibilang Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan tapi belum digarap maksimal. Hal itu masih menjadi PR bagi pemerintah yang perlu segera diselesaikan, termasuk sentimen-sentimen negatif di dalam negeri yang mengaitkan industri halal dengan upaya islamisasi,” ungkapnya.
Industri halal saat ini masih dikuasai oleh negara-negara non-muslim dengan lima pemain utama, yakni Amerika, India, Rusia, Argentina, dan Brazil. Di level Asia Tenggara, industri halal masih dikuasai oleh Thailand.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Posisi Indonesia saat ini masih menjadi konsumen keempat terbesar dunia di bawah Arab Saudi, Malaysia, dan UEA.
“Siapapun presiden yang akan terpilih nanti, diplomasi halal perlu terus dilakukan. Mengingat potensi industri halal yang menjanjikan, Indonesia harus segera berbenah agar dapat menjadi hub halal dunia seperti yang dicita-citakan. Selain itu, kalau mau mengembangkan industri halal, Indonesia juga perlu bermitra dengan para pemain dari lima negara non muslim itu,” tutupnya.*
Hidayatullah.com
Psikolog: Kebanyakan Medsos Masuk Gangguan Mental
Hidayatullah.com—Sebanyak 62,3% populasi dunia menggunakan media sosial. Rata-rata penggunaan harian adalah 2 jam 23 menit (Januari 2024), demikian penelitian Global WebIndex danPew Internet Surveys.
National Institute of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18–25 tahun.
Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Atika Dian Ariana MSc MPsi, kecanduan media sosial dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari problematic internet use atau problematik penggunaan internet yang berlebihan.
Hal itu ditandai dengan indikator seperti durasi, intensitas, dan frekuensi penggunaan yang melebihi batas wajar. Faktor-faktor lain termasuk obsesi, pengabaian terhadap hal-hal di luar medsos, dan kehilangan kontrol.
“Penggunaan yang melebihi 5 jam sehari dapat dianggap sebagai problematik. Terutama jika seseorang kehilangan kontrol dan terobsesi untuk terus mengakses platform tersebut. Faktor lain yang mencakup kecanduan media sosial adalah pengabaian terhadap aktivitas di dunia nyata, di mana individu lebih memilih untuk terlibat dalam kehidupan maya daripada kehidupan nyata,” ujarnya dosen psikolog Atika Dian Ariana.
Dalam menjelaskan dampaknya, Atika menyoroti bahwa penggunaan internet yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Faktor-faktor seperti terlalu lama terpapar layar, posisi duduk yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah fisik seperti gangguan tidur dan kelelahan mata. Secara mental, penggunaan media sosial berlebihan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan OCD (Obsessive Compulsive Disorder) karena ada ketidakmampuan mengontrol perilaku berulang untuk mengakses medsos dan seterusnya.
Terapi Psikologis
Atika menekankan bahwa terapi psikologis yang umumnya digunakan untuk mengatasi kecanduan, baik itu substance maupun non-substance, lebih berfokus pada modifikasi perilaku.
Ini melibatkan psikoedukasi dan pembentukan pola pikir yang lebih sehat. Terapi juga mencakup identifikasi alasan di balik penggunaan media sosial sebagai koping serta memberikan alternatif coping yang lebih sehat.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Terapi psikologis yang biasanya digunakan untuk kecanduan, lebih banyak berbasis terapi perilaku. Ada beberapa modifikasi perilaku yang biasanya diberikan kepada individu yang kecanduan, termasuk diiringi dengan psikoedukasi. Jadi kita percaya bahwa perilaku itu sebenarnya adalah produk dari pola pikir,” jelasnya dikutip laman unair.ac.id.
“Pentingnya memberikan alternatif bagi individu yang cenderung menggunakan media sosial sebagai solusi atas masalah atau stres yang mereka hadapi. Strategi coping yang terus-menerus menggunakan medsos dapat memperburuk masalah kesehatan mental mereka,” tambahnya.*