Tag:

Uang

Aiptu Supriyanto Kembalikan Uang Rp 100 Juta Milik Pemudik, Begini Kisahnya

AKSI terpuji dilakukan oleh Aiptu Supriyanto. Anggota Polres Lampung Tengah itu mengembalikan tas pemudik berisi uang Rp 100 juta yang ditemukan tertinggal di sebuah toilet rest area KM 116 A Tol Trans Sumatera, Lampung Tengah. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/4) sekitar pukul 07.00 WIB kemarin. Saat itu, kondisi rest area sedang ramai pemudik yang beristirahat. Aiptu Supriyanto mulanya sedang patroli jalan kaki sekaligus memberikan imbauan ke pemudik di rest area. Lalu ia menemukan sebuah tas di toilet rest area. BACA JUGA: Pelat Dinas Dipalsukan Sopir Fortuner, Purnawirawan TNI Lapor Polisi Saat menemukan tas tersebut, Aiptu Supriyanto tak berani membuka sendirian. Ia membawanya ke pos untuk diperiksa bersama sekuriti dan petugas cleaning service rest area. Di dalam tas itu berisi uang tunai. “Saat dibuka, isinya uang tunai pecahan lebih kurang senilai Rp 100 juta. Selain itu ada barang berharga berupa HP, paspor dan dompet yang berisi identitas pemilik,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah dalam keterangannya. “Anggota kami langsung bergegas mengumumkannya menggunakan TOA masjid di rest area setempat didengar oleh pemilik tas,” lanjutnya. Aiptu Supriyanto juga melakukan panggilan telepon melalui riwayat telepon ponsel yang ditemukannya itu. Ternyata tas tersebut milik seorang pemudik bernama Sukisno (55). Akhirnya, Aiptu Supriyanto bertemu dengan Sukisno untuk mengembalikan tas berisi uang yang ia temukan di toilet rest area tersebut. “Saat itu, yang ada dalam pikiran saya, pokoknya tas ini harus segera kembali ke yang punya,” kata Aiptu Supriyanto “Sebelum sang pemilik tas melanjutkan perjalanannya kembali, makanya respons saya cepat untuk mengembalikan barang pemudik itu sebelum jauh,” ungkapnya. BACA JUGA: Polisi Bubarkan Konferensi Aktivis Pro-Palestina di Jerman Ucapan Terima Kasih Sukisno ke Aiptu Supriyanto Sukrisno berterima kasih kepada Aiptu Supriyanto yang telah mengembalikan tasnya yang ditemukan tertinggal di toilet rest area. Sukrisno menyebut saat itu dirinya hendak pulang ke Belitang, Sumatera Selatan, setelah bersilaturahmi ke keluarganya di Pulau Jawa. “Terima kasih banyak Pak. Semoga Bapak senantiasa diberikan keberkahan, kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT saat melaksanakan tugas melayani masyarakat,” ujar Sukisno dalam keterangan yang diberikan oleh Kombes Umi. [] SUMBER: DETIK

Chechnya Siapkan Apartemen & Dana untuk Pengungsi Gaza

GROZNY (Arrahmah.id) — Republik Chechnya telah mulai membangun apartemen untuk menampung warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza. Tak hanya itu, para pengungsi pun diberikan sejumlah bantuan dana per kepala keluarga. Dilansir RT (11/1/2024). Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya, mengumumkan proyek ini pada Rabu (10/1) sebagai bentuk bantuan kemanusiaan. Kadyrov menyampaikan pengumuman tersebut saat menghadiri […]

Kantor Media: Militer Israel Jarah Uang dan Emas Milik Warga di Jalur Gaza

Kota Gaza (MediaIslam.id) – Kantor Media Gaza mengungkapkan, militer Zionis Israel menjarah uang dan artefak emas dari Jalur Gaza, berjumlah sekitar 25 juta dolar AS (sekitar Rp387,8 miliar) sejak 7 Oktober 2023. Media Gaza mengatakan pihaknya memperhatikan kesaksian warga Jalur Gaza mengenai pencurian uang, emas dan artefak yang diperkirakan mencapai 90 juta shekel (Rp380,2 miliar) selama 92 hari penyerangan oleh militer Israel. “Operasi pencurian terjadi dalam berbagai cara, pertama di pos pemeriksaan, seperti jalan Salah al-Din, dimana mereka mencuri dari orang-orang yang mengungsi yang meninggalkan Jalur Gaza utara untuk menuju ke selatan, tas-tas mereka berisi barang berharga seperti uang, emas, dan artefak,” kata kantor tersebut, pada Sabtu (06/01)lalu. Metode lainnya, kata mereka, melibatkan “perampokan rumah-rumah yang penghuninya diminta evakuasi, dimana mereka (militer Israel) mengambil cenderamata foto-foto dan rekaman video untuk kejahatan ini, beberapa diunggah di akun media sosial mereka, seperti yang terjadi di kota Beit Lahiya, Gaza utara. Media tersebut menunjukkan bahwa surat kabar Israel mendokumentasikan kejahatan tersebut, dan surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth menggambarkannya sebagai “pencurian uang warga Gaza secara sistematis.” Hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak berwenang Israel mengenai tuduhan ini. Sumber: Anadolu

