Tag:

Tekno

Turki Jatuhkan Denda 160.000 USD pada Meta

Hidayatullah.com – Otoritas Dagang Turki telah memutuskan untuk mengenakan denda harian melebihi US$160.000 pada Meta karena gagal mematuhi kewajiban pertukaran data, demikian lapor Sputnik. Pihak berwenang mengeluarkan perintah sementara yang memerintahkan Meta untuk berhenti menggunakan data pengguna WhatsApp di layanan Meta lainnya di Turkiye dan memberi tahu semua pengguna tentang masalah tersebut. Selain itu, pihak berwenang meminta perusahaan untuk mengusulkan solusi baru untuk mengatasi kekhawatiran mereka paling lambat tanggal 11 Desember 2023, namun sejauh ini belum ada solusi yang diberikan. Oleh karena itu, pihak berwenang memutuskan untuk mengenakan denda sebesar 4.796.152 lira (lebih dari US$160.000) pada pendapatan kotor perusahaan pada tahun 2022 untuk setiap hari mulai 12 Desember 2023 hingga solusi kepatuhan diajukan, menurut laporan tersebut. Hingga saat ini, denda telah melebihi 140 juta lira (lebih dari US$4,6 juta) dan akan terus meningkat setiap hari. Pada awal Desember 2023, pihak berwenang meluncurkan penyelidikan terhadap Meta setelah perusahaan memutuskan untuk menggabungkan akun pengguna di Instagram (dimiliki oleh Meta) dan Threads. Hasil investigasi menemukan bahwa tindakan perusahaan tersebut melanggar undang-undang perlindungan persaingan usaha Turki.*

PP Muhammadiyah Luncurkan Aplikasi MASA

Hidayatullah.com—Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Launching Muhammadiyah Super Apps (MASA) pada (19/12) yang akan berkolaborasi lintas majelis dan biro. Acara peluncuran dikemas ringan berbentuk tasyakuran di Office 858, Kota Yogyakarta. Ismail Fahmi, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah menjelaskan, hadirnya MASA di belantara digital salah satunya untuk menyatukan data milik Muhammadiyah yang selama ini masih berserak di banyak tempat, dan belum dikapitalisasi. Bekerja sama dengan PT. GIT (Grama Innovation Teknologi) LabMu launching Super Apps dengan nama Masa, akronim dari Muhammadiyah Super Apps. Dalam aplikasi ini menyediakan informasi yang berkait dengan Persyarikatan Muhammadiyah. “MPI PP Muhammadiyah bertugas untuk transformasi digital Muhammadiyah. Mulai dari sekolah, kampus, universitas. Jadi launching aplikasi MASA ini bukan hanya peluncuran aplikasi melainkan juga transformasi dan ekosistem digital Muhammadiyah dalam wujud GIT Hub,” ujar Ismail Fahmi. Ismail Fahmi menjelaskan, launching MASA sengaja dilakukan di garasi rumah. Situasi yang sama dengan pertama kali Facebook, diharapkan semangat yang sama menular kepada kader-kader muda Muhammadiyah untuk mengembangkan dan membesarkan MASA dan Labmu. “Bayangan saya bukan hanya orang Muhammadiyah yang bisa pakai. Tetapi juga orang dari luar Muhammadiyah juga,” kata Ismail Fahmi. Founder Drone Emprit ini mengimajinasikan, ke depan melalui MASA ini pelayanan dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk memilih sekolah Muhammadiyah dan cara mendaftarnya, memilih rumah-rumah sakit Muhammadiyah dan seterusnya. MASA sendiri merupakan sebuah aplikasi super untuk platform mobile (gawai) bagi umat Islam secara umum. MASA berisikan fitur-fitur yang mempermudah umat Islam dalam beragama. Turut hadir di acara ini Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Agus Taufiqurrahman, serta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, jajaran pimpinan MPI Pusat, tamu undangan dari berbagai majelis, lembaga, dan biro PP Muhammadiyah. Launching MASA mendapat apresiasi dari Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman. Dirinya percaya bahwa kader muda Muhammadiyah akan mampu mengawal Muhammadiyah di belantara digital. “Sehingga nanti kalau mau mengaji tafsir bisa masuk ke aplikasi itu (MASA),” tutup dr. Agus. Dokter Spesialis Saraf ini berpesan kepada warga Muhammadiyah untuk segera menginstal Muhammadiyah Super Apps ini. Dengan pengembangan yang terus dilakukan, warga Muhammadiyah akan memakai MASA untuk mempermudah urusan ibadah sampai yang lainnya. Direktur LabMu Asad Fatchul’ilmi menjelaskan bahwa LabMu sebagai Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM). Dengan demikian, LabMu menjadi BUMM pertama dalam bidang teknologi Grama Inovasi Teknologi.  “LabMu adalah menjadi rumah yang memproduksi berbagai kebutuhan software di lingkungan Muhammadiyah. Dari Muhammadiyah oleh anak-anak Muhammadiyah, untuk Islam Indonesia,” kata Asad.*

