Tag:

uea

UIN Ar-Raniry Terima Bantuan Lima Ton Kurma dari UEA

Banda Aceh (MediaIslam.id) – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menerima bantuan lima ton kurma dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). “Bantuan ini merupakan bentuk persahabatan dan dukungan yang sangat berarti bagi kami di UIN Ar-Raniry dari UEA,” kata Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman di Auditorium Prof Ali Hasymi UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Senin (29/07). Bantuan kurma itu secara simbolis diserahkan oleh perwakilan UEA Sultan Mubarak Saeed Alhedaili Almansoori yang didampingi Hamood Mattar Salim Matar. Terkait pendistribusian bantuan itu, Mujib menjelaskan lima ton kurma itu akan disalurkan kepada seluruh sivitas akademika, melalui masing-masing fakultas dan unit kerja di UIN Ar-Raniry, termasuk untuk kalangan mahasiswa di Ma’had dan juga jamaah Masjid Fathun Qarib. Rektor mengatakan distribusi kurma akan dilakukan secara bertahap, yang dimulai secara simbolis kepada para dekan dan direktur pascasarjana untuk kemudian didistribusikan ke masing-masing unit. “Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Kami juga berkomitmen menjaga hubungan baik dengan pihak internasional, seperti UEA,” kata dia. Selain UIN Ar Raniry, bantuan kurma juga diserahkan kepada Universitas Syiah Kuala (USK) dua ton dan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dua ton. Hibah kurma tersebut diterima oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, Rektor USK, Prof Marwan dan Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof Dr H Azman Ismail. [ANTARA]

Polisi Dubai Ekstradisi Pemimpin Geng Kriminal Malaikat Maut ke Belanda

Hidayatullah.com– Kepolisian Dubai membantu penangkapan dan ekstradisi seorang warga negara Belanda, tersangka pemimpin geng kriminal bernama ‘Malaikat Maut’ yang diburu aparat hukum negeri kincir angin. Faisal Taghi, 24, dicari aparat karena terkait sejumlah kasus kejahatan termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang dan perdagangan manusia. Menurut Kepolisian Dubai, Faisal merupakan salah satu buronan yang paling dicari oleh otoritas Belanda. Dia ditangkap setelah Uni Emirat Arab menerima surat perintah penangkapan internasional.l, lansir Khaleej Times Senin (29/7/2024). Ayah Faisal, Ridouan Taghi, sudah lebih dulu ditangkap oleh polisi Dubai pada 2019 setelah dia memasuki wilayah UEA dengan menggunakan identitas palsu. Kala itu, Ridouan merupakan buronan yang paling dicari oleh aparat Belanda dan merupakan pemimpin kelompok kriminal ‘Malaikat Maut’. Pada bulan Februari tahun ini, Ridouan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas sejumlah pembunuhan berkaitan geng kriminal. Persidangan kasus itu merupakan salah satu yang terpanjang dalam sejarah peradilan di Belanda. Sindikat kriminalnya dikabarkan bertanggung jawab atas lebih dari 300 kejahatan berbeda, termasuk asasinasi dan pembunuhan. Interpol menggolongkannya sebagai salah satu penjahat paling dicari dan pemimpin salah satu geng paling sadis di dunia. Pada masa itu, otoritas Belanda menawarkan sayembara berhadiah 100.000 euro untuk informasi yang berujung pada penangkapannya. Perdana Menteri Belanda Dick Schoof memuji kerja sama keamanan dengan UEA dab mengakui ‘peran penting ‘ Kepolisian Dubai dalam penangkapan dan ekstradisi Faisal.*

Kesal dengan Pemerintah Dhaka Warga Bangladesh Bikin Rusuh di UEA

Hidayatullah.com– Tiga warga Bangladesh dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan 54 lainnya akan dideportasi setelah menjalani masa hukuman karena melakukan demonstrasi dan kerusuhan di Uni Emirat Arab (UEA), kata pihak berwenang hari Senin (22/7/2024). Sejumlah orang Bangladesh ditangkap karena berkerumun dan melakukan kerusuhan di jalan-jalan di berbagai daerah di UEA pada hari Jumat. Mereka melakukan aksi protes terhadap pemerintah di negara asalnya. Menyusul aksi rusuh itu, Jaksa Agung UEA Dr Hamad Saif Al Shamsi memerintahkan segera dilakukan investigasi dan memproses mereka di pengadilan. Pada hari Senin 22 Juli Pengadilan Banding Federal Abu Dhabi mengumumkan dakwaan terhadap mereka dan menghukum para terdakwa itu atas kerumunan ilegal yang dilakukannya, lapor Khaleej Times. Tidak hanya mengganggu transportasi, para terdakwa jiga melakukan pengrusakan terhadap properti milik umum dan pribadi, kata pihak kejaksaan dalam pernyataan yang dirilis hari Sabtu. Sebagaimana diketahui, aksi protes terjadi di berbagai daerah di Bangladesh kurun beberapa pekan terakhir, yang kini sudah memakan korban jiwa lebih dari seratus orang. Warga Bangladesh memprotes sistem kuota penerimaan pegawai pemerintahan yang memprioritaskan anak dari keturunan orang-orang yang ikut berjuang dalam perang kemerdekaan 1971 dari Pakistan, serta kalangan pro-pemerintah PM Sheikh Hasina. Masyarakat menuntut penerimaan pegawai negeri dilakukan berdasarkan sistem merit yang dianggap lebih adil.*