Berapa Banyak Uang Dibutuhkan Orang Amerika dan Eropa untuk Bahagia

Hidayatullah.com– Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk bahagia dan bisakah uang untuk membeli kebahagiaan? Pertanyaan klasik itu jawabannya pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Berikut jawabannya dari orang di Eropa dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, enam dari sepuluh orang meyakini uang dapat membeli kebahagiaan, menurut hasil survei terbaru oleh perusahaan jasa keuangan Empower, yang dilakukan oleh Harris Poll. Kalangan milenial di AS (generasi yang dilahirkan antara 1981 dan 1996) bahkan menyebutkan angkanya: mereka perlu gaji setahun $525.000 (€480.700) untuk merasa bahagia secara finansial. Sementara itu, Gen Z Amerika meminta $128,000; Generasi X $130.000; dan Generasi Baby Boom mengatakan $124.000 per tahun sudah cukup untuk membuat mereka bahagia secara finansial. Secara keseluruhan, rata-rata orang Amerika akan puas dengan gaji setahun $284,167, menurut penelitian tersebut seperti dilansir Euronews (1/12/2023). Apabila kebahagiaan finansial ada label harganya, maka rata-rata orang Amerika mengatakan nilainya setara paling tidak $1,2 juta (€1,1 juta). Sementara itu di seberang samudera, orang Eropa bisa merasa bahagia dengan jumlah uang yang lebih sedikit dibandingkan yang dipatok orang Amerika. Menurut hasil studi tahun 2018 oleh Purdue University, masyarakat di kawasan Eropa Barat dan Skandinavia mengatakan uang sebanyak $100.000 di dompet setahun sudah bisa membuat mereka tersenyum puas. Semakin memuaskan apabila jumlahnya bisa lebih dari itu dan membuat mereka berpikir positif tentang kehidupan. Di kawasan Eropa Timur, ada uang $45.000 setahun di saku sudah membuat hidup mereka tenang. Akan tetapi, hasil studi itu juga menunjukkan bahwa kebahagiaan secara batin atau emosional baru dirasakan apabila ada uang €50.000 di saku orang Eropa Barat dan €35.000 di kantong orang Eropa Timur. Disebabkan studi itu dilakukan di tahun ketika terjadi inflasi besar, Euronews Business menyesuaikan angkanya untuk ukuran sekarang menjadi sekitar €58,205 untuk Eropa Barat dan €40,690 untuk Eropa Timur. Apa sih yang disebut kebahagiaan finansial? Menurut studi di AS tersebut, kebahagiaan finansial artinya kebebasan, keamanan, dan kelapangan bagi mereka yang disurvei.  Secara lebih spesifik, hasil survei menunjukkan 67% responden mengasosiasikan kebahagiaan finansial dengan membayar bermacam tagihan tepat waktu, 65% mengkaitkan dengan hidup bebas dari utang, 54% mengkaitkan dengan kemampuan membeli kemewahan harian tanpa khawatir, dan 45% mengkaitkan dengan kepemilikan sebuah rumah. Bagi lebih dari separuh orang, menghabiskan uang untuk menikmati pengalaman bersama orang-orang terkasih merupakan hal yang penting, sementara pensiun dengan cara mereka sendiri merupakan hal yang penting bagi 37% responden. Hampir empat perlima orang Amerika yang disurvei percaya bahwa kebahagiaan finansial dapat meningkatkan kesehatan mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan kreativitas di tempat kerja. Selain itu, 73% menyatakan mereka akan meninggalkan media sosial demi meraih kebahagiaan finansial. Namun pada kenyataannya, 73% orang Amerika mengatakan mereka mengalami tekanan finansial, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa 85% orang Eropa berada dalam situasi keuangan yang sulit atau perlu berhati-hati dalam mengelola pengeluaran mereka. Apa kata orang berduit? Meskipun memiliki banyak uang tidak menjamin kebahagiaan, dompet berisi duit tentu memberikan kontribusi bagi kebahagiaan. Sebuah penelitian menemukan bahwa 81% orang paling makmur di Eropa dengan pendapatan pribadi sebesar €100.000 merasa bahagia, tetapi 75% yang berpenghasilan kurang dari itu – meski masih kaya – juga mengaku merasakan kebahagiaan. Selain itu, kelompok terkaya merasa lebih bahagia dengan pekerjaan mereka (73%) dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan kurang dari €100.000 per tahun (65%).  Usia rupanya juga berpengaruh. Individu yang lebih kaya dan lebih tua mengungkapkan kepuasan hidup yang lebih besar dibandingkan individu yang berusia di bawah 35 tahun. Studi ini juga mengungkapkan bahwa orang-orang kaya di Eropa Barat lebih bahagia dibandingkan orang-orang di wilayah timur, dan melakukan olahraga dapat meningkatkan kebahagiaan mereka, sentimen yang sepertinya berlaku untuk semua orang. Di manakah negara yang paling mahal untuk menjadi ‘bahagia’? Angka yang disesuaikan dari studi Universitas Purdue, dengan mempertimbangkan rasio daya beli, menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi yang diinginkan untuk merasakan kebahagiaan tercatat di Iran (€219,837), Norwegia (€107,969) dan Swiss (€106,154). Di London, untuk merasakan kebahagiaan orang cukup memiliki uang setara €94.490.  Bahasa kasarnya, harga kebahagiaan di Iran paling mahal secara global.*