Google Sudah Lewat, Gen Z Cari Berita dan Informasi di TikTok

Hidayatullah.com—Google mungkin sudah tidak Berjaya lagi di masa depan. Kajian dari Pew Research Center menunjukkan TikTok makin populer sebagai menjadi sumber informasi dan berita untuk Gen Z. Posisi Google  sebagai tempat mencari berita dan informasi makin merosot. Berdasarkan yang dikutip dari Reuters pada Kamis (16/11/2023), setengah dari penduduk Amerika Serikat usia dewasa mendapatkan berita dari media sosial. Survei yang dilakukan atas 8.842 penduduk AS memang menunjukan bahwa 67 persen dari populasi AS masih menggunakan website atau aplikasi media berita untuk mencari informasi. Namun, peran media sosial makin sentral sebagai sumber informasi. Facebook adalah platform media sosial paling populer sebagai sumber berita, yaitu digunakan oleh 30 persen penduduk AS. Platform terbesar kedua adalah YouTube (26 persen), Instagram (16 persen), dan TikTok (14 persen). Peran TikTok sebagai sumber berita, berdasarkan penelitian Pew, makin dominan. Dari semua pengguna TikTok yang disurvei, 43 persen mengaku secara rutin mencari informasi dan berita dari TikTok. Survei serupa pada 2022, padahal, menunjukan bahwa hanya 22 persen dari pengguna TikTok yang menggunakan media sosial video pendek tersebut sebagai tempat mencari berita. Posisi Facebook sebagai media sosial utama untuk mencari berita juga berlawanan dengan upaya perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut menghapus peredaran berita. Di bawah tekanan untuk bekerja sama dan membayar perusahaan berita, Facebook mengambil langkah untuk mengurangi bahkan menghilangkan fitur berita di beberapa negara. Kecenderungan gen Z untuk mencari berita lewat TikTok dan media sosial lain sebelumnya telah terungkap dalam penelitian oleh Morning Consult. Laporan dari firma riset Morning Consult menyebutkan adanya pertumbuhan signifikan pada TikTok. Meski angkanya belum terlalu besar dibandingkan Google, namun TikTok bukan platform mesin pencarian. Hingga Februari 2023, 14 persen gen Z mengaku mencari informasi melalui TikTok. Pengguna Google  pada anak muda tercatat mencapai 39 persen. Untuk rentang umur lain, yakni baby boomers (1946-1964), Gen X (1965-1976), dan milenial (1977-1994), masih menjadikan Google sebagai tempatnya mencari informasi. Google  bukan tidak tahu ancaman tersebut. Dalam riset internal Google juga terlihat 40 persen gen Z mencari informasi dari TikTok dibandingkan Google  Search. Kebanyakan dari mereka mencari informasi terkait rencana liburan, produk skincare, restoran, tempat nongkrong, hingga makanan. Setengah dari obyek penelitian juga memiliki menggunakan TikTok dan media sosial Instagram dibandingkan produk Google yakni Search dan Maps. Salah satu anak muda yang menggunakan TikTok, Anne-Christine (21) menjelaskan generasinya suka melihat informasi dengan format visual. Anak muda lainnya Talia Magee (24) mengatakan informasi di TikTok lebih mudah dicari. TikTok juga punya fitur ‘predictive text’, dengan begit pengguna tidak perlu mengetik lengkap. Sebab nanti akan dibantu algoritma untuk memberikan rekomendasi. “Saya dan teman-teman lainnya yang seumuran lebih gampang belajar dan memahami sesuatu dari visual. Dengan TikTok, sangat cepat dan gampang mencari informasi yang saya minati lewat video,” jelas Magee. TikTok vs Instagram Sebelum ini, Her Campus Media, sebuah perusahaan media dan pemasaran perguruan tinggi Gen Z juga melakukan riset serup. Hasilnya menunjukkan, TikTok menang bersama Gen Z dalam hal menonton konten video, tetapi Instagram menang dalam penggunaan sehari-hari:76% lebih suka menonton video di TikTok (dibandingkan 16% di Instagram, meningkat 18% dari tahun 2022. 95% menggunakan Instagram setiap hari (naik 10% dibandingkan tahun 2022), sementara 80% menggunakan TikTok setiap hari (naik 14% dibandingkan tahun 2022).Tentang datanya. Survei online, yang dipromosikan melalui buletin Her Campus Media dan akun sosial, dilakukan pada bulan Agustus. Survei ini menerima 1.821 tanggapan – 100% responden berasal dari AS, 97% adalah perempuan, dan 71% adalah mahasiswa (sarjana).*

Ratusan Nomor Telepon Terindikasi Penipuan Online Diblokir Pemerintah

Hidayatullah.com—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir ratusan nomor telepon yang dilaporkan melakukan penipuan online. Laporan itu disampaikan masyarakat melalui situs AduanNomor.id milik Kominfo. “Agustus sampai dengan pertengahan November 2023, kami menerima laporan 958 kasus penyalahgunaan telepon dan SMS untuk penipuan online. Upaya pemblokiran telah dilakukan terhadap semua nomor seluler yang dilaporkan,” kata Dirjen Penyelenggaran Pos dan Infromatika Kominfo Wayan Toni Supriyatno di Kantor Kemkominfo Jakarta, Rabu (15/11/2023) dikutip KBRN. Wayan mengatakan, pemblokiran nomor telepon dapat dilakukan jika ada permintaan dari masyarakat melalui AduanNomor.id. Laporan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti. “Permintaan (blokir) dapat dilakukan dengan melampirkan screenshot (tangkapan layar) SMS, atau rekaman percakapan yang terindikasi penipuan. Selanjutnya, laporan akan diverifikasi oleh petugas untuk kemudian dilakukan pemblokiran oleh operator apabila terbukti,” ujarnya. Situs AduanNomor.id difungsikan sebagai portal untuk menerima aduan masyarakat terkait penyalahgunaan nomor seluler yang digunakan untuk penipuan. Situs ini memungkinkan masyarakat melaporkan dan mengetahui nomor yang telah diidentifikasi sebagai penipu.*