Uni Emirat Arab Batasi Khutbah Jumat dan Shalat 10 Menit

Hidayatullah.com– Pihak berwenang Uni Emirat Arab (UEA) meminta para imam di seluruh negeri untuk memangkas durasi khutbah Jumat dan shalat jamaah menjadi paling lama 10 menit. Arahan ini mulai berlaku sejak hari Jumat 28 Juni sampai bulan Oktober. Ekspatriat asal Suriah Mohammed Yaseen, yang biasanya mengikuti shalat Jumat di Dubai Sports City, menyambut baik arahan tersebut. “Belum lama ini saya terlambat ke masjid dan terpaksa shalat di bawah terik matahari,” katanya. “Rasanya rambut saya mau terbakar disebabkan sengatan panas. Saya berharap imam juga akan membacakan surat-surat pendek saja untuk memudahkan semua orang,” kata Yassen seperti dikutip Khaleej Times Kamis (27/6/2024). Khutbah Jumat biasanya disampaikan selama 10-20 menit, tergantung khatib. Ayaz Housee, pendakwah yang berbasis di Dubai, mengatakan banyak orang bersemangat untuk mengikuti shalat Jumat dan mereka berusaha untuk menghadiri shalat berjamaah sekali sepekan itu meskipun masjid penuh. Pekerja migran asal Sudan Mohammed al Hassan juga senang dengan arahan tersebut. “Terlebih suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat, saya melihat banyak orang kesulitan untuk shalat di luar ruangan di bawah sengatan panas matahari,” ujarnya. “Pengurangan waktu shalat menjadi hanya 10 menit akan sangat membantu terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan tempat di dalam ruangan masjid… Ini merupakan perubahan kecil yang membuat perbedaan besar dalam hal kenyamanan dan kesejahteraan jamaah,” imbuhnya. Kurun beberapa hari terakhir UEA mencatat suhu udara berkisar 48 dan 50 derajat Celsius. Temperatur panas di negara itu memecahkan rekor setengah abad pada 26 Juni. Puncak musim panas di negara itu biasanya antara Juli dan Agustus. Secara ilmu astronomi, musim panas berlangsung antara Juni sampai September. Yaseen mengatakan jamaah tidak dapat langsung mengenakan alas kaki atau sepatu usai shalat apabila cuacanya panas. “Ketika Anda meninggalkan sepatu di luar masjid atau tenda, sepatunya terpapar panas,” kata Yaseen. “Selesai shalat, Anda harus menunggu beberapa waktu untuk dapat mengenakan sepatu, terutama yang berbahan kulit. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kesusahan orang yang shalat di bawah panas matahari. Menurut saya mempersingkat khutbah merupakan keputusan yang bijaksana.” Arab Saudi pekan lalu mengeluarkan arahan serupa, mempersingkat khutbah Jumat dan shalat yang digelar di Dua Masjid Suci menjadi paling lama 15 menit sepanjang musim panas.*

UEA Alokasikan $70 Juta untuk Bantuan Kemanusiaan Sudan

Hidayatullah.com– Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan 70 persen dari dana sebesar $100 juta yang diumumkan untuk diberikan kepada badan-badan PBB pada bulan April lalu akan digunakan untuk bantuan kemanusiaan di Sudan, lapor kantor berita Emirates News Agency (WAM) Selasa (18/6/2024). Kementerian Luar Negeri mengatakan dana itu akan diarahkan ke badan-badan kunci PBB, termasuk Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, World Food Programme, UN High Commissioner for Refugees, Food and Agriculture Organization, dan World Health Organization. Dana tersebut nantinya akan dipakai untuk menyediakan makanan, layanan kesehatan, perlindungan untuk anak dan wanita, serta pengadaan tempat bernaung di penampungan darurat. Menteri Kerja Sama Internasional Reem binti Ibrahim Al-Hashemi menegaskan bahwa UEA berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Sudan. Sejak awal krisis di negeri itu, UEA sudah membuat jembatan udara dengan Sudan dan Chad, mengirim 9.500 ton bantuan pangan dan obat-obatan melalui 148 penerbangan pengangkut bantuan, serta mengirim sebuah kapal laut yang membawa sekitar 1.000 ton barang kebutuhan darurat. Tidak hanya itu, UEA juga memberikan bantuan pangan di kamp-kamp pengungsi yang ada di negara tetangga seperti Chad dan Sudan Selatan.*

