Tag:
Transportasi
Hidayatullah.com
Dream of Desert, Kereta Api Mewah Arab Saudi
Hidayatullah.com – Saudi Arabia Railways (SAR) dan Arsenale Group dari Italia, sebuah perusahaan khusus pengelola perjalanan kereta api mewah, sepakat untuk meluncurkan layanan kereta api mewah Dream of the Desert di Arab Saudi.
Kereta Dream of the Desert, akan memiliki 40 kabin mewah dan kapasitas maksimum 80 penumpang. Kereta tersebut akan tiba di Arab Saudi pada musim panas 2025 dan mulai beroperasi pada November 2025.
Dream of Desert merupakan kereta api mewah yang nanti rutenya melingkupi hingga seluruh Arab Saudi, dengan rute sepanjang 770 mil dari Riyadh, melewati Hail, ke kota utara Al-Qurayat, dekat dengan perbatasan dengan Yordania.
Menteri Transportasi dan Logistik Arab Saudi, Saleh Al-Jasser, yang turut menghadiri penandatangan kerjasama kedua pihak mengatakan bahwa layanan kereta api mewah akan menjadi layanan kualitatif dan opsi tambahan sektor tranportasi di kerajaan.
“Perjanjian ini merupakan salah satu inisiatif dari Strategi Nasional untuk Layanan Transportasi dan Logistik untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung strategi nasional terkemuka,” katanya, lansir Saudi Gazette (26/01).
Menteri menyoroti dukungan besar dan tak terbatas yang diterima sistem layanan transportasi dan logistik dari kepemimpinan yang bijaksana dalam memungkinkan sektor ini mencapai proyek dan inisiatif layanan dan pengembangannya. Dia mengapresiasi kerja sama dan integrasi bersama antara sistem dan berbagai pihak di bidang ini untuk mengembangkan pola transportasi dan meningkatkan pengalaman penerima manfaat.
Pada bagiannya, Barletta, mengatakan bahwa tahap produksi awal kereta Dream of the Desert baru-baru ini telah dimulai di Italia sebagai persiapan untuk memasuki layanan sesuai dengan rencana yang telah diumumkan. Dia mengatakan bahwa kereta mewah ini akan menyediakan perjalanan mewah ala Orient Express.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Patut dicatat bahwa Arsenale Group, yang menginvestasikan lebih dari SR200 juta untuk kereta Dream of the Desert, adalah perusahaan Italia yang mengkhususkan diri pada perhotelan mewah, manajemen hotel dan resor internasional, dan perjalanan mewah, dan sedang mengerjakan proyek berkelanjutan untuk layanan mewah melalui kereta wisata dengan armada enam kereta yang beroperasi di Italia.*
Arrahmah.id
Tidak Ada Jaminan Keselamatan Transportasi Publik Dalam Sistem Kapitalisme
Oleh Ine Wulansari Pendidik Generasi Kecelakaan transportasi publik terus terjadi. Kali ini sebuah mini bus tertabrak kereta cepat whoosh di perlintasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Mobil tersebut melintas di perlintasan yang tanpa palang pintu dan sempat terseret sejauh 500 meter usai tertabrak kereta. Diketahui, ada enam penumpang dalam mobil tersebut dan empat orang di antaranya […]
Islampos.com
Anies Ungkap 5 Agenda Strategis Pembangunan di Sektor Transportasi
CALON presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkap agenda strategisnya dalam pembangunan transportasi di Tanah Air jika menang Pilpres 2024. Ada lima agenda yang dipandang Anies harus segera dikerjakan.Pertama, Anies ingin menurunkan biaya transportasi. Menurutnya, rata-rata biaya transportasi angkutan umum di kota menunjukkan bahwa masyarakat yang jauh dari angkutan umum harus mengeluarkan biaya 40 persen lebih mahal dibandingkan masyarakat yang tinggal dengan dekat transportasi umum.“Ini sesuatu yang merasa perlu segera kita bangun ke depan,” kata Anies dalam Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) 2023, Rabu (6/12/2023).BACA JUGA: Anies Berkomitmen Bangun Proyek KA Banjarmasin-Banjarbaru, Libatkan Ignasius JonanKedua, Anies ingin menurunkan biaya logistik. Dia mengatakan biaya logistik Indonesia tinggi yakni sekitar 23,5 persen dari PDB nasional.“Ke depannya kami ingin menurunkan menjadi 16 sampai 18 persen. Kami yakin apabila biaya logistik itu turun, insyaallah biaya pangan, lalu biaya kebutuhan pokok juga ikut turun, dan tentu saja kegiatan perekonomian jauh lebih efisien,” ucap Anies.Ketiga, Anies merasa perlu untuk melakukan peningkatan keselamatan dan peningkatan kualitas pelayanan pada transportasi darat laut dan udara.“Jadi transportasi ini harusnya memudahkan, harusnya memberikan perasaan tenang karena aman, sehingga jauh dari risiko apalagi sampai memakan korban,” ujarnya.Keempat, Anies juga ingin menurunkan emisi dan polusi. Menurutnya, transportasi merupakan salah satu penyumpang emisi gas rumah kaca terbesar.“Jadi kalau kita bisa melakukan langkah-langkah konkret, insyaallah akan berdampak. Dan kalau kita perhatikan dari 28 kota yang dikategorikan metropolitan di Indonesia, 20 di antara 28 itu kualitas udaranya menurun karena transportasi darat yang ada di kota tersebut,” jelasnya.Terakhir, Anies ingin membangun kesetaraan dan budaya produktif lewat transportasi publik. Anies mencontohkan pembangunan moda transportasi di DKI Jakarta ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.“Saya selalu memesankan bahwa transportasi umum bukan sekadar alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi umum adalah wahana mempersatukan warga,” kata Anies.“Karena selama menggunakan kendaraan pribadi maka interaksi antara warga itu menjadi minim dan kendaraan pribadi otomatis mencerminkan status sosial ekonomi. Yang memiliki pekerjaan baik, akan menggunakan kendaraan yang lebih nyaman, mereka yang memiliki pekerjaan secara income lebih rendah pasti akan menggunakan kendaraan yang lebih sederhana,” sambungnya.BACA JUGA: Jika Menang, Anies Siapkan Tim Khusus Turunkan Harga Bahan Pokok di 100 Hari Kerja PertamaOleh karena itu, Anies merasa perlu membangun transportasi umum. Sehingga, kata Anies, baik CEO perusahaan maupun office boy akan berbagi ruang yang sama di kendaraan umum.“Karena begitu masuk MRT, TransJakarta itu betul-betul kalimat berdiri sama tinggi duduk sama rendah itu terjadi. Seseorang bisa jadi pengangguran tapi dia bisa duduk di samping pimpinan perusahaan yang besar, kenapa? Karena transportasi umum. Kami ingin membangun budaya kesetaraan melalui pembangunan transportasi seperti ini,” imbuhnya. []SUMBER: DETIK