Pembangunan Jalur Kereta UEA-Oman akan Dimulai

Hidayatullah.com– Etihad Rail, Oman Rail dan Mubadala Investment Company sudah mencapai kesepakatan untuk memulai pembangunan jalur kereta yang akan menghubungkan negara Uni Emirat Arab dan Kesultanan Oman. Kesepakatan itu ditandatangani saat kunjungan resmi Sultan Haitham bin Tarik, pemimpin Kesultanan Oman, ke Uni Emirat Arab, lapor Khaleej Times Jumat (10/5/2024). Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, wakil menteri untuk urusan pembangunan, kelurga dn syuhada UEA, dan chairman Etihad Rail, turut menghadiri acara penandatanganan kesepakatan itu. Proyek kerja sama tersebut, yang membutuhkan dana USD3 miliar, diharapkan akan mendongkrak peran UEA dan Oman sebagai pintu gerbang perniagaan di kawasan Timur Tengah. Proyek itu juga akan membuka jalan bagi penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor di kedua negara. Sebelumnya dikenal dengan sebutan Oman-Etihad Rail Company, proyek bersama tersebut sekarang dinamakan Hafeet Rail. Nama baru itu mengambil nama Jabal Hafiyt, gunung yang berdiri di antara Kesultanan Oman dan UEA. Gunung itu memiliki sejarah dan peran penting bagi kedua negara, menghubungkan Oman dan Emirat melalui jalan berkelok dengan pemandangan gunung batu, gurun pasir dan formasi unik batu kapur. Jalur kerta itu nantinya akan menyambung ke pelabuhan-pelabuhan yang ada di kedua negara. Satu perjalanan kereta kargo akan dapat mengangkat muatan lebih dari 15.000 ton atau sekitar 270 kontainer berukuran standar. Hafeet Rail akan memberikan kontribusi pada pembangunan beragam sektor di kedua negara seperti pertambangan, produksi besi dan baja, pertanian dan makanan, bisnis ritel, e-commerce dan petrokimia.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Jalur kereta itu juga akan dipakai untuk kereta penumpang, sebagai pengikat kohesi sosial dan keluarga, serta untuk meramaikan pariwisata. Satu rangkaian kereta penumpang dengan kapasitas 400 orang nantinya akan dapat melaju dengan kecepatan hingga 200 km/jam, menempuh perjalanan antara Sohar dan Abu Dhabi dalam waktu 100 menit, Sohar dan Al Ain dalam waktu 47 menit.*

Setiap Tahun 350 Jutawan Afrika Pindah ke Uni Emirat Arab

Hidayatullah.com– Sekitar 3.500 jutawan pindah dari Afrika ke Uni Emirat Arab kurun 10 tahun terakhir, artinya setiap tahun rata-rata 350 orang kaya yang hijrah ke negeri gurun itu. “Beberapa hal menjadi alasan mereka pindah dari Afrika ke UEA, seperti peluang bisnis karena Dubai merupakan salah satu pusat finansial dunia, karena masalah keselamatan dan keamanan di Afrika, serta pajak yang lebih rendah di UEA,” kata Andrew Amoils, kepala riset di New World Wealth, kepada Khaleej Times setelah peluncuran 2023 Africa Wealth Report. Kebanyakan jutawan itu berasal dari Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, serta Tanzania dan Aljazair. Amoils mengatakan pihaknya melihat tren migrasi dari Afrika ke UEA masih akan berlanjut di tahun-tahun setelah 2024. Menurut Amoils, sebanyak 18.700 individu berpenghasilan tinggi meninggalkan Afrika antara tahun 2013 dan 2023. Sebagian besar dari mereka hijrah ke Inggris, Amerika Serikat Australia dan Uni Emirat Arab. Jumlah yang signifikan hijrah ke Prancis, Swiss, Monako, Portugal, Kanada, New Zealand dan Israel.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Menurut Henley and Partners, UEA saat ini memiliki 116.500 jutawan, 308 jutawan dengan kekayaan di atas $100 juta, serta 20 miliarder. Di Dubai saja terdapat 72.500 jutawan, 212 jutawan berharta di atas 100 juta dolar, serta 15 miliarder. Sebanyak 1.500 jutawan asal Afrika pindah dari Inggris ke Dubai kurun 10 tahun terakhir.*

Buntut Pembunuhan Kru WCK, UEA Putuskan Hubungan Diplomatik dengan ‘Israel’

ABU DHABI (Arrahmah.id) – Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan telah memutuskan koordinasi diplomatik dengan ‘Israel’ sebagai tanggapan atas pembunuhan tujuh pekerja bantuan oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ (IOF) di Gaza. Outlet berita Israel i24News melaporkan bahwa para pejabat Emirat mengonfirmasi berita tersebut, dan para pejabat menggambarkan hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi sebagai “hari paling gelap” […]